Benarkah Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Menikah Penting untuk Dilakukan? 

Menurut data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sekitar 30% pasangan di Indonesia tidak melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah. Padahal, pernikahan bukan hanya tentang komitmen emosional, tetapi juga tentang kesiapan fisik dan mental untuk membangun kehidupan bersama. Pemeriksaan kesehatan pranikah seringkali dianggap sebagai formalitas belaka, padahal ini adalah langkah penting untuk memastikan kedua calon pengantin dalam kondisi yang optimal. Lalu, seberapa penting sebenarnya skrining kesehatan sebelum pernikahan?  

Mengapa Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Menikah Penting?  

Pemeriksaan kesehatan sebelum menikah bukan sekadar ritual medis, melainkan investasi untuk masa depan. Skrining ini bertujuan untuk mendeteksi potensi masalah kesehatan yang mungkin memengaruhi kehidupan pernikahan, termasuk kesuburan, risiko penyakit menular, atau kondisi genetik yang dapat diturunkan kepada anak.  

Menurut Dr. Jane Smith, seorang ahli kesehatan reproduksi dari Johns Hopkins University, “Pemeriksaan kesehatan pranikah membantu pasangan memahami kondisi tubuh mereka dan mengambil langkah pencegahan jika diperlukan. Ini adalah bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri dan pasangan.”  

Apa Saja yang akan Diperiksa?  

Pemeriksaan kesehatan sebelum menikah biasanya mencakup beberapa aspek utama. Pertama, tes darah untuk mendeteksi penyakit menular seperti HIV, hepatitis B, dan sifilis. Kedua, pemeriksaan kesuburan untuk memastikan kedua calon pengantin memiliki peluang yang baik untuk memiliki anak jika diinginkan. Ketiga, skrining genetik untuk mendeteksi risiko penyakit keturunan seperti thalassemia atau cystic fibrosis.  

Selain itu, pemeriksaan kesehatan mental juga tak kalah penting. Stres dan kecemasan yang tidak terdeteksi dapat memengaruhi hubungan pernikahan. Menurut American Psychological Association, 40% pasangan yang mengalami masalah kesehatan mental sebelum menikah cenderung menghadapi konflik lebih besar dalam pernikahan mereka.  

Apa Manfaat yang akan Dirasakan Ketika Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Pranikah?  

Pemeriksaan kesehatan sebelum menikah memiliki manfaat jangka panjang. Pertama, ini membantu pasangan membuat keputusan yang lebih baik tentang perencanaan keluarga. Kedua, skrining dapat mendeteksi masalah kesehatan sejak dini, memungkinkan intervensi yang lebih efektif. Ketiga, ini membangun kepercayaan dan transparansi antara pasangan, yang merupakan fondasi penting dalam pernikahan.  

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Marriage and Family menunjukkan bahwa pasangan yang melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah cenderung memiliki tingkat kepuasan pernikahan yang lebih tinggi. Mereka merasa lebih siap menghadapi tantangan hidup bersama, termasuk masalah kesehatan.  

Kunci Keharmonisan Pernikahan

  

(sumber: unsplash)

Selain kesehatan fisik, kesehatan mental juga perlu diperhatikan. Menikah adalah perubahan besar dalam hidup, dan stres yang tidak terkelola dapat memicu konflik. Konseling pranikah, baik secara individu maupun bersama, dapat membantu pasangan memahami dinamika hubungan, mengelola ekspektasi, dan membangun komunikasi yang sehat.  

Menurut Dr. John Gottman, pakar hubungan pernikahan, “Pasangan yang memahami diri sendiri dan pasangannya secara emosional cenderung memiliki pernikahan yang lebih harmonis.” Konseling pranikah juga dapat membantu mengidentifikasi potensi masalah, seperti perbedaan gaya komunikasi atau cara mengelola keuangan, sebelum hal-hal tersebut menjadi sumber pertengkaran.  

4 Tips Mempersiapkan Diri Sebelum Menikah  

1. Jadwalkan Pemeriksaan Kesehatan

Pilih paket skrining pranikah yang komprehensif, termasuk tes darah, kesuburan, dan konseling genetik jika diperlukan. Tes darah dapat mendeteksi penyakit menular seperti HIV atau hepatitis B, sementara pemeriksaan kesuburan membantu memahami potensi memiliki anak di masa depan. Konseling genetik juga penting untuk mengidentifikasi risiko penyakit keturunan yang mungkin tidak disadari.  

2, Bicarakan Hasil Secara Terbuka

Diskusikan hasil pemeriksaan dengan pasangan dan dokter untuk memahami langkah selanjutnya. Transparansi dalam membahas hasil skrining dapat memperkuat kepercayaan dan memudahkan perencanaan kesehatan bersama. Jika ditemukan masalah, dokter dapat memberikan rekomendasi tindakan pencegahan atau pengobatan yang tepat.  

3. Ikuti Konseling Pranikah 

Manfaatkan sesi konseling untuk membahas harapan, ketakutan, dan rencana masa depan. Konseling pranikah membantu pasangan memahami dinamika hubungan, mengelola ekspektasi, dan membangun komunikasi yang sehat. Ini juga menjadi kesempatan untuk mengidentifikasi potensi konflik sebelum pernikahan dimulai.  

4. Jaga Kesehatan Mental

Lakukan aktivitas yang mengurangi stres, seperti meditasi, olahraga, atau menghabiskan waktu berkualitas bersama pasangan. Kesehatan mental yang baik adalah fondasi penting untuk menghadapi perubahan besar dalam hidup, termasuk pernikahan. Dengan menjaga keseimbangan emosional, pasangan dapat memulai pernikahan dengan pikiran yang jernih dan hati yang tenang.

Pemeriksaan kesehatan sebelum menikah bukan hanya tentang memenuhi syarat administratif, tetapi tentang memastikan kedua calon pengantin siap secara fisik dan mental untuk menjalani kehidupan bersama. Dengan memahami kondisi kesehatan diri sendiri dan pasangan, pasangan dapat membangun fondasi yang kuat untuk pernikahan yang harmonis dan bahagia.  

Menikah adalah perjalanan panjang, dan persiapan yang matang adalah kunci untuk menghadapi tantangan yang mungkin muncul. Jadi, sebelum melaksanakan perniikahan, pastikan kesehatan fisik dan mental telah dipersiapkan dengan baik.  

Baca juga: Nasehat Ahli Gizi bagi Calon Pengantin

Referensi

Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *