5 Tanda dan Gejala Kekurangan Vitamin C

Cukup familiar dengan vitamin C ya? Namun, apakah kita sudah memenuhi kebutuhan vitamin C? Yuk simak tulisan ini biar makin paham terkait tanda dan gejala kekurangan vitamin C!

Vitamin C adalah zat gizi penting yang harus dikonsumsi secara teratur. Meskipun kekurangan vitamin C relatif jarang terjadi karena ketersediaan produk segar dan penambahan vitamin C pada makanan dan suplemen tertentu, defisiensi tersebut masih memengaruhi sekitar 7% orang dewasa di AS. Faktor risiko paling umum untuk kekurangan vitamin C adalah pola makan yang buruk, alkoholisme, anoreksia, penyakit mental yang parah, merokok, dan dialisis. Sementara gejala kekurangan vitamin C yang parah membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk berkembang, ada beberapa tanda halus yang harus diwaspadai. Berikut adalah 5 tanda dan gejala kekurangan vitamin C yang paling umum.

1. Kulit Kasar 

Vitamin C memainkan peran kunci dalam produksi kolagen, protein yang melimpah di jaringan ikat seperti kulit, rambut, persendian, tulang, dan pembuluh darah. Ketika kadar vitamin C rendah, kondisi kulit yang dikenal sebagai keratosis pilaris dapat berkembang. Pada kondisi ini, terbentuk “kulit ayam” yang bergelombang di bagian belakang lengan atas, paha atau bokong akibat penumpukan protein keratin di dalam pori-pori. Keratosis pilaris yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C biasanya muncul setelah tiga sampai lima bulan asupan yang tidak memadai dan sembuh dengan suplementasi. Namun, ada banyak penyebab potensial keratosis pilaris lainnya, sehingga keberadaannya saja tidak cukup untuk mendiagnosis defisiensi vitamin C.

2. Folikel Rambut Merah Terang

Folikel rambut di permukaan kulit mengandung banyak pembuluh darah kecil yang menyuplai darah dan zat gizi ke area tersebut. Ketika tubuh kekurangan vitamin C, pembuluh darah kecil ini menjadi rapuh dan mudah pecah, menyebabkan munculnya bintik-bintik kecil berwarna merah cerah di sekitar folikel rambut. Ini dikenal sebagai perdarahan perifollicular dan merupakan tanda kekurangan vitamin C yang parah. Mengonsumsi suplemen vitamin C biasanya mengatasi gejala ini dalam dua minggu.

3. Kulit Kering dan Rusak

Kulit yang sehat mengandung vitamin C dalam jumlah besar, terutama di bagian epidermis, atau lapisan luar kulit. Vitamin C menjaga kesehatan kulit dengan melindunginya dari kerusakan oksidatif akibat sinar matahari dan paparan polutan seperti asap rokok atau ozon. Vitamin C ini juga meningkatkan produksi kolagen, yang membuat kulit tampak montok dan awet muda. Asupan vitamin C yang tinggi dikaitkan dengan kualitas kulit yang lebih baik, sedangkan asupan yang lebih rendah dikaitkan dengan 10% peningkatan risiko kulit kering dan keriput. Meskipun kulit kering dan rusak dapat dikaitkan dengan kekurangan vitamin C, hal ini juga dapat disebabkan oleh banyak faktor lain, sehingga gejala ini saja tidak cukup untuk mendiagnosis kekurangan tersebut.

4. Nyeri, Sendi Bengkak

Karena persendian mengandung banyak jaringan ikat yang kaya kolagen, persendian juga dapat dipengaruhi oleh kekurangan vitamin C. Ada banyak kasus nyeri sendi yang dilaporkan terkait dengan kekurangan vitamin C, seringkali cukup parah hingga menyebabkan pincang atau kesulitan berjalan. Pendarahan di dalam persendian juga bisa terjadi pada orang yang kekurangan vitamin C, menyebabkan pembengkakan dan nyeri tambahan. Namun, kedua gejala ini dapat diobati dengan suplemen vitamin C dan biasanya sembuh dalam waktu satu minggu.

5. Imunitas Buruk

Studi menunjukkan bahwa vitamin C terakumulasi di dalam berbagai jenis sel kekebalan untuk membantu mereka melawan infeksi dan menghancurkan patogen penyebab penyakit. Kekurangan vitamin C dikaitkan dengan kekebalan yang buruk dan risiko infeksi yang lebih tinggi, termasuk penyakit serius seperti pneumonia. 

Sumber gambar : freepik | Penulis : Laily N. Aliyah, S.Gz | Editor : Lisa Rosyida, S.Gz, RD

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *