6 Tips Ampuh Mengatasi Pusing dan Lemas Saat Diet! 

Menjalani diet memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Selain harus mengubah kebiasaan makan dan gaya hidup, tubuh kita juga akan mengalami berbagai penyesuaian yang cukup besar. Tak heran jika banyak orang yang mengeluhkan gejala seperti pusing, lemas, tidak bertenaga, hingga mual saat sedang diet.

Gejala-gejala tersebut bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang mengalami stres metabolik atau kekurangan zat gizi tertentu. Lantas, apa sebenarnya penyebab kondisi ini? Dan bagaimana cara mengatasinya tanpa menghentikan proses diet? Simak jawaban berikut!

Apa Penyebab Pusing dan Lemas Saat Diet?

Beberapa faktor yang sering menjadi penyebab utama pusing dan lemas saat menjalani diet meliputi:

1. Penurunan Kadar Gula Darah

Terlalu membatasi asupan karbohidrat bisa menyebabkan hipoglikemia (kekurangan gula darah) ringan yang ditandai dengan pusing, gemetar, hingga lemas. Diet rendah kalori hingga melewatkan waktu makan akan membuat gula darah turun drastis dan merasa lemas.

2. Dehidrasi

Kurangnya asupan cairan membuat volume darah menurun dan aliran oksigen ke otak tidak optimal, sehingga inilah yang membuat ApleFriends merasa pusing, lemas, bahkan rasa ingin pingsan.

3. Ketidakseimbangan Elektrolit

Diet rendah kalori atau diet ketogenik juga bisa meningkatkan pengeluaran natrium dan air melalui ginjal. Inilah yang menyebabkan tubuh kehilangan elektrolit penting seperti natrium, kalium, dan magnesium dan menimbulkan efek samping seperti sakit kepala dan kelelahan. 

4. Asupan Kalori Sangat Rendah 

Diet ekstrem dengan kalori sangat rendah tidak memberikan cukup energi untuk menjalankan fungsi tubuh secara optimal. Sehingga, tubuh sangat kekurangan energi untuk sekedar menjalankan aktivitas. 

6 Tips Menghempas Pusing dan Lemas Ketika Diet!

Berikut beberapa tips berbasis ilmiah dan praktis untuk menjaga tubuh tetap bertenaga dan sehat selama diet:

1. Hindari Diet Ketat

Diet ketat yang sangat rendah kalori, bukannya mempercepat penurunan berat badan, malah justru berbahaya. Ada banyak efek samping yang terjadi ketika ApleFriends menerapkan diet ketat seperti pusing, sakit kepala, lemas, bahkan kehilangan kesadaran. Lebih baik pilih defisit kalori yang moderat dan realistis.

Hal ini karena tubuh akan kekurangan energi dan kalori untuk sekadar menjalankan fungsi dasar tubuh dan aktivitas sehari-hari—apalagi jika ditambah dengan durasi dan intensitas olahraga yang ekstrem. Jadi, sangat tidak disarankan untuk menerapkan jenis diet seperti ini ya, ApleFriends! 

2. Cukupi Cairan Minimal 2,5-3 Liter per Hari

Salah satu penyebab pusing dan lemas saat diet adalah dehidrasi. Kekurangan cairan dalam tubuh dapat mengganggu berbagai fungsi fisiologis seperti menjaga tekanan darah, pH tubuh, dan suhu tubuh, serta mengangkut zat penting (misalnya oksigen, karbon dioksida, glukosa) ke dan dari sel.

Kekurangan cairan bisa menurunkan performa fisik dan bahkan memengaruhi konsentrasi. Jadi, saat ApleFriends sedang diet—terutama jika berolahraga dengan durasi panjang dan berkeringat banyak—jangan lupa minum air putih yang cukup, ya! Minimal 2,5–3 liter per hari.

3. Penuhi Kebutuhan Elektrolit

Pembatasan kalori, terutama dalam diet rendah kalori atau diet ketogenik, dapat memengaruhi penanganan natrium oleh ginjal dan menyebabkan natriuresis (pengeluaran natrium) serta pergeseran cairan. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan asupan cairan dan natrium agar tidak terjadi dehidrasi, tekanan darah rendah, atau gangguan keseimbangan asam-basa.

Selain memperhatikan zat gizi makro, ApleFriends juga perlu menjaga keseimbangan elektrolit saat diet. Elektrolit bisa dipenuhi dari berbagai sumber, seperti:

  • Pisang (kaya kalium)
  • Sayuran hijau (kaya magnesium)
  • Susu (kaya kalsium)
  • Air kelapa, dan lainnya

4. Perbanyak Protein Hewani

Saat diet, penting untuk tetap memenuhi kebutuhan zat gizi harian agar tubuh tetap kuat dan metabolisme tetap optimal. Salah satu yang utama adalah protein!

Makanan tinggi protein dapat membantu menjaga massa otot, mempercepat pemulihan tubuh, dan menjaga stamina selama aktivitas harian. Sehingga, fokusnya adalah memilih sumber protein yang rendah lemak dan kalori, seperti: 

  • Dada ayam
  • Ikan
  • Daging tanpa lemak 
  • Tahu
  • Tempe

Menariknya, diet tinggi protein juga dapat meningkatkan retensi kalium yang bermanfaat untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mencegah kram otot!

5. Perbanyak Sayur dan Buah (2-4 Porsi per Hari)

Sering merasa lemas dan pusing saat diet? Bisa jadi tubuh kekurangan vitamin dan mineral penting seperti magnesium. Nah, kabar baiknya—sayur dan buah adalah sumber magnesium alami yang sangat mudah didapat dan menyegarkan!

Magnesium berperan penting dalam menjaga fungsi otot, mencegah kelelahan, dan bahkan mendukung kesehatan jantung. Coba konsumsi 2–4 porsi sayur dan buah setiap hari, ya ApleFriends. Pilih yang bervariasi dan berwarna-warni agar nutrisinya makin lengkap dan diet tetap seru!

6. Pilih Karbohidrat Kompleks

Penting untuk memilih jenis karbohidrat yang tepat agar kadar gula darah tetap stabil. Karbohidrat sederhana seperti gula, sirup, karamel, dan selai menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, lalu turun secara drastis—akibatnya ApleFriends akan sering merasa lapar dan lemas.

Sebaliknya, karbohidrat kompleks seperti singkong, kentang, nasi merah, dan kacang-kacangan dicerna lebih lambat, sehingga membantu menjaga kadar gula darah lebih stabil dan membuat tubuh tetap bertenaga saat diet.

Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Diet Ketat dan Ekstrem Cenderung Gagal

Referensi

  1. Electrolyte Imbalances and Metabolic Emergencies in Obesity: Mechanisms and Clinical Implications (2025), Diseases
  2. Systematic review and meta‐analysis of protein intake to support muscle mass and function in healthy adults (2022), Journal of Cachexia, Sarcopenia, and Muscle
  3. Electrolyte Intake and Major Food Sources of Sodium, Potassium, Calcium and Magnesium among a Population in Western Austria (2020), Nutrients 
  4. Fluid and water balance: a scoping review for the Nordic Nutrition Recommendations 2023 (2023), Food & Nutrition Research

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *