Apakah Daging Kambing Sehat? 

Apakah Daging Kambing Sehat

Daging kambing sering dianggap sebagai penyebab hipertensi. Padahal sebenarnya daging kambing lebih baik dibandingkan daging merah lain. Dianggap sebagai salah satu daging merah paling sehat, lebih rendah lemak jenuh dan kolesterol, dan lebih tinggi zat besi daripada daging merah atau putih lainnya.

Daging kambing memiliki rasa yang kuat dan gurih, lebih manis dari daging domba tetapi kurang manis dari daging sapi. Daging itu sendiri bersumber dari berbagai hewan, yang paling populer antara lain sapi, domba, dan ayam. Salah satu yang paling sering dikonsumsi ialah daging kambing. Daging kambing dapat diolah dengan banyak rasa dan bumbu yang membantu melengkapi rasa uniknya. Artikel ini membahas tentang kandungan gizi pada daging kambing, manfaat dan efek bagi kesehatan. 

Kandungan zat gizi pada daging kambing

Daging kambing merupakan sumber nutrisi yang baik, termasuk protein, zat besi, vitamin B12, seng, dan potasium. Ini juga rendah lemak total dan lemak jenuh dibandingkan dengan bentuk daging merah lainnya. Porsi daging kambing matang 3 ons (85 gram) mengandung:

Kalori: 122

Protein: 23 gram

Lemak: 2,6 gram

Lemak jenuh: 0,8 gram

Karbohidrat: 0 gram

Gula: 0 gram

Serat: 0 gram

Riboflavin: 30% 

Besi: 18% 

Vitamin B12: 17% 

Seng: 30% 

Kalium: 10% 

Daging kambing juga merupakan sumber protein yang bagus, yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan dan otot.

Manfaat kesehatan dari daging kambing

Daging kambing memberikan berbagai khasiat yang bisa menjadi bagian dari diet sehat.

  • Rendah lemak dan lemak jenuh

Daging kambing memiliki sekitar 1 gram lemak jenuh per 3 ons (85g), yang lebih rendah dari beberapa daging lainnya. Daging sapi tanpa lemak juga rendah lemak jenuhnya, dengan sekitar 2 gram dalam ukuran porsi yang sama, tetapi beberapa potongan daging merah mengandung lebih banyak. Mengonsumsi lemak jenuh dikaitkan dengan peningkatan kolesterol “jahat”, atau low-density lipoprotein (LDL), dalam darah. Kadar LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan timbunan lemak di pembuluh darah yang dapat terus membesar dan berpotensi putus, menghalangi aliran darah dan menyebabkan serangan jantung atau stroke.

  • Tinggi zat besi

Daging kambing mengandung sekitar 3,2 mg zat besi per 3 ons (85 gram). Ini hampir dua kali lipat jumlah zat besi yang ditemukan pada daging sapi tanpa lemak (1,8 mg), dan dada ayam (0,42 mg). Zat besi adalah mineral penting yang dikonsumsi dalam makanan yang kita makan. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak dapat membuat hemoglobin, protein yang terdapat dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Selain itu, zat besi sangat penting untuk banyak proses, seperti, pengaturan suhu tubuh, dukungan kekebalan, produksi energi, Vitamin B12.

  • Kalium

Daging kambing tinggi kalium, mengandung sekitar 344 mg per 3 ons (85 gram) atau 10% dari kebutuhan harian. Singkatnya, satu pisang ukuran sedang (115 gram) mengandung sekitar 375 mg kalium. Kalium adalah elektrolit yang membantu mengatur tekanan darah dan menjaga fungsi sel, terutama sel saraf dan otot.

Kelemahan daging kambing

Salah satu penelitian menunjukkan korelasi dan sebab-akibat antara daging merah dengan kanker. Jadi sebenarnya tidak hanya daging kambing, tetapi semua daging merah. Peningkatan risiko tersebut mungkin terkait dengan kebiasaan tidak sehat yang seperti terlalu banyak mengkonsumsi daging merah. Ketika daging merah hangus atau dimasak “matang” pada suhu yang sangat tinggi, hal ini dapat menyebabkan pembentukan amina heterosiklik (HCA) dan amina polisiklik (PAH). HCA dan PAH adalah bahan kimia yang diduga meningkatkan risiko kanker pada manusia.

Sumber gambar : freepik

Penulis : Laily N. Aliyah, S. Gz

Editor : Lisa Rosyida, S.Gz, RD

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *