Pernahkah kamu merasa lemas, letih, tidak bersemangat, bahkan merasa pusing? Yaap, mungkin saja hb kamu sedang turun, yang disebut dengan anemia. Sebenarnya anemia itu apa, sih? Yuk kita simak selengkapnya!
Anemia merupakan keadaan seseorang mengalami penurunan kadar hemoglobin (Hb) yang mengakibatkan kurangnya oksigen. Kondisi ini ditandai dengan pucat, kelelahan, pusing, serta adanya sesak napas. Jika tidak segera dilakukan penanganan pertama dan dibiarkan berkepanjangan tanpa pengobatan, maka dapat menyebabkan penurunan kemampuan kognitif, melemahnya sistem kekebalan tubuh, bahkan kematian. Berbahaya sekali bukan?
Lalu, anemia ini dapat terjadi pada siapa aja?
Anemia ini dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak – anak hingga dewasa, baik laki – laki maupun perempuan. Tapi, memang yang paling rentan adalah perempuan. Kondisi ini juga dapat terjadi pada seseorang yang mengalami pendarahan pada lambung, saluran kencing, kanker usus, dalam periode menstruasi, mengalami trauma, melahirkan, dan donor darah. Nah, seseorang dikatakan anemia jika kadar hemoglobin kurang dari batas normal, yaitu 13 mg/dl untuk laki laki dan 12 g/dl untuk perempuan
Kira – kira makanan apa yang dapat menurunkan resiko anemia?
Ada begitu banyak macam bahan makanan yang dapat meningkatkan hemoglobin. Seseorang yang mengalami anemia dianjurkan mengkonsumsi kacang-kacangan, sayuran hijau, protein dan buah. Sayuran hijau yang direkomendasikan antara lain: brokoli, bayam, kacang panjang, dan sayuran berdaun hijau tulang lainnya. Tentu saja, apabila dikonsumsi dengan jumlah yang cukup dan pengolahan yang benar.
Dalam sebuah penelitian Santoyo-Sa´nchez et al., 2015 mengungkapkan bahwa penyebab anemia bermacam-macam. Salah satunya adalah paparan fenilhidrazin. Sebuah penelitian dilakukan pada tikus anemia yang diinduksi fenilhidrazin dan hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak air bunga brokoli memiliki potensi antianemia. Selain itu, kurangnya vitamin B9, vitamin B12, dan zat besi juga dapat menyebabkan anemia. Besi (Fe) adalah atom logam pusat hemoglobin. Biasanya pola makan seimbang sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan harian zat besi dalam tubuh, namun pada beberapa kondisi tertentu, misalnya ibu hamil, ibu menyusui, dan wanita pascamenopause, jumlah zat besi yang dibutuhkan akan lebih tinggi. Sayuran brassica seperti brokoli, kubis Brussel, kubis, dan kembang kol direkomendasikan dalam makanan untuk menghindari anemia selama kehamilan, menyusui, dan menopause.
Kandungan Brokoli
Brokoli mentah mengandung hampir 90% air, 7% karbohidrat, 3% protein, dan hampir tanpa lemak. Brokoli sangat rendah kalori, hanya 35 kalori per cangkir, atau 90 gram (g). Kandungan gizi 100 gram brokoli mentah adalah:
- Kalori: 34 kkal
- Protein: 2,8 gram
- Karbohidrat: 6,6 gram
- Serat: 2,2 gram
- Lemak: 0,3 gram
- Vitamin C: 91% dari Nilai Harian
- Vitamin K: 77%
- Folat: 15%
- Zat besi: 0,7 mg
Setiap porsi juga mengandung potasium, magnesium, zat besi, dan kalsium.
Pada sebagian orang mungkin menganggap brokoli ini mahal dan hanya menyumbang sedikit kandungan zat besi, padahal brokoli memiliki banyak manfaat yang dapat mengurangi risiko anemia dan penyakit kardiovaskular, serta menjaga sistem imun kita
Sumber gambar : Freepik.com
Penulis : Nadien Mutia Intan Maulidi, S.Gz | Editor : Ulfi Rahma Yunita, S.Gz, M.Gizi