Diet Gagal Fokus? Bisa Jadi Karena Tontonan Kamu!

diet-gagal-fokus

Pernah merasa dietmu baik-baik saja, tapi tiba-tiba jadi kacau? Kamu sudah atur menu harian, jaga porsi makan, dan rutin olahraga. Tapi entah kenapa, keinginan ngemil terus muncul. Saat diperhatikan, pola ini sering muncul setelah nonton film atau scroll media sosial. Apakah kamu juga begitu?

Pada kenyataannya, diet dan tontonan yang kamu pilih bisa saling berhubungan. Bukan sekadar soal waktu yang terbuang, tetapi juga soal pengaruh psikologis dan biologis terhadap pola makan.

Tontonan Bisa Picu Ngemil Berlebihan

tontonan-picu-ngemil
Sumber: Pixabay

Makan sambil menonton dapat meningkatkan asupan makanan karena perhatian akan terbagi, sehingga sinyal kenyang dari otak terganggu. Konten visual seperti mukbang atau tayangan kuliner di YouTube bisa memicu lapar semu, yakni keinginan makan yang muncul bukan karena tubuh lapar, tapi karena visual yang menggoda.

Mukbang, yang awalnya populer di AfreecaTV dan kini meluas ke YouTube, menjadi bagian dari tren global yang juga digemari di Indonesia. Menurut APJII, YouTube adalah platform paling sering diakses di Indonesia (61%), dengan konten kuliner berada di urutan keempat paling populer (7,7%).

Studi Nutrition Research and Practice juga mencatat bahwa 62,4% penonton mukbang mengalami peningkatan keinginan makan, terutama yang menghabiskan waktu lebih dari 6 jam per hari di YouTube.

Hubungan Tontonan, Emosi, dan Nafsu Makan

hubungan-tontonan-emosi-nafsu
Sumber: Pixabay

Emosi dan nafsu makan sangat berkaitan erat, terutama saat tubuh merasa bosan, lelah, atau stres usai maraton tontonan. Emotional eating terjadi ketika makanan dijadikan sebagai pelarian emosional, bukan karena benar-benar lapar.

Cahaya layar gadget di malam hari juga mengganggu ritme sirkadian, yang berdampak pada keseimbangan hormon lapar dan kenyang. Menurut Nutrition Research and Practice, sebanyak 95,4% responden tetap menonton mukbang meski tahu risikonya, karena merasa terwakili secara emosional.

Artinya, tontonan makanan tidak hanya memengaruhi fisik, tapi juga melibatkan respons psikologis yang bisa memicu keinginan makan secara tidak sadar dan berlebihan.

5 Tips Menjaga Fokus Diet di Era Streaming

tips-menjaga-fokus-diet
Sumber: Pixabay

Tenang, kamu tidak harus berhenti menonton tontonan favorit hanya karena sedang diet. Rahasianya ada pada kemampuan mengendalikan diri dan menciptakan kebiasaan yang sejalan dengan gaya hidup sehat. Beberapa strategi berikut bisa jadi langkah awal untuk tetap menikmati hiburan digital tanpa mengorbankan progres diet:

  • Batasi waktu menonton, terutama di malam hari. Paparan layar menjelang tidur dapat mengganggu kualitas tidur dan mengacaukan sinyal lapar dan kenyang.
  • Hindari menonton sambil makan atau ngemil. Saat perhatian teralihkan ke layar, kamu lebih rentan makan berlebihan tanpa sadar.
  • Pilih tontonan yang tidak memicu emosi berlebihan atau adegan makan berlebihan seperti mukbang atau film kuliner, terutama jika kamu sedang lapar.
  • Sediakan camilan bergizi seperti buah-buahan, sayur segar, atau kacang sebagai pilihan yang lebih sehat.
  • Terapkan kebiasaan tidur cukup dan rutin. Tidur yang cukup dan berkualitas membantu menstabilkan hormon yang mengatur rasa lapar dan energi tubuh.

Dengan menerapkan cara-cara ini, kamu tetap bisa menikmati hiburan digital tanpa mengorbankan target hidup sehat. Ingat, diet yang sukses bukan soal pantangan total, tapi soal keseimbangan dan kesadaran diri.

Self-Awareness: Yuk, Kenali Pola Tontonanmu

Sering kali, kegagalan diet bukan hanya soal makan berlebihan, tapi karena kita tidak menyadari pemicunya. Misalnya, kebiasaan ngemil saat menonton atau begadang karena keasyikan binge-watching (nonton maraton) bisa mengganggu pola makan dan tidur. 

Dengan mengenali pola tontonan dan dampaknya pada tubuh, kamu bisa mulai mengambil langkah kecil yang berarti. Atur jadwal menonton, hindari ngemil tanpa sadar, dan prioritaskan tidur yang cukup. Ingat, perubahan gaya hidup dimulai dari kesadaran diri. Ayo, mulai pilah tontonan dengan cermat dan bangun gaya hidup sehat mulai hari ini!

Baca Juga: 5 Kebiasaan Sepele yang Bisa Bikin Diet Kamu Gagal

Editor: Mentari Suci Ramadhini Sujono, S.Gz., Dietisien

Referensi

  1. Mukbang-and cookbang-watching status and dietary life of university students who are not food and nutrition majors (2020), Nutrition Research and Practice
  2. Laporan survei internet APJII 2019 –2020 (2020), Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)
  3. Mukbang and disordered eating : A netnographic analysis of online eating broadcasts (2020), Culture, Medicine, and Psychiatry
  4. The popularity of eating broadcast: Content analysis of “mukbang” YouTube videos, media coverage, and the health impact of “mukbang” on public (2020), Health Informatics Journal
  5. Faktor yang Berhubungan dengan Emotional Eating pada Mahasiswa di Semarang (2023), Media Kesehatan Masyarakat Indonesia
  6. Hubungan Gelombang Cahaya Lampu dan Cahaya Biru dengan Kualitas Tidur Remaja Dewasa (2024), Bhinneka: Jurnal Bintang Pendidikan dan Bahasa
  7. Impacts of Blue Light Exposure From Electronic Devices on Circadian Rhythm and Sleep Disruption in Adolescent and Young Adult Students (2024), Chronobiology in Medicine

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *