Dalam beberapa waktu belakangan, banyak yang senang memulai hari dengan minum cuka apel (apple cider vinegar/ACV), karena manfaatnya yang disebut bisa bantu membuat berat badan cepat turun. Dari TikTok hingga YouTube, klaim ini tampak sangat viral dan menggoda. Tapi, apakah benar semudah dan sesehat itu?
Saat sedang menjalani proses penurunan berat badan, wajar jika kamu tertarik mencoba berbagai metode yang ada. Tapi hati-hati, tidak semua tren kesehatan punya dasar ilmiah yang kuat. Nah, daripada terjebak hype, yuk kita kupas tuntas fakta tentang cuka apel dari sudut pandang gizi dan kesehatan. Siapa tahu, kamu bisa ambil manfaatnya dengan cara yang tepat!
Apa Itu Cuka Apel dan Manfaatnya?
Cuka apel adalah produk yang dihasilkan dari proses fermentasi sari buah apel. Ini telah digunakan secara tradisional untuk manfaat kesehatan potensial. Cuka apel kerap diasosiasikan dengan manfaatnya dalam mengelola berat badan, mengatur kadar gula darah, serta mendukung kesehatan jantung.
Dari proses fermentasi, membuat cuka apel kaya akan kandungan seperti asam organik, senyawa fenolik, serta vitamin dan mineral, yang berkontribusi pada efek kesehatan yang diklaim. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa cuka apel dapat membantu penurunan berat badan secara ringan, terutama karena meningkatkan rasa kenyang, mengurangi nafsu makan, dan membantu mengatur kadar gula darah.
Menurut sebuah studi dari Quality in Sport, cuka apel terbukti meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar glukosa darah. Hal ini dapat bermanfaat untuk mengelola risiko diabetes tipe 2. Manfaat kesehatan lain dari cuka apel yaitu dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida sambil meningkatkan kolesterol HDL, serta berperan dalam mengurangi risiko penyakit jantung.
Studi tersebut juga menjelaskan bahwa cuka apel memiliki sifat antimikroba yang efektif melawan bakteri dan jamur, serta mendukung penggunaan tradisionalnya sebagai disinfektan.
Cara Kerja Cuka Apel dalam Tubuh
Menurut studi dalam Internasional Journal of Molecular Sciences, cuka apel memiliki cara kerja atau mekanisme aksi yang terkait dengan peran asam organik dan senyawa fenol.
- Asam organik, tepatnya asam asetat, diyakini bertanggung jawab atas banyaknya manfaat kesehatan dari cuka apel, termasuk sifat antimikroba dan pengaturan glukosa.
- Senyawa fenol dalam cuka apel bekerja sebagai antioksidan yang berkontribusi menurunkan stres oksidatif dan meredakan peradangan.
Meskipun mekanisme ini terlihat menjanjikan, penelitian lebih lanjut tentu masih diperlukan untuk memahami secara pasti seberapa besar dampak konsumsi cuka apel terhadap kesehatan jangka panjang.
Efek Samping yang Perlu Diwaspadai
Minum cuka apel secara sembarangan justru bisa berbahaya. Berikut ini adalah efek samping yang bisa saja terjadi, seperti:
- Masalah gastrointestinal, berupa Iritasi lambung dan tenggorokan karena tingkat keasamannya yang tinggi. Hal ini didukung oleh penelitian dari European Journal of Nutrition, bahwa konsumsi cuka apel yang berlebihan dapat menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan, termasuk mual dan gangguan pencernaan.
- Erosi email gigi, terlebih jika diminum langsung tanpa diencerkan terlebih dahulu. Sifat asam yang cukup tinggi pada cuka apel bisa mengikis enamel gigi, terlebih jika dikonsumsi dalam takaran besar dan tanpa pengenceran yang tepat.
- Interaksi potensial dengan obat-obatan tertentu. Misalnya insulin atau diuretik, sehingga diperlukan kehati-hatian bagi individu yang sedang menjalani perawatan tersebut.
Para ahli menyarankan bagi orang dewasa, bisa mencampur 1–2 sendok makan cuka apel dengan 200-250 ml air, dan tidak diminum saat perut kosong, terutama bagi yang memiliki masalah lambung.
Cuka Apel Bukan Solusi Ajaib, Tapi Bisa Jadi Pendukung

Kalau kamu tertarik menambahkan cuka apel ke rutinitas sehatmu, boleh-boleh saja, asal tahu porsinya. Jangan berharap hasil instan, apalagi menjadikan cuka apel sebagai satu-satunya strategi diet untuk membantu berat badan agar cepat turun. Dengan kata lain, cuka apel bukanlah solusi utama untuk menurunkan berat badan, namun dapat menjadi pelengkap yang mendukung saat diterapkan bersama gaya hidup sehat.
Penurunan berat badan yang sehat tetap membutuhkan kalori defisit, pola makan seimbang, tidur cukup, dan aktivitas fisik yang teratur. Cuka apel bisa jadi bagian kecil dari puzzle itu, tapi bukan potongan utamanya.
Tips Aman Konsumsi Cuka Apel:
- Encerkan dalam air, jangan diminum langsung.
- Konsumsi maksimal 2 sendok makan per hari.
- Sebaiknya tidak mengonsumsi cuka apel dalam kondisi perut kosong, apalagi bila kamu memiliki gangguan lambung.
- Gunakan sedotan agar tidak merusak enamel gigi.
- Berkumur atau membilas mulut setelahnya.
- Konsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan jika punya kondisi medis tertentu.
Baca juga: Cuka Apel: Si Bumbu Dapur Tradisional sebagai Terapi Pengobatan Modern Diabetes
Author: Dewi Rizky Purnama, S.Gz
Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien
Referensi
- Safety and side effects of apple vinegar intake and its effect on metabolic parameters and body weight: a systematic review (2020), European Journal of Nutrition
- Pro-Health Potential of Fruit Vinegars and Oxymels in Various Experimental Models (2024), International Journal of Molecular Sciences
- Apple cider vinegar in folk and modern medicine: a historical review and current scientific evidence (2024), Quality in Sport