Apakah Masih Relevan “Konsumsi Air 8 Gelas Setiap Hari”?

Air merupakan komponen utama penyusun tubuh manusia, dengan persentase sekitar 70%. Dengan banyaknya air dalam tubuh, air berperan penting dalam menjaga fungsi organ, mendukung metabolisme, serta mengatur suhu tubuh. Anjuran untuk mengonsumsi 8 gelas air per hari atau sekitar dua liter telah lama menjadi pedoman umum. Namun, seiring berkembangnya penelitian dan pemahaman tentang kesehatan, apakah panduan ini masih relevan untuk semua orang? Artikel ini akan mengulas hal tersebut.

Asal Usul Anjuran 8 Gelas Air Per Hari

Anjuran untuk mengonsumsi 8 gelas air per hari awalnya berasal dari rekomendasi kesehatan yang muncul pada pertengahan abad ke-20. American National Research Council pada 1945 menyarankan asupan air harian sekitar 2,5 liter untuk laki-laki dan 2 liter untuk perempuan, termasuk dari makanan dan minuman. Namun, detail ini sering diabaikan, sehingga banyak yang keliru memahami bahwa asupan tersebut harus berasal dari air minum saja.  

Apakah Semua Orang Butuh 8 Gelas Air Per Hari?  

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan cairan setiap individu sangat beragam. Faktor-faktor seperti berat badan, usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, suhu lingkungan, hingga kondisi kesehatan memainkan peran penting dalam menentukan kebutuhan air seseorang.  

1. Berat Badan dan Aktivitas Fisik

Kebutuhan air bisa dihitung berdasarkan berat badan. Misalnya, seseorang dengan berat badan 60 kg memerlukan sekitar 2 liter air per hari, namun jika orang tersebut aktif secara fisik, kebutuhan ini dapat meningkat. Aktivitas fisik seperti olahraga menyebabkan tubuh kehilangan cairan melalui keringat, sehingga asupan air harus ditambah. 

2. Usia

Kebutuhan cairan setiap orang berdasarkan kelompok usianya berbeda-beda, misalnya kebutuhan cairan balita tidak sama dengan kebutuhan cairan dewasa. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 75 tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang direkomendasikan untuk masyarakat Indonesia, kebutuhan cairan untuk anak-anak berusia 7-9 tahun berkisar antara 1,9 liter dan anak-anak berusia 10-12 tahun berkisar antara 1,8 liter.

3. Lingkungan dan Cuaca

Di daerah dengan iklim panas dan lembap, tubuh kehilangan cairan lebih cepat, sehingga kebutuhan akan air meningkat. Sebaliknya, di iklim dingin, rasa haus cenderung menurun, meski tubuh tetap membutuhkan cairan yang cukup.  

Panduan dari Kementerian Kesehatan RI  

Di balik itu semua, sebagai panduan untuk edukasi masyarakat, diambilah rata-rata dari kebutuhan konsumsi air pada masyarakat. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) merekomendasikan konsumsi air putih sekitar 8 gelas berukuran 230 ml per hari untuk orang dewasa. Namun, rekomendasi ini bersifat umum dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu. Kemenkes juga menyarankan untuk memperhatikan sinyal tubuh, seperti rasa haus dan warna urine.

Dengarkan Tubuh Anda  

Anjuran mengonsumsi 8 gelas air per hari masih relevan sebagai panduan umum. Namun, kebutuhan air setiap orang berbeda-beda tergantung faktor individu. Penting untuk mendengarkan sinyal tubuh dan menyesuaikan asupan cairan dengan aktivitas serta kondisi lingkungan. Konsultasi dengan profesional kesehatan juga dapat membantu menentukan kebutuhan cairan yang lebih spesifik. Dengan menjaga hidrasi yang baik, tubuh akan lebih optimal dalam menjalankan fungsinya. Maka, gunakan rekomendasi 8 gelas per hari sebagai acuan atau target, tetapi tetap perhatikan kebutuhan cairan Anda dan jangan ragu untuk minum air kapan pun merasa haus. 

Baca juga: Biasakan Minum Air Putih yang Cukup!

Referensi

Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *