Nutrisi adalah zat yang diperoleh dari makanan yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan fungsi vital. Jika makanan yang disediakan sehat dan tepat sesuai nutrisi yang dibutuhkan anak akan membantu pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan yang optimal. Nutrisi yang tepat tidak hanya menyediakan energi yang dibutuhkan tubuh, tetapi juga nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh anak untuk membangun tulang, otot, dan sistem kekebalan tubuh.
Kebutuhan gizi anak usia 0-12 tahun sangat penting untuk menjamin pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan yang optimal. Fase ini merupakan masa kritis dalam kehidupan anak ketika nutrisi yang cukup diperlukan untuk mendukung fungsi organ yang sehat, sistem saraf, sistem kekebalan tubuh, serta perkembangan fisik dan mental.
Saat anak mencapai usia 6 hingga 12 bulan, makanan pendamping diperkenalkan secara perlahan. Makanan tersebut harus mengandung nutrisi penting seperti karbohidrat (dalam bentuk sereal bayi), protein (dalam bentuk daging tanpa lemak, ikan atau kacang-kacangan), lemak sehat (dalam bentuk minyak zaitun atau minyak ikan), dan vitamin. dan mineral.
Pengenalan makanan baru harus bertahap, satu hidangan pada satu waktu, untuk memeriksa reaksi alergi atau intoleransi. Selama masa bayi (1–3 tahun), anak membutuhkan makanan bergizi untuk memenuhi kebutuhan perkembangan fisik dan mentalnya. Nutrisi utama termasuk karbohidrat kompleks (ditemukan dalam biji-bijian), protein (ditemukan dalam daging tanpa lemak, ikan, dan kacang-kacangan), lemak sehat (ditemukan dalam minyak zaitun atau alpukat), serat (ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran), serta vitamin dan mineral. Penting untuk memastikan keragaman dan menyediakan makanan bergizi yang mencakup semua kelompok makanan.
Saat anak memasuki prasekolah (4-6 tahun) dan sekolah (7-12 tahun), pola makan seimbang tetap penting. Karbohidrat kompleks seperti biji-bijian harus menjadi bagian penting dari diet anak untuk memastikan pasokan energi yang berkelanjutan. Protein sangat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan, sedangkan lemak sehat berperan dalam perkembangan otak yang optimal. Serat membantu menjaga fungsi pencernaan yang baik, sedangkan vitamin dan mineral (seperti kalsium, zat besi, dan vitamin D) penting untuk pertumbuhan tulang yang kuat dan sistem kekebalan tubuh yang sehat.
Berikut beberapa pilihan variasi menu sehat untuk anak ala Diet Partner.
Sarapan
- Telur dadar dengan sayuran cincang seperti paprika, bayam, dan wortel.
- Oatmeal dengan buah segar dan madu.
- Smoothie buah dengan tambahan yogurt dan biji-bijian rendah lemak.
Makan Siang
- Nasi merah dengan ayam panggang dan sayuran hijau.
- Roti gandum dengan irisan ayam, irisan selada dan tomat.
- Mi soba dengan sayuran rebus dan potongan salmon.
Camilan
- Irisan buah segar seperti apel, pir dan jeruk.
- Kacang panggang tanpa garam.
- Yoghurt rendah lemak dengan tambahan buah dan muesli.
Makan Malam
- Ikan bakar atau kukus dengan nasi merah dan sayuran rebus.
- Sup sayur dengan tambahan potongan ayam atau tahu.
- Quinoa dengan sayuran panggang dan irisan tipis daging sapi.
Minuman
- Air putih atau air matang dengan tambahan irisan buah.
- Susu rendah lemak atau susu almond.
- Jus buah segar tanpa tambahan gula.
Pastikan untuk mengombinasikan makanan yang kaya nutrisi seperti protein, serat, vitamin dan mineral. Hindari juga penggunaan garam, gula, dan lemak jenuh yang berlebihan pada menu anak. Ingatlah untuk mempertimbangkan preferensi dan alergi makanan anak saat merencanakan menu sehat untuk mereka.
Sumber gambar : freepik.com
Penulis : Nabilah Mayarizka, S.I.Kom | Editor : Lilik Laras Shinta, S.Gz