Di dunia kuliner modern, edible flowers atau bunga yang bisa dimakan telah menjadi tren yang menarik perhatian. Tidak hanya digunakan sebagai hiasan, bunga seperti pansies, nasturtium, dan lavender juga menawarkan cita rasa dan nutrisi unik. Menurut Journal of Food Science, beberapa jenis bunga mengandung antioksidan, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan. Namun, di balik keindahan dan manfaatnya, penggunaan edible flowers juga memicu polemik, terutama terkait keamanan dan keberlanjutan.
Lalu, bagaimana edible flowers memadukan seni dan nutrisi dalam dunia kuliner? Dan apa tantangan serta kontroversi yang menyertainya?
Bunga sebagai Kanvas yang Hidup dalam Seni Dunia Kuliner
Edible flowers telah lama digunakan dalam seni kuliner untuk menciptakan hidangan yang memukau secara visual. Dari salad hingga kue, bunga-bunga ini memberikan sentuhan warna, tekstur, dan aroma yang unik. Misalnya, bunga nasturtium dengan warna oranye cerah dan rasa pedas sering digunakan untuk memperkaya salad, sementara bunga lavender memberikan aroma harum pada dessert.
Menurut Culinary Institute of America, penggunaan edible flowers tidak hanya meningkatkan estetika hidangan, tetapi juga menciptakan pengalaman makan yang lebih memikat. Dalam dunia di mana makanan sering diabadikan di media sosial, visual yang menarik bisa menjadi nilai tambah yang signifikan.
Lebih dari Sekedar Hiasan untuk Makanan
Di balik keindahannya, edible flowers juga menawarkan manfaat nutrisi yang sering diabaikan. Bunga seperti calendula kaya akan antioksidan, sementara bunga rose mengandung vitamin C yang tinggi. Menurut Journal of Agricultural and Food Chemistry, beberapa bunga bahkan memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua bunga bisa dimakan. Beberapa jenis bunga, seperti oleander dan foxglove, mengandung racun yang berbahaya. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa bunga yang digunakan benar-benar aman dikonsumsi dan bebas dari pestisida.
Polemik serta Tantangan Keamanan dan Keberlanjutan
Meskipun edible flowers menawarkan banyak manfaat, penggunaannya tidak lepas dari kontroversi. Salah satu tantangan terbesar adalah keamanan. Bunga yang dijual di toko bunga atau taman sering kali diberi pestisida atau bahan kimia lain yang tidak aman untuk dikonsumsi. Menurut Food and Drug Administration (FDA), penting untuk memastikan bahwa edible flowers berasal dari sumber yang terpercaya dan ditanam secara organik.
Selain itu, ada juga kekhawatiran tentang keberlanjutan. Beberapa jenis bunga yang populer dalam kuliner, seperti bunga sakura, membutuhkan waktu dan sumber daya yang besar untuk dibudidayakan. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang dampak lingkungan dari penggunaan edible flowers secara massal.
Tips Menggunakan Edible Flowers sebagai Hiasan dalam Makanan dengan Bijak
Bagi yang tertarik menggunakan edible flowers dalam masakan, ada beberapa tips yang bisa diikuti. Pertama, pastikan untuk membeli bunga dari sumber yang terpercaya dan bersertifikat organik. Kedua, cuci bunga dengan hati-hati untuk menghilangkan kotoran atau residu kimia.
Ketiga, gunakan bunga secukupnya. Meskipun indah, edible flowers sebaiknya tidak digunakan secara berlebihan agar tidak mengalahkan cita rasa utama hidangan. Terakhir, eksperimenlah dengan berbagai jenis bunga untuk menemukan kombinasi yang sesuai dengan selera dan kebutuhan.
Potensi edible flowers sangat besar dalam eksplorasi seni dan visual dalam dunia kuliner, sehingga membuat sebuah kuliner akan lebih menarik. Namun penting juga untuk mengingat dan mengetahui tantangan serta penggunaannya dengan bijak. Ingatlah bahwa sebaik apapun visual atau seni dalam bentuk sebuah makanan, akan lebih baik lagi memperhatikan atau mementingkan aspek kandungan nutrisi di dalamnya.
Baca Juga: Ini 5 Langkah Mudah Mengurangi Limbah Makanan di Rumah
Referensi
- Phenolic Compounds and Antioxidant Capacities of 10 Common Edible Flowers from China (2014), Journal of Food Science
- Freezing of Edible Flowers: Effect on Microbial and Antioxidant Quality during Storage (2020), Journal of Food Science
- How to Serve Four Edible Flowers and Herbs (2019), Culinary Institute of America
- Edible Flowers: A Rich Source of Phytochemicals with Antioxidant and Hypoglycemic Properties (2015), Journal of Agricultural and Food Chemistry
- Phytochemicals from Edible Flowers Prevent Neurodegenerative Diseases via the Gut-Brain Axis (2025), Food Bioscience
- Ultrasound-Assisted Extraction Versus Traditional Soxhlet Apparatus for the Obtention of Polyphenols, Carotenoids and Tocopherols from Tagetes erecta L. Flowers (2024), Journal of the Science of Food and Agriculture
- Standards for the Growing, Harvesting, Packing, and Holding of Produce for Human Consumption: Guidance for Industry (2018), Food and Drug Administration
Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien