Lemak yang Berbahaya Bagi Kesehatan Organ dan Tips Menurunkan LDL

Dalam menjalankan aktifitas sehari-hari, manusia pasti membutuhkan makanan. Makanan adalah sumber zat gizi yang diperlukan tubuh dalam menyediakan energi, membangun dan memelihara jaringan tubuh, serta mengatur proses-proses fungsi dalam tubuh.

Namun, mengonsumsi makanan juga perlu memperhatikan jumlahnya karena jika berlebihan dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas. Obesitas terjadi akibat kelebihan energi yang akan disimpan pada jaringan tubuh dalam bentuk lemak. Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa lemak total dalam tubuh tidak boleh melebihi 30% dari total asupan energi. Hal ini dikarenakan untuk menghindari kenaikan berat badan yang tidak sehat akibat adanya penumpukan lemak berlebih dalam tubuh.

Tempat atau bagian yang menjadi penimbunan lemak dalam tubuh, biasanya dapat menunjukkan risiko suatu penyakit. Misalnya, lemak yang tertimbun di pinggang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler. Lingkar pinggang yang melebihi ambang batas normal dapat menunjukkan adanya penimbunan lemak dalam perut. Penimbunan lemak inilah menyebabkan profil lipid, yaitu gambaran kadar lipid (lemak) didalam darah menjadi naik dan beresiko pada penyakit tertentu, seperti penyakit dislipidemia.

Penyakit Dislipidemia adalah penyakit yang mengacu pada kondisi tingginya kadar lemak jahat dalah darah. Selain karena disebabkan diet tinggi lemak dan kurang konsumsi serat, penyakit dislipedemia juga disebabkan karena perubahan gaya hidup, seperti merokok, konsumsi alkohol, obesitas dan faktor stres. Akibatnya adalah tingginya kadar lemak jahat dalam aliran darah (total kolesterol, LDL, Trigliserida) dan rendahnya kadar lemak baik (HDL). Seseorang yang terkena penyakit dislipidemia tentu harus mengecek profil lipidnya secara berkala supaya segera dapat ditangani dengan menurunkan LDL dan menaikkan HDL dalam tubuh.

Ada 2 cara sederhana yang dapat Anda lakukan dirumah untuk menurunkan LDL dan menaikkan HDL dalam tubuh, diantaranya sebagai berikut :

Mengurangi konsumsi lemak jenuh dan memperbanyak lemak tak jenuh

Pada umumnya makanan yang berasal dari hewani, seperti daging berlemak, keju, mentega dan krim susu, mengandung asam lemak jenuh dan mengandung kolesterol. Dengan demikian mengurangi asupan makanan produk hewani akan lebih menguntungkan, yaitu dengan membatasi asupan kolesterol. Perlu kita tahu, setiap 4 (empat) ons daging sapi atau daging ayam mengandung 100 mg kolesterol dan asam lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar K-LDL (kolesterol LDL) dalam tubuh kita. Oleh karena itu, perlu mengurangi konsumsi lemak jenuh dan memperbanyak lemak tak jenuh. Lemak tak jenuh kebanyakan ditemukan dalam jagung, minyak zaitun, minyak kedelai, minyak kacang tanah, minyak biji kapas, kanola.

Mengurangi produk olahan industri yang mengandung lemak trans

Sumber utama dari asam lemak trans, yaitu berbagai produk pangan dari minyak nabati yang dihidrogenasi, seperti margarin, shortening, HVO (Hydrogenated Vegetable Oil) dan produk-produk lainnya yang diolah dengan menggunakan minyak yang sudah terhidrogenasi, seperti chips, sereal dan biskuit. Pada umumnya, tujuan secara komersial dari proses hidrogenasi adalah untuk mengurangi derajat ketidakjenuhan asam lemak sehingga dapat mengurangi kecepatan reaksi oksidasi, kemudian produk yang dihasilkan lebih jenuh dan padat, memiliki daya oles prima serta tahan lama dan lebih stabil terhadap pengaruh oksidasi. Secara jumlah kecil, asam lemak trans terdapat secara alami pada hewan ruminansia, oleh sebab itu asam lemak ini terdapat pada mentega, susu full-cream, keju, telur dan daging.

Selain konsisten melakukan kedua cara sederhana diatas, Anda dapat mengimbangi dengan aktifitas fisik yang cukup, seperti olahraga selama 30 menit setiap hari atau minimal 3-5 kali dalam seminggu. Walaupun memang untuk hidup sehat semua butuh proses, namun itu bukan suatu hal yang mustahil. Tetap semangat dalam memperbaiki profil lipid Anda, jika Anda membutuhkan bantuan segera hubungi kami di https://dietpartner.id/kontak-kami/.

Ditulis Oleh Nutrisionis Nadila Cahyaningtyas, S.Gz, Ditinjau Oleh Nutrsionis Lilik Laras Shinta, S.Gz

Referensi

Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia pustaka umum, Jakarta, 2004.

Cahyono, J.B. Suharjo B. Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 2008.

Diet, nutrition and the prevention of chronic diseases: report of a Joint WHO/FAO Expert Consultation. WHO Technical Report Series, No. 916. Geneva: World Health Organization; 2003.

Fats and fatty acids in human nutrition: report of an expert consultation. FAO Food and Nutrition Paper 91. Rome: Food and Agriculture Organization of the United Nations; 2010.

Hooper L, Abdelhamid A, Moore HJ, Douthwaite W, Skeaff CM, Summerbell CD. Effect of reducing total fat intake on body weight: systematic review and meta-analysis of randomised controlled trials and cohort studies. BMJ. 2012; 345: e7666.

Nishida C, Uauy R. WHO scientific update on health consequences of trans fatty acids: introduction. Eur J Clin Nutr. 2009; 63 Suppl 2:S1–4.

World Health Organization. Regional Office for the Eastern Mediterranean. Healthy Diet. WHO-EM/NUT/282/E. 2019

World Health Organization. Regional Office for the Western Pacific. (‎2008)‎. Mongolian STEPS survey on the prevalence of noncommunicable disease risk factors 2006. WHO Regional Office for the Western Pacific. https://apps.who.int/iris/handle/10665/207526

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *