5 Bahaya Kesehatan dari Minuman Boba

bahaya-minuman-boba

Minuman boba atau bubble tea telah menjadi bagian dari gaya hidup modern, terutama anak muda. Tidak heran jika minuman ini semakin populer karena memiliki rasa yang manis, sensasi kenyal dari bola tapioka, dan tersedia berbagai varian rasa. Namun, di balik kenikmatannya, minuman boba menyimpan banyak risiko kesehatan yang sering kali terabaikan. Apa saja bahaya kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh minuman boba? Yuk simak artikel berikut!

1. Obesitas

Tingginya kalori dan gula pada minuman boba bisa menjadi penyebab bertambahnya berat badan jika dikonsumsi terlalu sering bahkan dapat meningkatkan risiko obesitas. Satu gelas boba ukuran besar (sekitar 500-700 ml) dapat mengandung 400–700 kalori setara dengan lebih dari 3,5 centong nasi atau satu porsi makan. 

2. Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe 2 adalah salah satu penyakit yang paling sering dikaitkan dengan konsumsi gula berlebihan. Ketika tubuh terpapar gula dalam jumlah besar secara terus-menerus, tubuh akan kesulitan mengelola kadar gula darah, yang pada akhirnya dapat mengarah pada resistensi insulin (kondisi dimana sel tubuh tidak mampu merespon hormon insulin, hormon ini berperan dalam mengatur kadar gula dalam tubuh).

Minuman boba memiliki kandungan gula yang sangat tinggi, bisa mencapai 38-96 gram gula per gelas besar, sementara batasan konsumsi gula harian yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemkes) Indonesia adalah maksimal 50 gram atau 4 sendok makan. 

3. Penyakit Jantung

Banyak kedai boba yang menambahkan krimer sebagai topping untuk menambah cita rasa creamy. Krimer yang digunakan di minuman ini biasanya adalah krimer nabati bubuk yang berpotensi mengandung lemak trans yang berbahaya bagi kesehatan.

Lemak trans adalah jenis lemak buatan hasil hidrogenasi parsial dari minyak nabati (minyak cair diubah menjadi bentuk semi-padat agar lebih stabil dan awet) yang dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL), menurunkan kolesterol baik (HDL), serta dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti jantung dan stroke.

4. Kerusakan Gigi

Gula yang terkandung dalam minuman boba juga dapat merusak gigi. Minuman manis ini memberikan waktu yang lama bagi gula untuk berinteraksi dengan gigi, menciptakan plak yang menyebabkan kerusakan gigi dan gigi berlubang

Ketika konsumsi boba dilakukan berulang kali, plak yang terbentuk dapat merusak enamel (lapisan pelindung terluar gigi yang sangat keras dan kuat) gigi, memicu pembentukan karies (kerusakan pada struktur gigi akibat aktivitas bakteri di mulut yang menghasilkan asam), dan pada akhirnya merusak kesehatan gigi secara permanen.

5. Berpengaruh Pada Kesehatan Mental

Tak hanya berdampak pada tubuh, konsumsi gula berlebih dalam boba juga dapat mempengaruhi kesehatan mental. Gula dapat meningkatkan kadar dopamin di otak, yang memberikan rasa “senang” sementara. Namun, efek ini bersifat sementara dan dapat menyebabkan ketergantungan gula. Ketika ketergantungan terbentuk, seseorang cenderung mengonsumsi lebih banyak gula dalam kehidupan sehari-hari, yang menyebabkan gangguan pola makan dan kecemasan.

Bagaimana Menikmati Boba Secara Sehat?

Tidak ada yang salah dengan menikmati boba sesekali, tetapi penting untuk mengontrol jumlah konsumsi agar tidak menambah risiko kesehatan. Beberapa cara untuk menikmati boba secara lebih sehat antara lain:

  • Pilih ukuran lebih kecil dan jangan pilih ukuran besar yang mengandung lebih banyak kalori.
  • Kurangi gula: Banyak kedai boba menawarkan pilihan gula rendah atau tanpa gula sama sekali.
  • Pilih topping sehat: Gantilah mutiara tapioka dengan topping seperti buah segar atau chia seed.
  • Batasi konsumsi: Jangan jadikan boba sebagai minuman harian, cukup sesekali untuk menikmati rasa manis.

Kesimpulan

ApleFriends, minuman boba memang lezat dan menyegarkan, tetapi konsumsi berlebihan dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Dari peningkatan berat badan hingga risiko diabetes dan penyakit jantung, sehingga penting untuk lebih sadar akan kandungan gula, kalori, dan lemak yang ada dalam minuman ini. Nikmati boba dengan bijak, dan selalu pertimbangkan dampaknya terhadap kesehatan tubuh kita.

Baca Juga: Lagi Diet Tapi Suka Craving Manis? Ini Dia Solusinya!

Referensi

  1. Nutrition and Oral Health | American Dental Association
  2. Hubungan Tingkat Stres dan Emotional Eating dengan Asupan Gula Dari Minuman Manis Kemasan Pada Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (2024), Jurnal Ilmu Kesehatan
  3. Minuman Kekinian di Kalangan Mahasiswa Depok dan Jakarta (2020), Indonesian Journal of Health Development
  4. Very High Sugar Content is Found in Milk Tea Beverage with Boba Topping (2022), Amerta Nutrition
  5. Analisis Improve Maklon Pada Produksi Krimer dengan Pendekatan Quality Function Deployment di PT X (2024) Jurnal Program Studi Teknik Industri
  6. Faktor Risiko Konsumsi Minuman Manis Terhadap Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di Era Gaya Hidup Modern pada Usia Muda Literature Review (2024), Journal of Multidisciplinary Research and Development

Editor: Mentari Suci Ramadhini Sujono, S.Gz., Dietisien

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *