Ditengah kedaruratan akan overweight dan obesitas, Budaya Anti-diet muncul ditengah masyarakat. Beberapa isu menyebutkan anti-diet trend ini juga di manfaatkan oleh perusahaan besar untuk meningkatkan profit mereka.
Influencers yang mempromosikan anti-diet trend bahkan di endorse oleh perusahaan besar agar trend ini semakin meluas. Namun, apa si sebenarnya anti-diet trend ini? Dan bagaimana cara kita menyikapinya?
Apa itu Gerakan Anti-Diet?
Sebenarnya gerakan Anti-diet sudah dimulai sejak 1960, gerakan ini menunjukan bahwa mereka menolak akan adanya diskriminasi orang gemuk (overweight/obesitas) dan obsesi akan tubuh yang sangat kurus. Sehingga, orang yang memiliki tubuh gemuk dianggap memiliki self-image yang negatif.
Selain itu, orang yang dianggap memiliki berat badan kurang ideal memiliki kepercayaan diri yang rendah bahkan berujung depresi dan turunnya kualitas hidup. Ketika budaya untuk beramai ramai “DIET” berlangsung, munculah anti-diet yang tujuannya untuk menyerang isu ini.
Gerakan anti-diet sebenarnya berkembang untuk mempromosikan tentang bentuk tubuh yang berbeda setiap orang, mengakhiri diskriminasi berat badan dan lebih menghargai keberagaman bentuk tubuh. Tujuan lebih luasnya lagi adalah mempromosikan makan makanan seimbang, olahraga bukan untuk obsesi mendapatkan badan yang kurus tapi lebih mengedepankan kesehatan individu itu sendiri.
Kampanye Anti-Diet yang dibarengi Intuitive Eating
Intuitive Eating adalah perubahan pola makan yang tidak didasarkan dari diet tapi lebih mempercayai diri sendiri untuk mengikuti intuisi dalam memenuhi kebutuhan tubuh tanpa mengenyampingkan kualitas gizi bahan makanan. Studi menunjukan Intuitive eating berkorelasi positif terhadap penurunan sakit jantung dan membuat subjek menjadi lebih puas terhadap apa yang dimakannya
Dalam Intuitive Eating mengacu terhadap 10 prinsip seperti, menghormati perasaan kenyang dan lapar, membuat makanan tanpa pengaruh budaya diet, mengikuti kebutuhan tubuh, dan berolahraga untuk kesehatan tubuh dan mental. Intuitive eating juga mengajarkan bahwa sepotong apel atau sebuah apel tentu saja memiliki kandungan gizi yang berbeda, tapi mereka sama sama memiliki nilai moral bahwa kita tidak dinilai baik atau buruk berdasarkan pilihan makanan kita.
Prinsip dalam memulai Intuitive Eating
1.Jangan Gunakan Diet Standar diet Media Sosial
Banyak di media sosial yang membagikan tips A,B,C dan lainnya sehingga membuat kita menjadi bingung. Mencoba untuk lebih memahami diri sendiri atau berkonsultasi dengan ahli gizi merupakan hal yang lebih baik dibanding melakukan perkiraan yang nantinya malah menyulitkan diri sendiri
2. Kenali Rasa Laparmu
Kenali dengan baik rasa laparmu dan makannlah jika kamu ingin makan namun berhentilah jika dirimu sudah cukup kenyang. Hindari makan berlebihan karena selain tidak baik untuk tubuh dan mengurangi kepekaan tubuh dalam mengenali rasa lapar..
3. Berdamailah dengan Makanan
Kunci dari Intuitive Eating adalah makan makanlah yang beragam. Kamu terobsesi untuk kurus sehingga mengonsumsi begitu banyak sayur dan tidak mengindahkan kebutuhan protein dan karbohidrat akan berujung kamu akan mengalami malnutrisi jika diet tersebut dilakukan dalam jangka panjang. Konsumsilah makan sesuai dengan porsinya dan tidak berlebihan
4. Coba makanan beragam
Biasanya kita terbiasa mengkategorikan makanan menjadi makanan yang “Baik” dan “Buruk”. Beberapa orang begitu ketat dalam melaksanakan dietnya sehingga membuat dirinya mengalami malnutrisi. Coba sesuaikan kembali konsumsinya dan porsinya, sehingga kamu masih bisa tetap menikmati makanan enak tanpa harus merasa bersalah
5. Syukuri Rasa Kenyang
Cobalah makan makanan mu tanpa adanya distraksi seperti sambil menonton tv, mengendarai atau apapun sehingga membuat makanmu menjadi terburu-buru. Penelitian menunjukan orang yang makan dengan penuh distraksi akan membuatnya lebih sering mengemil dan lebih merasa cepat lapar..
6. Atasi rasa stressmu dengan tidak melampiaskannya melalui Makanan
Banyak dari kita melampiaskan perasaan kita melalui makanan. Kita senang, kita makan, begitu juga jika kita stress, konsumsi makan kita bisa menjadi lebih banyak. Memang benar, makan makanan kesukaan dapat meningkatkan hormon bahagia yang disebut hormon endorfin, namun tentu saja hal ini menjadi kurang baik jika kita selalu mengalihkan stress kita ke makanan
7. Hormati Tubuhmu dan Olahraga untuk Kesehatanmu
Beberapa orang saat ini melakukan olahraga hanya karena menginginkan badan yang kurus. Padahal dengan berolahraga sudah banyak dampak kesehatan yang diberikan selain turunnya berat badan. Berolahraga secara rutin dapat meningkatkan kualitas hidup dan membuat kondisi mental lebih stabil
Ditengah gempuran berbagai jenis diet yang dimunculkan di berbagai media, munculah gerakan anti-diet akibat diskriminasi yang dibuat oleh orang berbadan gemuk dan obsesi dengan tubuh yang sangat kurus. Padahal tujuan dari kampanye diet adalah agar bisa memiliki pola hidup yang lebih sehat, tubuh yang ideal dan kesehatan yang komprehensive. Gerakan anti-diet ini dibarengi dengan kampanye Intuitive Eating memberikan kesadaran untuk kita agar bisa mengonsumsi makanan sesuai naluriah tubuh dan tetap memperhatikan gizi makanan yang dikonsumsi. Terdapat beberapa prinsip yang diterapkan dalam menjalankan Intuitive Eating, harapannya intuitive eating bisa menjadi referensi untuk kita yang ingin tetap mencapai kesehatan dan juga tetap menikmati makanan dengan cara yang berbeda.
Baca juga: Awas! Ada Bahaya Mengintai di balik Diet Detoksifikasi
References:
- The Rise of the Non-Diet: What to Know About Intuitive Eating – Healthline
- 10 Principles of Intuitive Eating – The Original Intuitive Eating Pros
- Makan Enak dan Tetap Ramping dengan Intuitive Eating – Halodoc
- Intuitive Eating – The Nutrition Source
- A Quick Guide to Intuitive Eating – Healthline
Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien