Low Fat VS Low Carbohydrate Diet, Mana Lebih Efektif? 

Seiring dengan perkembangan zaman dan kemudahan teknologi yang ditawarkan, berbagai permasalahan kesehatan banyak muncul ke permukaan. Obesitas menjadi salah satu masalah yang banyak dialami masyarakat. Berdasarkan Riskesdas 2018, terdapat peningkatan prevalensi obesitas pada dewasa >18 tahun dari 14,8% di 2013 menjadi 21,8% di 2018. 

Menangani permasalahan tersebut, terdapat berbagai jenis diet yang dapat dilakukan, dua di antaranya adalah diet rendah karbo atau low-carbohydrate diet dan diet rendah lemak atau low-fat diet. Studi oleh National Institutes of Health menunjukan bahwa kedua diet tersebut memiliki pengaruhnya masing-masing bagi metabolisme dan berat badan tubuh. Bagaimana perbandingan efektivitas diet rendah lemak dengan rendah karbohidrat tersebut? Simak penjelasan berikut

Konsep Diet Rendah Karbohidrat dan Rendah Lemak

Diet rendah karbohidrat atau low-carbs diet merujuk pada pembatasan berbagai sumber karbohidrat seperti pada beras dan biji-bijian, sayuran, buah, dan karbohidrat sederhana. Diet ini memfokuskan asupan pada sumber protein dan lemak. Berdasarkan studi publikasi dalam Amerta Nutrition, diet rendah karbohidrat membatasi asupan karbohidrat dengan penentuan proporsi dari total energi harian. Pembatasan karbohidrat dalam studi review oleh Nutrients, menemukan bahwa pembatasan karbohidrat sangat beragam mulai dari 5-40% dari total energi harian.  

Sementara itu, diet rendah lemak merujuk pada pembatasan asupan total lemak dalam makanan. Menurut studi, individu yang menjalani diet rendah lemak memiliki total asupan lemak <25% hingga maksimal 30% dari total kalori. Beberapa sumber pangan rendah lemak seperti beras dan biji-bijian, putih telur, kacang-kacangan, susu rendah lemak, sayur, dan buah. 

Dampak Intervensi Diet terhadap Weight Loss 

intervensi-diet-weight-loss
Sumber: Freepik 

Studi Annals of Internal Medicine meneliti pengaruh dari intervensi diet low-carbohydrate dengan low fat terhadap berat badan dan risiko kardiovaskular. Berdasarkan pemberian intervensi diet rendah karbohidrat sebesar <40 gram/hari dan diet rendah lemak <30% dari total kebutuhan energi. Didapatkan hasil bahwa setelah 12 bulan intervensi, kelompok yang menerima diet rendah karbohidrat mengalami penurunan berat badan dan massa lemak yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang menerima diet rendah lemak. 

Studi review oleh Nutrients, berbagai publikasi juga menemukan bahwa diet rendah karbohidrat efektif dalam menurunkan berat badan. Hasil ini cukup berbeda dengan studi National Institutes of Health, yang menjumpai bahwa pada kedua kelompok mengalami penurunan berat badan. Akan tetapi hanya pada kelompok dengan diet rendah lemak yang mengalami penurunan lemak tubuh yang signifikan. 

Dampak Intervensi pada Metabolisme Tubuh

Selain menganalisis terkait efek diet rendah lemak dan rendah karbohidrat terhadap penurunan berat badan, banyak studi mulai memperluas kajiannya dengan melihat pengaruh intervensi diet dengan metabolisme tubuh dan penyakit. 

1. Penyakit Jantung atau Cardiovascular Disease

Studi oleh Amerta Nutrition mengaitkan diet rendah lemak dengan efeknya pada penurunan kadar kolesterol HDL dan LDL, serta penurunan total kolesterol. Namun, studi yang serupa dalam publikasi Annals of Internal Medicine, menjumpai bahwa pada kelompok yang menerima diet rendah karbohidrat juga memberikan dampak yang efektif terhadap penurunan risiko penyakit kardiovaskular melalui adanya penurunan nilai trigliserida dan peningkatan konsentrasi HDL. 

2. Insulin dan Hiperglikemia 

Berdasarkan studi publikasi oleh Nutrients pada 2021, diet rendah karbohidrat memberikan dampak yang signifikan dalam menurunkan konsentrasi insulin dan pernapasan saat istirahat, serta meningkatkan proses lipolisis dan glukoneogenesis. Studi pada kedua kelompok penerima diet rendah lemak dan rendah karbohidrat menjumpai bahwa diet rendah lemak signifikan dalam menurunkan berat badan tetapi memicu adanya peningkatan kadar gula darah dan konsentrasi insulin yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang menjalani diet rendah karbohidrat. Hal ini juga menjadi salah satu perhatian dikarenakan kadar glukosa juga memainkan peran tersendiri dalam penyakit kardiovaskular. 

Tips dan Trik Memilih dan Menerapkan Diet yang Tepat 

Untuk memilih dan menerapkan diet yang tepat dan aman dari kedua alternatif diet tersebut, kamu dapat melakukan sejumlah tips dan trik sebagai berikut 

1. Konsultasi dengan Ahli Gizi/Dietisien 

Melalui kajian ilmu yang dilaksanakan, berbagai literatur mendukung bahwa diet rendah karbohidrat lebih efektif dalam menurunkan berat badan dan direkomendasikan untuk individu yang ingin menjalani program weight loss. Namun, sebelum menjalani diet tertentu, perlu dicatat bahwa hasil dapat berbeda antar individu dan terdapat berbagai faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan diet. 

2. Kesehatan adalah Prioritas Utama

Dari kedua alternatif diet tersebut, tidak ada masalah apabila diterapkan. Namun dalam menjalankan diet, perlu diingat bahwa kesehatan tubuh merupakan prioritas utama sehingga perlu adanya pengenalan akan batasan dan kemampuan diri. 

3. Hindari Meniru Orang Lain

Diet yang dipilih dan diterapkan alangkah baiknya datang dari rekomendasi dari Ahli Gizi atau Dietisien dan bukan dari meniru pola makan dan diet orang lain. Perlu diingat bahwa respon tubuh terhadap diet berbeda-beda pada masing-masing individu. Apabila hal ini dibiarkan dan tidak diiringi dengan kesiapan tubuh dalam menjalani diet, dapat merujuk kepada akibat yang tidak diinginkan. 

Untuk mengenali kebutuhan gizi dan pilihan diet yang tepat sesuai dengan kondisi diri, jangan ragu untuk berkonsultasi pada Ahli Gizi/Dietisien agar diet yang dijalani aman dan tepat! 

Baca Juga: Menemukan Strategi Efektif Melalui Diet Rendah Karbohidrat

Referensi

  1. Low-Fat Diet Plan: A Guide | Health 
  2. Low-Fat Diet Compared To Low-Carb Diet | National Institutes of Health 
  3. Low-carb Diet: Can It Help You Lose Weight? | Mayo Clinic 
  4. Begini Cara Menentukan Diet yang Tepat, Jangan Asal! | Siloam Hospitals 
  5. Laporan Riskesdas 2018 Nasional (2018), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia  
  6. Effects of Low-Carbohydrate and Low-Fat Diets (2014), Annals of Internal Medicine 
  7. The Effect of Low-Fat and Low-Carbohydrate Diets on Weight Loss and Lipid Levels: A Systematic Review and Meta-Analysis (2020), Nutrients 
  8. The Effectiveness of Low-Carb Diet vs Low-Fat Diet on Body Composition in People with Obesity: A Literature Review (2024), Amerta Nutrition 

Editor: Eka Putra Sedana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *