Diet Zone merupakan salah satu metode diet yang dilakukan dengan adanya penerapan rasio dari porsi makanan yang dikonsumsi. Porsi yang ditetapkan dalam Diet Zone adalah 40% karbohidrat, 30% protein, dan 30% lemak. Diet Zone memberikan anjuran untuk mengonsumsi karbohidrat yang memiliki indeks glikemik yang rendah supaya diet yang dilakukan berhasil. Jika kita bayangkan, dalam Diet Zone ini, pada satu piring makanan akan terlihat porsi protein seukuran telapak tangan, dua per tiga dari piring akan diisi dengan buah dan sayuran non tepung, serta adanya sedikit lemak tak jenuh tunggal, seperti minyak zaitun atau adanya irisan almond.
Pada Diet Zone, waktu makan tetap seperti pada umumnya, yaitu 3 kali makan besar dan 2 kali camilan dalam sehari. Dengan tetap memperhatikan proporsi, seperti adanya campuran protein rendah lemak (ayam tanpa kulit, atau ikan), karbohidrat (yang didapat kebanyakan dari buah dan sayuran), dan sedikit lemak “baik”, yaitu HDL, seperti minyak zaitun, almond, dan alpukat. Catatan berikutnya, Diet Zone tetap memperhitungkan kalori harian tubuh. Untuk perempuan memiliki kalori harian sekitar 1.200 kkal sehari, lalu untuk laki-laki memiliki kalori harian sekitar 1.500 kkal.
Mungkin Anda penasaran, sebenarnya siapa yang menciptakan Diet Zone dan bagaimana awal mula terciptanya. Diet Zone sudah tercipta lebih dari 30 tahun yang lalu oleh Dr. Barry Sears. Beliau seorang ahli biokimia Amerika. Beliau menerbitkan buku dengan judul “The Zone”. Buku ini adalah buku terlaris yang telah diterbitkan pada tahun 1995.
Dr. Barry Sears mengembangkan diet atau pola makan ini, setelah kehilangan anggota keluarga yang disebabkan oleh kematian dini akibat serangan jantung. Beliau merasa, bahwa dirinya juga memiliki resiko tersebut sehingga beliau berusaha menemukan cara untuk mengatasinya. Beliau mengawali dengan pemikiran bahwa adanya inflamasi atau peradangan pada tubuh adalah alasan orang bertambah berat badan, sehingga dampaknya akan mudah sakit dan menua lebih cepat. Hal inilah yang menjadi tujuan dari adanya Diet Zone, yaitu mengurangi peradangan dalam tubuh, dengan menghilangkan atau membakar lemak secepat mungkin, lalu memperlambat penuaan, sehingga dapat mengurangi resiko penyakit kronis dan meningkatkan kinerja tubuh.
Namun demikian, Diet Zone tidak menjanjikan adanya penurunan berat badan secara drastis. Tetapi Diet Zone menjanjikan bahwa jikalau ada penurunan berat badan, maka itu adalah penurunan berat lemak, bukan otot atapun air. Sehingga saat tubuh mulai berubah, dapat dicek melalui pakaian lama yang sudah sempit akan terasa lebih pas, walaupun timbangan berat badan tidak menunjukan perubahan angka yang terlalu banyak.
Diet Zone memiliki kelebihan ataupun manfaat yang dirasakan, diantaranya :
- Diet Zone tidak secara ketat membatasi pilihan makanan apapun. Namun, walaupun begitu, diet ini tetap tidak merekomendasikan pilihan yang tidak menguntungkan, seperti tambahan gula dan makanan olahan. Ini bisa membuat Zone Diet lebih menarik daripada diet lain untuk orang yang berjuang dengan pantangan makanan.
- Diet Zone memberikan fleksibilitas. Hal ini dikarenakan ada dua metode diet. Salah satunya, Metode Zone Food Block yang dapat membantu menghilangkan lemak dengan mengontrol berapa banyak kalori yang dikonsumsi per hari. Dari sini dapat diketahui bahwa mengontrol asupan kalori dapat membantu menurunkan berat badan.
Meskipun Diet Zone memiliki beberapa manfaat, namun ada juga kelemahan yang dimiliki, yaitu Diet Zone memiliki klaim yang kuat yang didasarkan pada teori, akan tetapi hanya sedikit bukti yang mendukung bahwa teori tersebut menghasilkan hasil yang diklaim. Misalnya, Diet Zone mengklaim bahwa dapat meningkatkan kinerja tubuh. Pada kenyataannya, ada sebuah studi tentang para atlet yang mengikuti Diet Zone menemukan bahwa, meskipun berat badan para atlet turun, para atlet tersebut juga kehilangan daya tahan tubuh dan lebih cepat lelah daripada yang lain.
Selain itu, adanya sedikit bukti yang mendukung bahwa porsi makanan dari Diet Zone, yaitu 40% karbohidrat, 30% protein, dan 30% lemak adalah sebagai porsi yang optimal untuk kehilangan lemak dan memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Sebuah studi lain dalam membandingkan efek Diet Zone yang memiliki porsi 40% karbohidrat, 30% protein, dan 30% lemak dengan efek diet yang memiliki 60% karbohidrat, 15% protein, dan 25% lemak. Hasilnya menunjukan bahwa orang-orang dengan porsi Diet Zone memiliki kehilangan lebih banyak berat badan. Namun, perbedaan itu bisa terjadi karena adanya asupan protein yang lebih tinggi. Menariknya, penelitian ini juga tidak menemukan perbedaan yang signifikan dalam nilai gula, lemak, dan kolesterol darah antara kedua kelompok. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Diet Zone atau Zone Diet telah membuat klaim kesehatan yang kuat. Namun, tidak ada cukup bukti untuk mendukung mereka.