Ini Cara Mudah Mengetahui Perbedaan Anak Kurus Sehat dan Anak Kurang Gizi!

Orang tua pada umumnya akan sering khawatir tentang status gizi pada anaknya, khususnya ketika anak tersebut terlihat kurus. Kondisi tersebut sangat wajar akan menimbulkan pertanyaan karena berat badan sering dihubungkan dengan kondisi kesehatan dan status gizi anak. Akan tetapi, orang tua tahu perlu bahwa tidak semua anak yang terlihat kurus adalah anak dengan status gizi yang kurang. 

Dengan pemahaman tersebut orang tua akan mengetahui langkah selanjutnya untuk memberikan perawatan yang tepat dan memastikan kebutuhan gizi anak terpenuhi. Tapi, bagaimana sebenarnya cara membedakan antara anak kurus sehat dan anak yang kurang gizi? Baca artikel selengkapnya di bawah ini untuk menemukan jawabannya!

Pemahaman Singkat Tumbuh Kembang Anak

Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh orang tua. Tumbuh kembang anak merupakan sebuah proses yang memiliki banyak tahapan yang akan berpengaruh pada fisik, mental, dan sosial-emosional anak. Proses tersebut sangat dipengaruhi dari asupan nutrisi dan gizi, stimulasi kondisi lingkungan di sekitar anak, dan tentunya kondisi kesehatan anak. Meskipun setiap anak pasti memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda, sangat penting untuk orang tua dapat memenuhi dan memahami kebutuhan anak untuk mencapai potensi optimal pertumbuhan dan perkembangannya. 

Sumber: Website Ciputra Medical Center

Umumnya, anak dengan nutrisi yang cukup dan stimulasi optimal cenderung memiliki pertumbuhan sesuai kurva dan pola yang normal. Namun, tidak semua anak memiliki laju perkembangan sama. Ada anak yang terlihat kurus, tetapi tetap sehat dan aktif. Oleh karena itu, penting untuk orang tua memahami pola pertumbuhan anak untuk mencegah kekhawatiran berlebih atau salah penanganan.

Anak Kurus tetapi Sehat

Sumber: Website Parenting.co.id

Pemahaman yang mendasar bahwa tidak semua anak kurus mengalami masalah pada status gizinya adalah hal yang sangat penting, khususnya bagi para orang tua. Anak yang memiliki tubuh kurus tetapi tubuhnya tetap sehat pada umumnya memiliki berat badan yang lebih rendah dari rata-rata. Meskipun berat badan lebih rendah dari rata-rata, anak tersebut tetap menunjukkan ciri kesehatan yang optimal. Anak tersebut tetap aktif dengan nafsu makan yang baik dan tidak memiliki masalah fisik seperti sering kelelahan. 

Hal yang harus diingat juga bahwa pengaruh genetik menjadi salah satu faktor yang berpengaruh pada bentuk tubuh anak, sehingga anak dengan bentuk atau ukuran tubuh yang kurus tidak selalu mengalami masalah pada gizinya. Dengan genetik seperti itu biasanya mendapatkan kebutuhan gizi sesuai porsinya meskipun jumlah makanan yang mereka konsumsi lebih sedikit. Ini menjadi perhatian penting untuk orang tua agar selalu memantau kesehatan anak secara holistik dan bukan hanya berfokus pada berat badan.

Anak Kekurangan Gizi

Berbanding sebaliknya dengan anak yang kurus tetapi sehat. Anak dengan kekurangan gizi pada umumnya memiliki tanda dan gejala yang jauh lebih serius. Ciri paling utama anak yang memiliki masalah gizi adalah berat badan yang sangat rendah (wasting), pertumbuhan yang mengalami hambatan (stunting), dan terdapat gejala fisik seperti sering kelelahan, kerontokan rambut, dan kulit yang kering. Anak tersebut juga lebih rentan mengalami infeksi dan terserang penyakit. 

Banyak sekali faktor yang menyebabkan anak mengalami kekurangan gizi antara lain, pola makan yang tidak seimbang, permasalahan ekonomi, kurangnya edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya nutrisi dan gizi pada anak, serta kondisi lingkungan sekitar anak yang buruk. Tentunya faktor tersebut tidak berdampak pada kesehatan fisik saja, akan tetapi pada perkembangan mental dan emosi anak.

Sumber: Website Metro Sergai

Tips dan Trik Memastikan Status Gizi Anak

Orang tua wajib untuk selalu memastikan anak tumbuh dengan sehat dengan memberikan asupan makanan dengan kandungan gizi yang seimbang, termasuk pada karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Selain itu memantau berat dan tinggi badan secara rutin sesuai kurva WHO sangat penting untuk mendeteksi kemungkinan masalah sejak dini. 

Di Indonesia, pemantauan kesehatan tumbuh kembang anak dapat dilakukan melalui Posyandu. Posyandu merupakan salah satu program pelayanan kesehatan untuk masyarakat di tingkat desa. Untuk melakukan pemantauan kesehatan tumbuh kembang anak, Posyandu menyediakan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (buku yang berwarna merah muda atau pink) yang berisi catatan dan rekaman pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti tinggi badan, berat badan, dan status imunisasi. Dengan pencatatan tersebut, orang tua dapat mengetahui gambaran lengkap terkait dengan kesehatan anak dan dapat menentukan atau melakukan langkah intervensi jika terdapat potensi masalah.

Menjaga kebersihan makanan dan lingkungan juga merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan karena dapat mencegah infeksi yang memiliki potensi untuk malnutrisi. Ketika orang tua sudah melihat anak mengalami gejala dan tanda kekurangan gizi, segera lakukan konsultasi dengan dokter atau ahli tenaga kesehatan khususnya gizi untuk mendapatkan saran yang tepat.

Baca juga: Pola Asuh yang Baik, Hasilkan Tumbuh Kembang Anak Terbaik

Referensi

Editor: Rheinhard, S.Gz., RD

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *