Santan Bikin Kolesterol Naik? Cari Tahu Faktanya!

santan-bikin-kolesterol-naik

Siapa sih yang belum pernah konsumsi makanan bersantan? Tentunya terasa ada yang kurang ya apabila konsumsi menu terutama pada hari raya tanpa adanya santan. Rasa gurih dan nikmat yang dapat dirasakan dari konsumsi dengan penambahan bahan ini banyak disukai oleh berbagai kalangan baik itu dari anak muda, dewasa, hingga lanjut usia. 

Namun, santan disini kerap dijadikan kambing hitam karena kolesterol yang naik loh! Apakah benar santan yang menjadi penyebabnya? Yuk, simak penjelasan berikut!

Mengenal Santan: Rahasia Dapur Khas Nusantara  

Santan merupakan cairan putih yang dihasilkan dari parutan daging kelapa yang ditambahkan air kemudian diperas. Santan tergolong sebagai emulsi lemak dalam air konsistensi yang kental, kaya, dan lembut. Penambahan santan dalam masakan dapat menambah cita rasa dan nilai gizi dari masakan. Santan dengan konsistensi kental banyak dimanfaatkan sebagai tambahan pada menu desserts dan saus kental, sementara santan dengan konsistensi yang lebih cair ditambahkan dalam sup dan saus yang lebih ringan. 

Komposisi Nilai Gizi Santan

Dalam 100 ml santan murni, terkandung berbagai zat gizi sebagai berikut: 

  • Energi 324 kkal 
  • Protein 4,2 gram 
  • Lemak total 34,3 gram 
  • Karbohidrat total 5,6 gram 
  • Natrium 18 mg 
  • Kalsium 14 mg 
  • Fosfor 45 mg 
  • Kalium 514,1 mg 
  • Zat besi 1,9 mg 
  • Vitamin B3 0,5 mg 
  • Vitamin C 2 mg 

Selain lemak, ternyata santan mengandung nilai gizi yang beragam ya! Kandungan lemak yang cukup tinggi pada santan ini lah yang membuat santan memiliki cita rasa yang gurih dan enak pada masakan. 

Manfaat Santan Bagi Kesehatan

manfaat-santan
Sumber: Freepik

Di samping kandungan gizi-nya yang kaya, santan memiliki berbagai manfaat kesehatan lho!

1. Alternatif bagi Individu dengan Alergi Susu Sapi 

Untuk menambahkan rasa gurih dan creamy pada masakan, susu sapi terkadang menjadi solusi untuk memperkaya cita rasa masakan. Namun, pada individu dengan alergi susu sapi atau intoleransi laktosa, penambahan bahan makanan ini perlu digantikan dengan alternatif lainnya. Santan dapat menjadi pengganti susu sapi dikarenakan santan tergolong sebagai lemak nabati sehingga aman untuk dikonsumsi penderita lactose intolerant. 

2. Meningkatkan Kolesterol Baik (HDL) dalam Tubuh 

Sebanyak 93% dari kalori santan diperoleh dari lemak yaitu lemak jenuh. Kandungan asam lemak jenuh yang terdapat pada produk hewani berbeda dengan yang terdapat pada santan. Asam lemak jenuh pada produk hewani merupakan lemak jenuh rantai panjang atau long chain fatty acids, sedangkan asam lemak jenuh pada santan tergolong sebagai asam lemak jenuh rantai sedang atau medium-chain fatty acid

Asam lemak jenuh rantai panjang yang dijumpai pada lauk hewani dapat meningkatkan kadar kolesterol darah. Hal ini berbeda dengan asam lemak jenuh rantai sedang yang terdapat pada santan yang mudah dicerna dan diserap oleh usus.

Kandungan asam lemak jenuh lainnya pada santan yaitu asam laurat berperan dalam meningkatkan kadar High-Density Lipoprotein (HDL) atau dikenal sebagai kolesterol baik dan menurunkan kadar Low-Density Lipoprotein (LDL). 

3. Membantu Tubuh Kenyang Lebih Lama 

Santan mengandung lemak golongan medium-chain triglycerides (MCTs). Adanya lemak dalam bahan makanan berperan dalam menghambat pengosongan lambung dan sekresi asam lambung sehingga rasa kenyang lebih lama dirasakan. 

Lemak golongan MCTs akan dicerna langsung oleh saluran pencernaan dan diolah di hati untuk menghasilkan energi dan keton yang mana MCTs cenderung tidak disimpan dalam bentuk lemak. Selain itu, MCTs juga membantu dalam mengurangi nafsu makan dan asupan kalori dibandingkan dengan golongan lemak lainnya. 

Waspadai Pengolahan Ini Agar Santan Tidak Jadi Masalah!

penngolahan-santan-tidak-masalah
Sumber: Freepik

1. Konsumsi Bersamaan dengan Produk Hewani Tinggi Kolesterol 

Santan merupakan lemak nabati yang tidak mengandung kolesterol. Namun, konsumsi santan bersamaan dengan makanan lauk hewani yang tinggi akan kolesterol dapat tetap berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol tubuh. Beberapa sumber lauk hewani yang mengandung kolesterol yaitu ayam, daging sapi, daging kambing, jeroan. 

Berdasarkan studi, konsumsi santan yang tinggi di masyarakat memiliki hubungan dengan kejadian hipertensi. Kolesterol yang meningkat dan berlebih dalam tubuh dapat berkontribusi dalam penyempitan pembuluh darah yang berakibat pada peningkatan tekanan darah. 

2. Pemanasan Masakan Santan Berulang 

Pengolahan yang berulang kali pada masakan tentunya akan mengubah kandungan gizi dan mempengaruhi cita rasa masakan. Hal ini juga berlaku pada santan. Masakan yang diolah dengan santan dan dipanaskan berulang kali dapat menyebabkan oksidasi lemak yang mengubah kandungan asam laurat menjadi asam lemak bebas. Proses ini dapat berdampak pada peningkatan radikal bebas dan senyawa lainnya yang memiliki dampak merugikan bagi kesehatan. 

Langkah Aman Konsumsi Santan

Oleh sebab itu, kita perlu tahu nih bagaimana langkah aman untuk konsumsi santan. Berikut merupakan beberapa langkah yang dapat diterapkan agar tetap bisa konsumsi santan secara sehat

  • Hindari pemanasan berulang masakan bersantan untuk menghindari penurunan nilai gizi 
  • Mengolah masakan bersantan tanpa tambahan minyak dan tidak bersamaan dengan lauk hewani lebih direkomendasikan untuk mencegah konsumsi lemak jenuh berlebih 
  • Mengonsumsi sayuran dan buah untuk menyeimbangkan konsumsi makanan dengan kandungan lemak tinggi

Nah, sekarang sudah tidak ada lagi nih alasan untuk menghindari olahan santan karena buat naik kolesterol asalkan kamu tetap bijak dan menerapkan tips di atas. Makan nikmat, tubuh tetap sehat!  

Baca Juga: Santan vs Susu Low Fat, Mana Lebih Sehat Buat Kamu?

Referensi

  1. Coconut Milk: Health Benefits and Uses | Healthline
  2. Benarkah Memanaskan Santan Berulang Kali Berbahaya, Simak Temuan Penelitiannya Terkini | PKGM UGM 
  3. Kadar Lemak dan Organoleptik Rendang dengan Penggunaan Serat Krim sebagai Substitusi Santan (2023), Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis    
  4. Pengaruh Penggunaan Santan Kelapa dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas “Cookies Santang” (2015), Jurnal Penelitian Teknologi Industri  
  5. Hubungan Perilaku Konsumsi Makanan Tinggi Kolesterol dengan Kondisi Hipertensi Pada Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Panti (2024), Jurnal Kajian Ilmiah Interdisipliner 

Editor: Eka Putra Sedana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *