Micin atau MSG seringkali dianggap sebagai bahan tambahan makanan yang berbahaya bagi kesehatan. Faktanya, masih banyak yang belum menyadari bahwa micin atau MSG memiliki sisi positif, terutama bagi penderita tekanan darah tinggi (hipertensi), karena kandungan natriumnya yang unik. Lalu, apakah benar micin bisa jadi pilihan untuk penderita hipertensi? Yuk simak bahasan berikut!
Apa sih Bedanya Micin dan Garam?
MSG dan garam punya bentuk senyawa yang sangat berbeda meskipun punya fungsi yang sama yaitu untuk menyedapkan masakan. Karena dari bentuk senyawa saja sudah berbeda, mereka juga punya sifat dan karakteristik yang berbeda yaitu:
Sumber
Faktanya, hampir di semua makanan yang kita konsumsi mengandung MSG. MSG atau dengan nama ilmiah monosodium glutamat secara alami terdapat dalam bahan-bahan seperti protein nabati yang diolah, ragi yang sudah diproses, ekstrak ragi, ekstrak kedelai, dan protein olahan, serta terdapat pada bahan makanan seperti tomat dan keju.
Sedangkan garam dengan nama ilmiah natrium klorida berasal dari hasil penguapan air laut dan digunakan pada berbagai makanan seperti makanan olahan (keripik, biskuit, makanan kaleng), makanan cepat saji (kentang goreng, pizza), hingga sebagai pengawet untuk ikan asin, daging, atau acar.
Kandungan Natrium
Jumlah natrium dalam MSG (12,28 g/100 g) adalah sepertiga dari jumlah natrium dalam garam (39,34 g/100 g), sehingga MSG dianggap sebagai alternatif garam yang menjanjikan dalam strategi pengurangan natrium.
Efek Samping
Efek samping yang terjadi ketika mengonsumsi makanan yang mengandung MSG hanya dialami oleh seseorang yang sensitif terhadap MSG dan umumnya berlangsung sementara dan berupa gejala ringan seperti sakit kepala, mati rasa, kulit kemerahan, kesemutan, jantung berdebar, dan rasa kantuk. Sedangkan, konsumsi garam yang berlebihan meningkatkan risiko terjadinya hipertensi, penyakit jantung, gangguan metabolisme, dan lain sebagainya.
Lalu, Mana yang Lebih Baik Untuk Hipertensi?
(Sumber: freepik.com)
Walaupun sebaiknya menghindari atau mengurangi makanan yang mengandung MSG, sebenarnya MSG dapat membantu mengurangi jumlah natrium yang Anda konsumsi. Sehingga, MSG dapat menjadi opsi untuk meningkatkan citarasa masakan tanpa perlu terlalu banyak menggunakan natrium dari garam.
MSG dapat memiliki efek yang menguntungkan maupun merugikan. Dalam dosis rendah dapat meningkatkan keseimbangan energi dan homeostasis, sementara konsumsi berlebihan dapat memicu gangguan metabolisme. Untuk itu, masyarakat tetap harus bijak dalam menggunakan kedua produk yang sama-sama menjadi sumber natrium, serta membatasi produk sumber natrium lainnya.
Baca juga: Ingin Hindari MSG? Gunakan Bahan Makanan Berikut Ini Agar Rasa Masakan Sedap Alami!
Tips Penggunaan MSG
Tips dalam mengurangi asupan natrium dengan menggunakan MSG dalam resep rumahan adalah misalnya untuk 500 gram bahan makanan (nasi, daging cincang, dll.), mengganti 1/2 sendok teh garam (2,5 gram) dengan 1/2 sendok teh MSG (2,0 gram) dapat mengurangi kandungan natrium sekitar 37% tanpa mengurangi banyak flavor.
Baca juga: Apa Benar Daging Kambing Bikin Hipertensi?
Referensi
- Monosodium glutamate as a tool to reduce sodium in foodstuffs: Technological and safety aspects (2017), Food Science & Nutrition
- Questions and Answers on Monosodium glutamate (MSG) | FDA
- The Salt Flip: Sensory mitigation of salt (and sodium) reduction with monosodium glutamate (MSG) in “Better‐for‐You” foods (2020), Journal of Food Science
- Differential effects of sodium chloride and monosodium glutamate on kidney of adult and aging mice (2021), Scientific Reports
- The interplay between monosodium glutamate (MSG) consumption and metabolic disorders (2023), Heliyon
Editor: Rheinhard, S.Gz., RD