Mengenal Skinny Fat: Kurus tapi Buncit?

Kamu merasa kurus, bahkan status gizi tergolong underweight, tapi perut buncit? Atau memiliki status gizi normal tapi lingkar pinggang atau lingkar perut besar? Harus waspada nih, jangan – jangan kamu adalah orang dengan skinny fat!

Apa itu skinny fat?

Skinny fat adalah sebutan untuk tubuh yang memiliki persen lemak tubuh yang tinggi dan jumlah otot yang sedikit.

Orang awam seringkali menganggap tubuh yang terlihat kurus sudah pasti aman dari penyakit metabolik seperti kolesterol dan hipertensi. Padahal, faktanya tidak seperti itu, lho!

Keadaan bisa berbanding terbalik apabila kamu adalah orang dengan skinny fat.

Potensi untuk memiliki penyakit metabolik seperti hipertensi dan kolesterol akan tinggi seiring dengan tingginya persentase lemak tubuh.

Sehingga menjadi jelas ya, bahwa Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) tidak bisa menjadi satu – satunya patokan untuk menentukan status gizi. Tetapi, harus juga diiringi dengan pemeriksaan persentase lemak tubuh.

Apa penyebab dari skinny fat?

Beberapa orang memang secara genetik didesain untuk lebih banyak “menimbun” lemak dibanding orang lain. Tetapi, kondisi ini juga dapat disebabkan oleh faktor – faktor lain, seperti kurang aktivitas fisik dan pola makan tidak bergizi seimbang, lanjut usia, serta ketidakseimbangan hormon, seperti yang terjadi pada perempuan menopause.

Bagaimana cara mencegah dan mengatasinya?

Dari segi pengaturan pola makan, kamu bisa melakukan hal – hal berikut ini:

  • Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana, ganti dengan karbohidrat kompleks yang mengandung banyak serat
  • Konsumsi makanan tinggi protein dan rendah lemak, seperti: dada ayam tanpa kulit, ikan, putih telur
  • Kurangi konsumi minuman dan makanan manis
  • Kurangi penambahan gula pada makanan atau minuman
  • Kurangi konsumsi ultra-processed foods, seperti makanan kemasan

Sedangkan dari pendekatan gaya hidup, hal – hal berikut ini bisa kamu lakukan untuk mencegah dan mengurangi skinny fat:

  • Temukan metode coping stress yang sehat, hindari mengonsumsi makanan/minuman manis dan makan berlebihan ketika stress
  • Tidur minimal 7 jam per hari
  • Lakukan olahraga setiap minggu, optimalnya 30 menit per hari
  • Konsumsi makanan bergizi seimbang
  • Biasakan berjalan kaki ketika pergi ke tempat yang dekat, atau pilih tempat parkir yang agak jauh dari lokasi tujuan agar kita memperbanyak berjalan kaki.
  • Lakukan olahraga aerobik berintensitas sedang, seperti jalan cepat, bersepeda, jogging, tennis, dance, hingga mendaki gunung.

Itulah sekilas tentang skinny fat dan cara pencegahannya. Bagi kamu yang sudah memiliki tanda – tanda skinny fat, yuk, mulai ubah pola makan dan terapkan gaya hidup sehat!

Jangan lupa juga untuk terus memantau persentase lemak tubuh, lingkat pinggang, lingkar perut, dan berat badan.

Referensi: What Does ‘Skinny Fat’ Mean?

Penulis: Sophia Arina Zahra, S.Gz. | Editor: Lilik Laras Shinta, S.Gz. | Image by. Freepik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *