Meski Berbau Tak Sedap, Ini 9 Manfaat dan Efek Samping Mengkonsumsi Jengkol

Jengkol (sumber: pixabay.com/AndryHariana)

Jengkol adalah salah satu makanan khas Indonesia yang memiliki rasa unik dan digemari banyak orang. Ia semakin menarik perhatian karena aromanya yang tajam. Bagi pecinta kuliner nusantara, jengkol ini sering diolah menjadi berbagai hidangan lezat, seperti semur, balado, atau rendang. 

Dibalik kekhasan rasa dan baunya, jengkol ternyata menyimpan sejumlah manfaat kesehatan yang tak banyak diketahui. Namun, mengkonsumsi jengkol juga dapat menimbulkan efek samping tertentu jika dikonsumsi secara berlebihan. Lalu, apa saja manfaat dan risiko yang perlu diperhatikan saat mengkonsumsi jengkol?

Kandungan Jengkol

Ringkasan Gizi pada Jengkol (sumber: nilaigizi.com)
Zat Gizi Unggulan pada Jengkol (sumber: nilaigizi.com)

Jengkol mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Dalam 100 gram jengkol mentah, terdapat sekitar 192 kalori dan beberapa nutrisi lain, seperti:

  • 52 gram air
  • 5,4 gram protein
  • 0,3 gram lemak
  • 40,7 gram karbohidrat
  • 1,5 gram serat
  • 241 miligram kalium
  • 150 milligram fosfor
  • 60 milligram natrium
  • 31 milligram vitamin C

Jengkol juga mengandung senyawa fenolik dengan antioksidan yang tinggi.

Beberapa Manfaat Mengonsumsi Jengkol

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari jengkol bagi tubuh manusia:

1. Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh

Jengkol ini mengandung banyak vitamin C yang dapat merangsang produksi sel darah putih dan meningkatkan fungsinya dalam tubuh. Sel darah putih yang diproduksi akan membantu tubuh terlindung dari infeksi dan meningkatkan kekebalan tubuh.

2. Memperlancar Buang Air Besar

Kandungan air dan serat dalam jengkol dapat memperlancar buang air besar dan mencegah sembelit. Serat yang ada dalam tubuh akan membuat gerakan usus menjadi lebih teratur, sehingga mampu mencegah sembelit. 

3. Mengontrol Tekanan Darah

Kalium dalam jengkol dapat membantu mengontrol tekanan darah, terutama bagi penderita hipertensi. Namun, pastikan untuk tidak menambahkan banyak garam ketika mengolah sayur satu ini. 

4. Mengatur Gula Darah

Jengkol mengandung kalium dan serat yang tinggi untuk membantu kerja insulin dan memperlambat penyerapan gula, sehingga baik untuk mengontrol kadar gula darah. Selain itu, Jengkol memiliki indeks glikemik yang rendah. Makanan dengan indeks glikemik rendah tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat sehingga cocok untuk penderita diabetes.

5. Mencegah Penyakit Kanker

Jengkol banyak mengandung antioksidan, yang berperan penting dalam melawan radikal bebas penyebab kerusakan sel dan kanker. Senyawa seperti flavonoid dan polifenol dalam jengkol dapat membantu mengurangi risiko kanker dengan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. 

Jengkol juga terbukti memiliki memiliki spektrum antimikroba yang efektif melawan infeksi bakteri, jamur, dan parasit maupun cacing. Selain itu pada Jurnal Pharmacon membuktikan bahwa jengkol mengandung antioksidan yang baik untuk penyakit degeneratif dan kanker.

6. Membantu Penyembuhan Luka  

Zat gizi unggulan pada jengkol, 35% yakni vitamin C. Kandungan vitamin C dalam jengkol membantu menjaga kesehatan kulit. Nutrisi ini tidak hanya membantu mengurangi peradangan, tetapi vitamin ini juga mendukung sistem kekebalan tubuh dan mempercepat proses penyembuhan luka.

7. Memperkuat Tulang dan Gigi

Jengkol termasuk makanan tinggi sumber kalsium dan fosfor, kandungan yang sangat dibutuhkan untuk menjaga tulang dan gigi. Oleh karena itu, jengkol dapat mencegah osteoporosis. Selain itu, fosfor juga berperan dalam proses mineralisasi tulang, sehingga penting untuk kesehatan tulang secara keseluruhan. 

8. Mencegah Diabetes

Asam jengkolat dalam jengkol dapat membantu mencegah diabetes dengan cara mengontrol kadar gula darah. Berdasarkan penelitian sebelumnya dalam Jurnal Kultivasi, ternyata pada cangkang buah, biji dan kulit batang jengkol memiliki kandungan zat anti diabetes yang bekerja dengan cara menurunkan kadar gula darah. Biji jengkol juga dilaporkan dapat meningkatkan insulin pada pankreas sehingga mengurangi resiko terkena diabetes mellitus.

9. Mencegah Anemia

Jengkol mengandung zat besi yang cukup tinggi, yang merupakan mineral penting untuk pembentukan sel darah merah. Zat besi ini akan membantu meningkatkan produksi hemoglobin yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. 

Oleh karena itu, zat besi dalam jengkol mampu membantu mencegah dan mengatasi kekurangan produksi sel darah merah, penting terutama bagi wanita yang sedang menstruasi. 

Dengan mengkonsumsi jengkol, seseorang dapat lebih cepat memulihkan energi.

Mengkonsumsi Jengkol Berlebih Apakah Berbahaya? 

Meskipun jengkol memiliki banyak manfaat, tetaplah menjaga jumlah konsumsinya. Sebab jengkol mengandung asam jengkolat yang bisa memicu gangguan ginjal atau saluran kemih jika dikonsumsi berlebihan. 

Gejala kejengkolan ini mirip dengan batu ginjal. Untuk pengolahan, sebaiknya jengkol direbus sebelum dikonsumsi agar mengurangi bau dan kandungan asam jengkolat di dalamnya. Kemudian waspadai apabila ada gejala yang kurang baik. 

Terdapat beberapa risiko yang mungkin terjadi saat mengkonsumsi jengkol berlebihan. Pertama yakni alergi. Sebagian orang akan mengalami alergi seperti gatal-gatal, ruam, atau pembengkakan di sekitar mulut dan tenggorokan.

Kemudian mengalami kejengkolan yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti sulit buang air kecil dan menimbulkan gagal ginjal akut apabila dalam kondisi parah. 

Terakhir yakni dapat meningkatkan risiko kardiovaskular seperti hipertensi.

Baca juga: 5 Tips Sederhana untuk Mencegah Lonjakan Gula dalam Darah!

Editor: Rheinhard, S.Gz., RD

Sumber Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *