Pernahkah kamu merasa sakit kepala hebat di satu sisi kepala yang disertai dengan rasa mual, kepekaan terhadap cahaya, dan terkadang gangguan penglihatan? Jika pernah, berarti kamu sedang mengalami migrain. Saat mengalami migrain, hal pertama yang sering dilakukan adalah meminum obat-obatan, tetapi tahukah kamu bahwa gizi memainkan peran penting dalam mengelola migrain? Sebelum penjelasan tips gizi untuk mengatasi migrain, kenali lebih dalam tentang migrain melalui penjelasan berikut!
Ini yang Harus Kamu Tahu Tentang Migrain!
Migrain bukan sekedar sakit kepala. Migrain termasuk penyakit neurologis dengan gangguan sakit kepala primer yang menetap/berlangsung seumur hidup dan bisa melumpuhkan. Terdapat dua jenis migrain, yaitu migrain dengan aura dan migrain tanpa aura.
1. Migrain dengan Aura
Migrain dengan aura sering disebut juga sebagai migrain klasik. Aura yang dimaksud di sini merupakan gejala yang timbul akibat adanya gangguan pada sistem saraf yang muncul sebelum atau bersamaan dengan migrain. Gejala yang umum terjadi yaitu seperti gangguan penglihatan, kaki kebas, melantur, dan gejala lainnya.
2. Migrain Tanpa Aura
Migrain tanpa aura, merupakan nyeri sakit kepala tanpa ada tambahan gejala, seperti gangguan penglihatan, kaki kebas, melantur, atau gejala lainnya (gejala yang menyertai migrain dengan aura).
Bagaimana ciri-ciri kondisi migrain?
Berikut ini adalah ciri-ciri migrain yang mungkin pernah kamu alami. Hati-hati jika pernah mengalaminya.
- Intensitas sakit kepala sedang hingga parah.
- Lokasi sakit kepala ada di satu sisi/unilateral.
- Durasi/lamanya sakit kepala terjadi sekitar 4-72 jam.
- Frekuensi sakit kepala sering terjadi berulang kali atau sering kambuh.
- Dua sampai tiga kali lebih sering terjadi pada wanita.
- Muncul gejala sakit kepala yang parah dan terjadi gangguan sensorik.
Untuk mengatasi gejala dan kondisi yang terjadi saat migrain, tips gizi ini bisa membantu meringankan gejala dan mengurangi pemicu terjadinya migrain.
Tips Diet Ini Bisa Membantumu!
Lakukan tips diet ini untuk mengatasi migrain!
- Pola makan yang membatasi asupan karbohidrat dan meningkatkan asupan lemak sehat dan protein, makanan tinggi asam folat, makanan rendah lemak, dan makanan tinggi omega-3/rendah omega-6 cocok untuk mengatasi migrain.
- Asupan karbohidrat rendah serta asupan lemak sehat dan protein tinggi dapat meningkatkan perlindungan saraf, meningkatkan fungsi mitokondria, menurunkan kadar CGRP (Calcitonin Gene-Related Peptide), dan menekan peradangan saraf. Peningkatan badan keton bermanfaat dalam pencegahan migrain karena badan keton bekerja pada fungsi mitokondria, stres oksidatif, rangsangan otak, peradangan, dan mikrobioma usus.
- Makananan dengan indeks glikemik rendah dapat menurunkan kondisi inflamasi.
- Keseimbangan antara asupan asam lemak omega-6 dan omega-3 dapat mengurangi respons inflamasi, meningkatkan fungsi trombosit, dan mengatur tonus pembuluh darah yang bermanfaat untuk mengatasi migrain.
- Makanan kaya magnesium, seperti biji labu, bayam, almond, dan pisang dapat membantu mengurangi frekuensi migrain. Kadar magnesium yang rendah sering dikaitkan dengan migrain.
- Riboflavin (Vitamin B2) yang ditemukan dalam telur, produk susu, dan daging tanpa lemak, dapat mengurangi frekuensi dan intensitas migrain.
- Dehidrasi merupakan pemicu umum terjadinya migrain. Meminum air kelapa, air infus lemon, dan teh herbal membantu menjaga hidrasi dan mencegah terjadinya migrain.
Selain mengonsumsi makanan yang direkomendasikan, hindari juga makanan atau zat gizi tertentu dalam makanan yang bisa memicu atau memperburuk migrain.
Hindari Makanan Ini!
Berikut ini food trigger yang harus kamu hindari!
- Beberapa food trigger, seperti keju/produk keju, asupan kacang-kacangan, asupan buah segar/kering, produk susu, makanan olahan, dan makanan yang dipanggang secara berlebihan dapat memicu terjadinya migrain.
- Mengonsumsi terlalu banyak kafein dan alkohol dapat memicu migrain.
- Makanan olahan dan makanan ringan dalam kemasan, mie instan, dan makanan yang mengandung MSG (Monosodium Glutamat) dapat memperburuk migrain.
- Keju yang sudah lama & daging yang diawetkan mengandung tyramine, yang dikenal sebagai pemicu migrain.
- Pemanis buatan, seperti aspartam, yang sering ditemukan dalam soda diet dan produk bebas gula, dapat meningkatkan risiko migrain pada beberapa individu.
Untuk kamu yang sering mengalami migrain, cobalah untuk membuat buku harian makanan untuk mengidentifikasi pemicu pribadi. Jangan lupa untuk mempertahankan pola makan yang seimbang dengan makan teratur dan sertakan makanan anti-inflamasi dan kaya zat gizi dalam makanan sehari-hari!
Baca Juga: Benarkah Beban Kerja yang Berat Meningkatkan Risiko Alzheimer?
Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien
Referensi
- Migraine: An Underestimated Neurological Condition Affecting Billions (2022), Cureus
- The Role of Diet and Nutrition in Migraine Triggers and Treatment: A Systematic Literature Review (2020), Headache
- Migraine and Diet (2020), Nutrients
- Migraine With Aura vs Without: What’s The Difference? – NAD in Georgia