Waspadai Anemia di Balik Obesitas

anemia-obesitas

Pernah merasa cepat lelah, lemas, atau pusing padahal kamu merasa makan sudah lebih dari cukup? Bahkan, berat badan naik dan kamu dikategorikan obesitas? Mungkin terdengar aneh, tapi kondisi ini bisa jadi tanda dari anemia, gangguan kesehatan yang selama ini sering dikaitkan dengan kekurangan makan atau tubuh yang terlalu kurus.

Faktanya, anemia dan obesitas bisa terjadi bersamaan. Kombinasi ini tidak hanya membingungkan, tetapi juga berbahaya jika tidak segera dikenali dan ditangani.

Apa Itu Anemia?

Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat atau hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Akibatnya, organ-organ kekurangan oksigen dan menyebabkan berbagai gejala seperti: 

  • Mudah lelah
  • Wajah pucat
  • Jantung berdebar
  • Sesak nafas
  • Sering pusing

Anemia defisiensi zat besi merupakan tipe yang paling umum, disebabkan oleh rendahnya kadar zat besi dalam tubuh, baik karena asupan yang kurang, kehilangan darah, atau gangguan penyerapan zat besi.

Kenapa Obesitas Bisa Menyebabkan Anemia?

Secara logika, orang dengan obesitas mestinya kelebihan makan, sehingga kecil kemungkinan mengalami kekurangan gizi. Namun, kenyataannya justru sebaliknya. Banyak orang dengan obesitas mengkonsumsi makanan tinggi kalori, tetapi rendah zat gizi, seperti makanan cepat saji, gorengan, makanan kemasan, dan minuman manis.

Berikut ini beberapa alasan mengapa anemia bisa mengintai di balik obesitas:

1. Peradangan Kronis

Kelebihan lemak tubuh bisa memicu tubuh memproduksi zat-zat yang menyebabkan peradangan ringan namun berlangsung lama. Peradangan ini bisa mengganggu penyerapan zat besi dan membuat tubuh kurang responsif terhadap hormon yang membantu membentuk sel darah merah. Akibatnya, tubuh kesulitan memproduksi sel darah merah, dan ini bisa menyebabkan anemia

2. Gangguan Penyerapan Zat Gizi

Peradangan juga menyebabkan peningkatan produksi hepcidin. Hepcidin adalah hormon yang menghambat penyerapan zat besi di usus dan mencegah pelepasan zat besi dari penyimpanan tubuh. Akibatnya, meski asupan zat besi cukup, tubuh tetap tidak bisa menggunakannya secara optimal. 

3. Polanya Bukan Pola Makan Sehat

Obesitas sering kali muncul karena pola makan yang tidak seimbang. Porsi besar bukan berarti kandungan gizinya baik. Konsumsi yang dominan pada karbohidrat sederhana dan lemak jenuh tanpa diimbangi sayur, buah, dan protein berkualitas akan menyebabkan kekurangan zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral khususnya zat besi, vitamin B9 dan B12.

Ciri-Ciri Anemia pada Orang dengan Obesitas

Karena tampilan luar yang terlihat “sehat” atau bahkan “kuat”, anemia pada orang obesitas kerap tidak disadari. Beberapa gejala khas yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Cepat capek meskipun tidak banyak beraktivitas
  • Nafas pendek saat naik tangga atau berjalan agak cepat
  • Kulit pucat terutama di bagian kelopak mata dalam
  • Susah fokus atau sering pusing

Bagaimana Cara Mencegahnya?

Mencegah anemia tidak selalu berarti harus makan lebih banyak, tetapi makan dengan lebih bijak. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  • Konsumsi makanan bergizi seimbang, terutama yang kaya zat besi seperti daging merah, hati, ayam, telur, bayam, dan kacang-kacangan.
  • Perbanyak vitamin C (jeruk, tomat, stroberi) bersamaan dengan makanan kaya zat besi untuk meningkatkan penyerapan zat besi.
  • Batasi makanan olahan dan makanan manis, yang tinggi kalori tetapi minim nutrisi.
  • Kurangi minuman berkafein (kopi, teh) saat makan, karena dapat menghambat penyerapan zat besi.
  • Periksa darah secara berkala, apalagi jika kamu sering merasa lemas tanpa sebab jelas.

Kesimpulan

ApleFriends, perlu diketahui bahwa obesitas bukan berarti bebas dari kekurangan gizi. Justru, malnutrisi tersembunyi seperti anemia bisa mengintai di balik tubuh yang tampak “berisi”. Jadi, jangan abaikan rasa lemas meski makan banyak. Jaga pola makan dan jangan ragu memeriksakan diri ke dokter.

Baca Juga: Nutrigenomik dan Obesitas: Gara-gara Genetik, Kita Obes?

Referensi

  1. Anemia Defisiensi Besi pada Obesitas: Literature Review (2024), Jurnal Kolaboratif Sains
  2. Status Besi dan Kualitas Diet pada Wanita Usia Subur Pranikah Obesitas di Kota Semarang (2019), Amerta Nutrition
  3. Anaemia 2025-World Health Organization

Editor: Mentari Suci Ramadhini Sujono, S.Gz., Dietisien

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *