Diet Rendah Karbohidrat atau Rendah Lemak — Mana yang Lebih Baik?

Kalian pasti bingung kan sebenarnya diet yang mana sih yang efektif untuk menurunkan berat badan? Meskipun tujuan diet sama-sama untuk membantu menurunkan berat badan, diet rendah karbohidrat dan rendah lemak memiliki konsep yang berbeda. 

Kebanyakan orang ketika ingin melakukan diet menurunkan badan, yang dilakukan adalah diet rendah lemak karena berharap ingin segera menghilangkan lemak yang menumpuk di dalam tubuh. Meskipun demikian, penelitian baru menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat mungkin sama efektifnya. Terlebih lagi, diet rendah karbohidrat telah terbukti meningkatkan pemecahan lemak, mengurangi rasa lapar, dan menyeimbangkan kadar gula darah. 

Diet Rendah Karbohidrat

Diet rendah karbohidrat merupakan diet yang membatasi asupan karbohidrat kalian. Beberapa jenis diantaranya yaitu:

  • Diet sangat rendah karbohidrat: kurang dari 10% dari total kalori harian, atau 20–50 gram per hari dengan diet 2.000 Kalori.
  • Diet rendah karbohidrat: kurang dari 26% dari total kalori harian, atau kurang dari 130 gram per hari dengan diet 2.000 kalori.
  • Diet karbohidrat sedang: 26–44% dari total kalori harian.

Diet sangat rendah karbohidrat seringkali bersifat ketogenik, artinya diet tersebut secara signifikan membatasi asupan karbohidrat untuk memicu proses ketosis. Ketosis merupakan keadaan metabolisme ketika tubuh kalian menggunakan lemak sebagai sumber energi utama, bukan karbohidrat. Umumnya, diet rendah karbohidrat membatasi makanan dan minuman yang manis (ditambahkan gula), makanan yang dipanggang, permen, dan manisan. Dari beberapa sumber juga menjelaskan, membatasi karbohidrat mungkin juga membatasi sumber karbohidrat sehat, seperti biji-bijian, sayuran bertepung, buah dengan karbohidrat tinggi, pasta, dan kacang-kacangan.

Diet Rendah Lemak

Diet rendah lemak merupakan pembatasan asupan lemak hingga kurang dari 30% dari total kalori harian. Makanan berlemak tinggi seperti minyak goreng, mentega, alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, dan susu penuh lemak ketika menjalani diet ini tentunya dibatasi atau dilarang. Namun untuk konsumsi makan makanan rendah lemak alami seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, putih telur, kacang-kacangan, dan unggas tanpa kulit, rendah lemak, susu skim, dan potongan daging sapi tetap diperbolehkan.

Dari perbandingan diatas kemudian mana yang lebih baik untuk kesehatan?

Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat lebih efektif untuk menurunkan berat badan dalam jangka pendek daripada diet rendah lemak.

Menurut sebuah penelitian, 132 orang dengan obesitas, mereka yang mengikuti diet rendah karbohidrat dapat turun berat badannya 3 kali lebih banyak daripada mereka yang mengikuti diet rendah lemak, diet terbatas kalori.

Dalam sebuah studi kecil selama 12 minggu, remaja dengan berat badan berlebih yang mengikuti diet rendah karbohidrat turun berat badan rata-rata 21,8 pon (9,9 kg), dibandingkan dengan hanya 9 pon (4,1 kg) untuk mereka yang menjalani diet rendah lemak.

Diet rendah lemak memanglah cara diet menurunkan berat badan yang popular, namun diet rendah karbohidrat dapat dikatakan memiliki efek menurunkan berat badan secara cepat karena efektif dalam menghilangkan lemak, mengurangi rasa lapar dan mengontrol gula dalam darah. Namun, dari beberapa penelitian lain juga menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat dan rendah lemak mungkin sama efektifnya dalam jangka panjang dan memberikan manfaat bagi kesehatan. Perlu kita ingat juga bahwa respon setiap individu juga tidak selalu sama. Bahkan sekarang sudah ada pemeriksaan genetik untuk mengetahui diet apa yang lebih cocok bagi kita. Kalian bisa konsultasikan ke ahli gizi untuk memilih diet yang  sesuai untuk kalian ya!

Sumber gambar : freepik.com

Penulis : Laily N. Aliyah, S. Gz

Editor : Lisa Rosyida, S.Gz, RD

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *