Gangguan Makan juga Terjadi pada Wanita Dewasa, Benarkah?

Selama ini kita sering mendengar bahwa gangguan makan terjadi pada remaja perempuan atau wanita dewasa muda. Ternyata wanita dewasa usia di atas 50 tahun pun juga bisa mengalaminya.

Pada pusat perawatan gangguan makan Renfrew Center, Pennsylvania, melaporkan terjadi peningkatan 42% perawatan pada wanita usia di atas 35 tahun.

Meskipun di Indonesia belum ada data prevalensi terkait kejadian gangguan makan, ada baiknya kita berusaha mencegah hal ini.

Mengenal Gangguan Makan

Gangguan makan adalah serangkaian kondisi psikologis yang menyebabkan kebiasaan makan yang tidak sehat berkembang. Biasanya hal ini disebabkan oleh obsesi terhadap makanan, berat badan atau bentuk tubuh.

Terdapat bermacam-macam gangguan makan yang telah diketahui oleh Asosiasi Psikiatri Amerika. Diantaranya adalah Anoreksia Nervosa, Bulimia Nervosa, Binge Eating Disorder, avoidant/restrictive food intake disorder, other specified feeding or eating disorder, Pica dan rumination disorder.

Baca juga: https://dietpartner.id/3-macam-gangguan-makan-yang-perlu-kamu-hindari/

Penyebab dan Akibat

Penyebabnya pun beragam, mulai dari genetik, perfeksionis, rasa tidak puas terhadap bentuk tubuh dan berat badan, paparan sosial media, preferensi budaya untuk terlihat kurus, stress, trauma dan lain-lain.

Pada wanita dewasa biasanya dimulai dari masa remaja dan tidak akan akibat yang ditimbulkan. Dapat juga disebabkan oleh faktor stress hingga kurang aktivitas fisik.

Akibatnya mereka akan mengalami penurunan berat badan atau kenaikan berat badan dalam waktu yang singkat, rambut rontok, hipotermi, penyakit terkait gastrointestinal, penyakit jantung dan perubahan perilaku seperti keinginan untuk makan sendiri.

Mencegah dan Mengatasi

Perlu untuk mencegah gangguan makan sejak remaja, apabila dibiarkan maka akan terus berlanjut hingga dewasa dan akibat yang ditimbulkan pun semakin kompleks.

Untuk mencegah hal ini kamu harus lebih percaya diri dengan bentuk tubuhmu. Selain itu kamu juga harus sadar berapa berat badan yang normal dan sehat untukmu, bukan sekedar penampilan yang menarik seperti yang terlihat di sosial media. Penting juga untuk mengurangi stress dengan melakukan aktivitas fisik dan mengonsumsi makanan yang sehat.

Namun apabila mengalami gejala tersebut, segera hubungi dokter maupun psikiater. Selain itu perlu juga berkonsultasi dengan ahli gizi untuk memiliki pola makan dan hidup yang tepat agar mendapatkan tubuh yang sehat.

Sumber gambar: freepik.com

Penulis : Safira Rifdah Hafshah, S.Gz | Editor : Lilik Laras Shinta, S.Gz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *