Siapa sih yang nggak kenal seblak? Cemilan gurih nan pedas yang membuat ketagihan para penikmatnya ini sering dianggap comfort foods untuk melepas penat dan stres. Tapi taukah ApleFriends, kalau seblak punya segudang kerugian yang salah satunya anemia atau kurang darah? Yuk simak info berikut ini untuk tahu alasannya!
Memang Ada Hubungannya Seblak dan Anemia?
Kalau ditilik secara detail dan dari segi gizi, walaupun tidak secara langsung, kecanduan seblak ternyata bisa bikin anemia. Faktor-faktornya sebagai berikut ini.
Kandungan Zat Besi Dalam Seblak Sangat Sedikit
Total kalori dan kandungan gizi dalam seblak tentunya tergantung pada bahan dan topping yang ada di dalamnya. Pilihan topping pada seblak biasanya seperti bakso, sosis, siomay, cuanki, telur, ceker, otak-otak, mie, dumpling, jamur, berbagai sayuran, dan lainnya. Meskipun terdapat berbagai bahan yang kaya protein (telur, sosis, bakso) dan kaya serat (sawi, kol, jamur), kandungan zat besi pada bahan tersebut tergolong sedikit.
Jika dikira-kira dalam 1 porsi seblak berisi bakso, telur, sosis, sawi, dan tahu, total kandungan zat besinya yaitu:
- Telur ayam (1 butir, 50 g) → 1,2 mg
- Bakso kecil (3 butir, 30 g) → 0,7 mg
- Tahu (½ buah, 25 g) → 0,6 mg
- Sawi hijau (50 g) → 1 mg
- Sosis (1 buah, 30 g) → 0,5 mg
Total kandungan zat besi hanya sebesar 4 mg/hari yang hanya memenuhi 22% kebutuhan sehari.
Minum Es Teh
Tentunya tidak lengkap makan seblak tanpa minum es teh. Efek Capsaicin dalam cabai yang menimbulkan sensasi pedas dan panas sangat cocok kalau dipadukan sensasi dingin setelah minum es teh. Tapi ternyata perlu ApleFriends tahu kalau teh punya zat bioaktif yaitu tanin yang bisa menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Sehingga, meskipun bahan dalam seblak mengandung zat besi, penyerapannya menurun hingga 64% jika dikonsumsi bersama teh dan berisiko tidak mencukupi kebutuhan zat besi harian.
Remaja Putri: Populasi Berisiko Anemia Sangat Menyukai Seblak
Mungkin sering ApleFriends temui kalau kebanyakan penggemar seblak adalah perempuan, mulai dari dewasa bahkan masih anak-anak. Ternyata, ada penelitiannya loh. Perempuan dan laki-laki menyukai makanan pedas atau yang berempah karena alasan yang berbeda. Perempuan suka makanan pedas lebih karena pengejaran sensasi dari sesuatu yang ekstrem atau bisa disebut karena memang suka dengan makanannya sedangkan laki-laki lebih karena penghargaan atau pengakuan sosial.
Lalu, apa hubungannya seblak yang disukai wanita dengan anemia? Ditilik dari kandungan zat besi yang sangat kurang, maka ApleFriends bisa menghubungkan bahwa wanita terutama remaja putri yang sering konsumsi seblak berisiko mengalami anemia karena kurangnya asupan zat besi. Ditambah lagi remaja putri dan wanita usia subur mengalami menstruasi setiap bulannya yang dapat mengurangi cadangan zat besi dalam tubuh. Sehingga, mereka sangat membutuhkan makanan kaya zat besi seperti daging merah, sayuran hijau, dan lainnya untuk mendukung tumbuh kembang organ reproduksinya.
Bagaimana Kalau Sudah Kecanduan Seblak?
ApleFriends tidak perlu terlalu takut. Meskipun terlanjur sering makan seblak, inilah beberapa tips agar tidak mengalami anemia
1. Perlahan Kurangi Frekuensi Makan Seblak
Meskipun sulit, ApleFriends bisa mencoba secara bertahap kurangi konsumsi seblak. Dari yang sebelumnya 4 kali/minggu cobalah 2x/minggu, 1x/minggu hingga 1x/bulan atau bahkan 1 kali dalam beberapa bulan. Tentu ini perlu komitmen yang kuat dan keinginan besar untuk meraih hidup yang sehat agar konsisten dalam mengurangi konsumsi seblak.
2. Rutin Minum Tablet Tambah Darah 1 Kali/Minggu
Sesuai anjuran pemerintah, wanita usia subur perlu konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) 1 kali seminggu untuk mencukupi kebutuhan dan cadangan zat besi dalam tubuh. Rekomendasi ini sudah mempertimbangkan kebutuhan dan efek samping yang lebih ringan jadi ApleFriends jangan lupa buat minum TTD ya!
3. Perbanyak Makan Daging, Ayam, Kacang, dan Sayuran Hijau
Daging, ayam, hati ayam, telur, ikan tuna, sarden, dan sumber hewani lainnya adalah sumber zat besi jenis heme dan sayuran hijau (sawi, bayam, brokoli) serta kacang-kacangan adalah zat besi jenis non-heme. Zat besi non-heme dibutuhkan 1,8 kali dari kebutuhan, karena penyerapan zat besi heme 15-35% sedangkan zat besi non-heme hanya 2-20%.
Untuk memenuhi kebutuhan zat besi yaitu sekitar 18 mg/hari, ApleFriends bisa mengikuti rekomendasi berikut untuk 1 kali makan.
4. Perbanyak Makan Jeruk, Jambu Biji, Tomat
Buah-buahan seperti jeruk, jambu biji, tomat, kiwi, pepaya mengandung vitamin C yang cukup tinggi. Ketika ApleFriends konsumsi makanan kaya zat besi yang dibarengi konsumsi buah-buahan kaya vitamin C, penyerapan zat besi dalam tubuh meningkat hingga 4 kali lipat loh. Jadi, jangan lupa buat tetap makan makanan komplit setiap harinya ya!
Baca juga: Ternyata Brokoli Bisa Cegah Resiko Anemia Lho!
Referensi
- A Review of Nutrients and Compounds, Which Promote or Inhibit Intestinal Iron Absorption: Making a Platform for Dietary Measures That Can Reduce Iron Uptake in Patients with Genetic Haemochromatosis (2020), Journal of Nutrition and Metabolism
- Gender differences in the influence of personality traits on spicy food liking and intake (2015), Food Quality and Preference
- Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja Putri Pada Masa Pandemi Covid-19 I Kemenkes RI
- Iron supplements taken one, two or three times a week for preventing anaemia, and its consequences in menstruating women I Cochrane
Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien