Di dunia kebugaran, pertanyaan tentang apakah berolahraga saat perut kosong itu baik atau buruk telah memicu perdebatan yang panjang. Beberapa mengklaim bahwa latihan dalam keadaan lapar dapat membakar lemak lebih efektif, sementara yang lain memperingatkan risiko kelelahan dan penurunan performa. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Sports Science & Medicine, olahraga dengan perut kosong memang dapat meningkatkan pembakaran lemak, tetapi tidak selalu berarti lebih baik untuk kesehatan secara keseluruhan.
Lalu, bagaimana seharusnya seseorang menyikapi hal ini? Apakah berolahraga dalam keadaan lapar adalah pilihan yang bijak, atau justru berisiko? Jawabannya tidak hitam-putih, melainkan bergantung pada tujuan, kondisi tubuh, dan jenis olahraga yang dilakukan.
Proses yang Terjadi pada Tubuh Saat Berolahraga dalam Keadaan Perut Kosong
Ketika perut kosong, tubuh tidak memiliki cadangan glukosa yang cukup sebagai sumber energi utama. Akibatnya, tubuh akan beralih ke sumber energi alternatif, yaitu lemak. Proses ini, yang dikenal sebagai lipolisis, sering dianggap sebagai alasan utama mengapa olahraga dalam keadaan lapar dianggap efektif untuk menurunkan berat badan.
Namun, perlu diingat bahwa pembakaran lemak bukanlah satu-satunya faktor yang perlu diperhatikan. Tanpa asupan karbohidrat yang cukup, tubuh juga berisiko mengalami penurunan energi secara drastis. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti pusing, lemas, atau bahkan pingsan, terutama jika olahraga yang dilakukan intensitasnya tinggi.
Manfaat Potensial Berolahraga saat Perut Kosong
Bagi mereka yang bertujuan menurunkan berat badan, olahraga dalam keadaan lapar mungkin terlihat seperti strategi yang menjanjikan. Studi dari British Journal of Nutrition menunjukkan bahwa olahraga pagi sebelum sarapan dapat meningkatkan pembakaran lemak hingga 20%. Namun, peneliti juga menekankan bahwa efek ini tidak selalu signifikan dalam jangka panjang.
Selain itu, olahraga dengan perut kosong cenderung lebih cocok untuk aktivitas dengan intensitas rendah hingga sedang, seperti jogging ringan atau yoga. Untuk olahraga berat seperti angkat beban atau lari jarak jauh, tubuh membutuhkan cadangan energi yang cukup untuk menghindari risiko cedera atau kelelahan berlebihan.
Baca Juga: 6 Tips Menurunkan Berat Badan selama Bulan Ramadhan
Risiko yang Perlu Diwaspadai ketika Berolahraga dalam Kondisi Perut Kosong

Tidak semua tubuh merespons olahraga dalam keadaan lapar dengan cara yang sama. Bagi sebagian orang, latihan tanpa asupan makanan sebelumnya dapat menyebabkan hipoglikemia, suatu kondisi dimana kadar gula darah turun drastis. Gejalanya meliputi gemetar, keringat dingin, dan sulit berkonsentrasi.
Selain itu, olahraga dengan perut kosong juga dapat memicu pemecahan otot sebagai sumber energi alternatif. Hal ini bertentangan dengan tujuan banyak orang yang berolahraga untuk membangun massa otot. Menurut ahli gizi olahraga, Dr. Sarah Johnson, “Tanpa asupan protein atau karbohidrat sebelum latihan, tubuh mungkin akan menggunakan otot sebagai bahan bakar, yang justru kontraproduktif.”
Cara Aman Berolahraga Saat Perut Kosong atau Lapar
Bagi yang tetap ingin mencoba olahraga dalam keadaan lapar, ada beberapa tips yang bisa diikuti untuk meminimalisir risiko. Pertama, pastikan untuk memilih jenis olahraga dengan intensitas rendah hingga sedang. Kedua, tetap menjaga hidrasi dengan minum air putih sebelum dan selama latihan.
Jika olahraga dilakukan saat puasa, seperti selama bulan Ramadhan, disarankan untuk memilih waktu yang tepat, seperti menjelang berbuka. Ini memungkinkan tubuh untuk segera mengisi kembali energi yang hilang setelah latihan. Selain itu, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi jika memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes atau tekanan darah rendah.
Bagi sebagian orang, olahraga dalam keadaan lapar mungkin memberikan manfaat, sementara bagi yang lain, hal ini justru berisiko. Kuncinya adalah keseimbangan: memadukan intensitas latihan yang tepat dengan asupan nutrisi yang cukup. Dengan begitu, olahraga tidak hanya efektif, tetapi juga aman dan menyenangkan.
Dengan memahami risiko dan manfaatnya, olahraga saat perut kosong bisa menjadi pilihan yang bijak—asalkan dilakukan dengan hati-hati dan penuh kesadaran. Ingatlah bahwa tujuan utama olahraga adalah menjaga kesehatan, bukan mengorbankannya.
Baca Juga: Tetap Olahraga Saat Puasa: Ini Tips&Trick-nya!
Referensi
- Exercise Training and Fasting: Current Insights (2020), Journal of Sports Medicine
- Effects of Exercise in the Fasted and Postprandial State on Interstitial Glucose in Hyperglycemic Individuals (2017), Journal of Sports Science and Medicine
- Effects of Aerobic Exercise Performed in Fasted V. Fed State on Fat and Carbohydrate Metabolism in Adults: A Systematic Review and Meta-Analysis (2016), British Journal of Nutrition
- Energy Depletion by 24-H Fast Leads to Compensatory Appetite Responses Compared with Matched Energy Depletion by Exercise in Healthy Young Males (2018), British Journal of Nutrition
Edited: Rheinhard, S.Gz., Dietisien