Alergi Susu Sapi? Ketahui Uniknya Susu Kentang, Apa saja Kelebihannya?

susu kentang

Susu telah menjadi kebutuhan esensial manusia sejak 8000 BC. Di tahun tersebut, susu sapi dikonsumsi secara masal oleh masyarakat. Selain itu, mereka melakukan domestikasi sapi agar susunya dapat dikonsumsi. Susu hewan memiliki kandungan gizi esensial yang dibutuhkan oleh manusia. 

Selain itu, manusia sendiri memang sedari dini membutuhkan susu untuk bertahan hidup, seperti bayi yang membutuhkan ASI. Namun, kondisi seperti lactose intolerance, isu lingkungan, dan pemerahan sapi yang tidak etis, membuat para peneliti berupaya untuk mencari alternatif pengganti susu hewani khususnya sapi yang bisa dikonsumsi oleh semua kalangan

Beberapa Pertimbangan Kesehatan tentang Kelemahan dari Susu Sapi/Hewani

1. Alergi Protein Susu Sapi 

Beberapa respon tiap tubuh manusia memang bisa berbeda, ada yang cukup menyukai susu sapi tapi beberapa diantaranya menunjukan respon alergi terhadap susu sapi. Kasein yang merupakan protein di dalam susu sapi-lah penyebab alergi bagi beberapa orang. Alergi susu protein disebabkan oleh kandungan seperti α-lactalbumin, β-lactoglobulin,  globulin,  dan bovine  serum  albumin yang menyebabkan IgE dalam tubuh menjadi aktif sehingga orang yang mengalami alergi terhadap susu sapi dapat mengalami diare, muntah, tenggorokan terbakar bahkan sulit bernafas

2. Lactose Intolerance

Beberapa orang atau bayi bisa mengalami lactose intolerance. Lactose intolerance adalah kondisi dimana usus dua belas jari tidak mampu menyerap lactose karena terjadi hypolactasia, atau produksi enzim β-D-galactosidase rendah. Hal ini menyebabkan orang yang mengalami lactose intolerance mengalami diare, muntah, atau konstipasi

3. Veganism

Selain trend, veganism merupakan bentuk kesadaran bahwa konsumsi pangan hewani seperti daging ayam, sapi, telur, susu dapat berdampak buruk terhadap lingkungan di masa depan. Selain jumlah jejak karbon yang dihasilkan oleh peternakan, limbah dan food waste dari pangan hewani yang terbilang cukup besar, sehingga beberapa orang memiliki kepedulian mengalihkan konsumsi mereka ke pangan nabati yang lebih ramah lingkungan

4. Jerawat

Penelitian menunjukan bahwa 47.000 wanita di USA yang mengonsumsi 2 gelas susu setiap hari 44% lebih tinggi mengalami jerawat dikarenakan konsumsi susu mempengaruhi beberapa hormon. Hormon yang terpengaruh akibat konsumsi susu adalah IGF-1 Gene Polymorphism yang telah ditujukan mempengaruhi terjadinya jerawat dengan meningkatkan produksi minyak pada kelenjar sebaceous

Keunggulan Susu Nabati dari Kentang

Sekitar 170 makanan teridentifikasi menyebabkan alergi, diantaranya kacang, ikan, susu, telur, biji wijen, dan kedelai. Sehingga dalam penentuan susu yang berasal dari nabati perlu pertimbangan khusus agar memang dapat dijadikan alternatif dari susu sapi. Kentang merupakan pangan berserat, tidak terlalu banyak mengandung lemak dan merupakan pangan yang bernutrisi tinggi sehingga memegang peranan penting dalam diet yang seimbang.

1. Ramah Lingkungan

Susu kentang memiliki keunggulan ramah lingkungan, karena hanya membutuhkan beberapa buah untuk bisa menghasilkan 1 liter susu kentang. Dibanding dengan susu almond, susu kentang lebih mudah diproduksi  karena jumlah yang dihasilkan lebih banyak. Jejak karbon yang dihasilkan dari produksi susu berkisar 3.0 kg CO2 per liter, 0.9 kg CO2 per liter untuk susu oat, dan 0.7 kg CO2 untuk susu almond. Sementara untuk susu kentang hanya menghasilkan 0.27 kg CO2 dengan perbandingan yang sama dalam menghasilkan 1 liter susu.

2. Protein Kentang tergolong Baik

Jus kentang yang matang diteliti memiliki kandungan gizi yang hampir setara dengan protein hewani. Selain itu, jus kentang diketahui mengandung kalsium yang hampir sama tingginya dengan kalsium yang ada di susu sapi. Selain itu, kandungan besi yang paling tingga dari susu nabati lain. Isolat protein dari susu kentang tergolong sebagai GRAS (Safe food Ingredients), tidak menyebabkan alergi. Selain itu, protein kentang diketahui bermanfaat sebagai antimikroba, antioksidan, dan anti-alergi

3. Probiotik

Probiotik adalah mikroorganisme yang hidup di dalam tubuh manusia dan bermanfaat untuk proses pencernaan manusia. Spesies seperti bakteri asam laktan, Streptococcus, Bacillus, Saccaromyces didapatkan dari makanan hewani. Namun, konsumsi pangan hewani diiringi peningkatan seperti kolestrolemia, intoleransi laktosa sehingga membutuhkan probiotik yang berasal dari nabati. Pangan nabati juga terbukti baik untuk pencernaan dan zat aktif yang juga berperan sebagai antioksidan

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Susu Ikan: Siap Gantikan Susu Sapi?

References:

  1. Startup Swedia Memperkenalkan Susu Tanaman Berbasis Kentang Pertama di Dunia – PotatoNews
  2. Susu Kentang, Primadona Baru Susu Nabati Ramah Lingkungan di Inggris – CNN
  3. A Review on Potato Milk: A Possible Alternative for Consumers Allergic to Cow Milk Protein (2024) Indian Journal of Natural Products and Resources, NISPR

Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *