Pada sejumlah pria atau wanita dewasa terkadang memiliki penampilan perut berukuran besar sedangkan pada bagian tangan dan kaki terlihat normal. Padahal pria atau wanita tersebut masih bisa melakukan aktivitas seperti biasa dan tidak ada gejala klinis berat, tetapi tahukah kamu bahwa kondisi fisik seperti itu dapat saja dikategorikan sebagai obesitas sentral walau dengan indeks massa tubuh (IMT) normal.
Secara nasional, prevalensi obesitas sentral meningkat dari tahun ke tahun terlihat pada Laporan Riskesdas 2007 menyebutkan adanya prevalensi obesitas sentral sebesar 18,8% kemudian pada Riskesdas 2013 menyebutkan prevalensi obesitas sentral bertambah yaitu sebanyak 26.6%. Sedangkan Riskesdas 2018 menyebutkan prevalensi obesitas sentral bertambah lagi yaitu sebanyak 31%1.
Perut buncit tidak hanya memengaruhi penampilan, namun juga dapat mengganggu kesehatan tubuh secara keseluruhan. Penelitian yang dilakukan terhadap masyarakat china menyebutkan obesitas sentral berkaitan dengan peningkatan resiko hipertensi yaitu bisa menjadi penanda penyakit jantung.
Penelitian lainnya pun menyoroti obesitas perut sebagai penanda risiko penyakit jantung yang tidak bergantung pada indeks massa tubuh. Jadi lingkar perut sebagai indikator massa lemak perut, yang terkait dengan penyakit jantung dan CVD dan dapat menyebabkan kematian.
Sumber: Luxembourg Institute of Health
Kemenkes RI menyebutkan bahwa obesitas sentral dapat diukur berdasarkan lingkar perut. Sehingga batas aman lingkat perut sebesar 90cm pada laki-laki dan 80cm pada perempuan.
Pada perut buncit dapat menjadi tanda memiliki lemak perut yang berlebih yang disebut lemak visceral. Lemak visceral adalah jaringan adipose intra-abdomen yang terdapat di sekitar beberapa organ, termasuk lambung, usus, dan hati. Lemak viseral ternyata memiliki risiko kesehatan yang lebih besar daripada lemak yang terdapat di bagian-bagian tubuh lainnya. Hal ini khususnya terjadi apabila lemak perut berbentuk visceral yaitu, ditemukan dalam rongga perut yang mengelilingi organ-organ. Lemak Visceral lebih besar pengaruhnya terhadap kesehatan daripada lemak di bawah kulit.
Mengecilkan lingkar perut mungkin bahkan lebih penting daripada kehilangan berat badan, karena hal itu dikaitkan dengan penurunan lemak visceral dan risiko kardiometabololik.
Secara umum, untuk mengecilkan lingkar perut yaitu mengatur pola makan sehat dengan mengurangi asupan kalori terutama lemak serta diimbangi dengan aktivitas fisik. Untuk detail pengaturan pola makan dan jenis aktivitas bisa dikonsultasikan dengan Ahli Gizi agar mendapatkan hasil maksimal.
Sumber gambar : freepik.com
Penulis : Nisa Deyasningrum, S.Gz | Editor : Lilik Laras Shinta, S.Gz