Lemak Jenuh dan Tidak Jenuh, Apa Bedanya?

Lemak adalah zat gizi makro yang sangat penting bagi tubuh. Beberapa manfaat lemak yaitu terlibat dalam penyerapan vitamin larut lemak (A, D, E, K), sebagai cadangan energi, terlibat dalam produksi hormon, dan lain-lain. Lemak dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu lemak jenuh dan lemak tidak jenuh.

Secara mendasar, lemak jenuh dan tidak jenuh memiliki perbedaan pada struktur karbonnya. Hal ini nantinya akan mempengaruhi sifat dari masing-masing jenis lemak.

Namun, tidak hanya itu saja yang bisa dibahas tentang lemak jenuh dan tidak jenuh. Ada banyak hal menarik yang bisa dibahas tentang kedua jenis lemak ini.

Kebutuhan Lemak 

  1. Lemak Jenuh

Lemak jenuh adalah salah satu jenis lemak yang bisa dengan mudah ditemukan pada makanan seperti lauk hewani, minyak kelapa, susu dan produk turunannya, dan makanan olahan.

Lemak jenis ini dikatakan jenuh karena struktur kimia yang membentuknya, di mana semua ikatan antar karbonnya bersifat tunggal.

Hal ini menyebabkan minyak jenuh lebih mudah memadat di suhu ruang. Mentega adalah salah satu contoh dari lemak jenuh.

Ada banyak sekali penelitian tentang lemak jenuh. Terutama yang dihubungkan dengan kesehatan.

Banyak penelitian yang menunjukkan jika lemak jenuh dapat menaikkan risiko penyakit jantung dan kadar kolesterol jahat. Namun, ada juga penelitian yang menunjukkan hasil yang bertentangan.

Meskipun penelitian terus dilakukan, lemak jenuh tetaplah diperlukan oleh tubuh dan asupannya juga harus dijaga.

Menurut American Heart Association (AHA), rekomendasi asupan lemak jenuh harian adalah 5-6% dari total kebutuhan kalori harian.

Misalnya, kebutuhan kalorimu sebanyak 2000 kkal per hari. Maka, asupan lemak jenuh harianmu tidak boleh lebih dari 120 kkal atau setara 13 gram.

Lemak Tidak Jenuh

Berbeda dengan lemak jenuh, lemak tidak jenuh memiliki ikatan karbon rangkap pada struktur kimianya.

Hal ini mempengaruhi sifat lemak tidak jenuh. Lemak tidak jenuh cenderung cair di suhu ruang. Namun, akan memadat jika disimpan di suhu dingin.

Lemak tidak jenuh diklaim dapat menurunkan risiko penyakit jantung, berperan sebagai antioksidan, dan mencegah inflamasi jika dikonsumsi sesuai kebutuhan.

Lemak tidak jenuh dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu:

1. Lemak Tidak Jenuh Tunggal

Lemak tidak jenuh tunggal hanya memiliki satu buah ikatan rangkap pada struktur kimianya.

Kamu bisa menemukan lemak tidak jenuh tunggal pada beberapa makanan seperti minyak zaitun, minyak kacang, alpukat, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

2. Lemak Tidak Jenuh Ganda

Sesuai namanya, lemak tidak jenuh ganda memiliki lebih dari satu buah ikatan rangkap pada struktur kimianya.

Omega-3 dan omega-6 adalah dua contoh asam lemak yang masuk dalam kategori lemak tidak jenuh ganda.

Lemak tidak jenuh ganda bisa kamu temukan di seafood, kedelai, kerang, biji chia, dan lain-lain.

Penulis: I Putu Febrian Andira Putra, S.Gz., Editor: Ulfa Ratriana, S.Gz.,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *