“Hangry” merupakan istilah yang menggambarkan kondisi seseorang menjadi marah ketika lapar. Kata ini berasal dari kata bahasa Inggris Hungry yang berarti lapar dan Angry yang berarti marah.
Seseorang yang sedang lapar seringkali menjadi marah. Bahkan orang penyabar sekalipun dapat menjadi pemarah ketika sedang lapar. Bagaimanakah hal ini dapat terjadi? Begini penjelasannya!
Alasan Seseorang Marah dan Lapar
Sebuah penelitian hangry dilakukan di Eropa Tengah dengan 64 peserta untuk melacak emosi selama tiga minggu menggunakan aplikasi gawai. Penelitian tersebut menunjukkan rasa lapar dikaitkan dengan 37% varian dalam sifat tersinggung, 34% kemarahan, dan 38% kesenangan. Perasaan ini dapat disebabkan oleh fluktuasi harian dan tingkat kelaparan yang tersisa.
Berdasarkan penelitian tersebut, hangry merupakan fenomena yang nyata terjadi dalam kehidupan. Berikut beberapa alasan seseorang mengalami hangry:
1. Tubuh kekurangan glukosa
Makanan merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Setiap makanan akan dicerna dan diserap nutrisinya oleh tubuh, kemudian mengalir ke dalam aliran darah untuk menyuplai energi bagi setiap sel dan jaringan.
Glukosa merupakan nutrisi yang diserap oleh tubuh dan merupakan makanan utama bagi otak. Ketika otak tidak menerima cukup glukosa, otak akan menganggap situasi tersebut mengancam tubuh. Otak yang kekurangan energi juga akan melambat saat bekerja dan menyebabkan seseorang sulit fokus, sering bengong, hingga menjadi ceroboh.
2. Pengeluaran hormon ketika lapar
Ketika glukosa atau energi berkurang, lambung dan usus akan mengeluarkan hormon lapar ghrelin. Hormon ini bergerak ke otak, memicu pusat-pusat di otak untuk menimbulkan rasa lapar. Selain memicu rasa lapar, ghrelin juga dapat menghasilkan respons kecemasan yang akan hilang apabila makan.
Selain ghrelin, otak juga dapat memicu pengeluaran hormon stres adrenalin kortisol yang dapat membuat seseorang semakin sulit mengontrol marah dan emosi.
Sebaliknya, kondisi ini dapat menyebabkan hormon serotonin yang memiliki peran penting dalam mengatur suasana hati justru menurun. Rendahnya kadar hormon ini berkaitan dengan munculnya rasa marah dan mudah tersinggung.
3. Faktor Psikologis dan Lingkungan
Menurut teori psikosomatis, perasaan marah ketika lapar dapat muncul karena adanya respons terhadap perasaan negatif, seperti stres, kecemasan, dan perasaan kesepian.
Perilaku emosi karena makan juga dapat terbentuk sejak masa kanak-kanan dan sangat terkait dengan pengalaman masa kecil. Seseorang yang tinggal di lingkungan yang memperebutkan makanan sebagai usaha bertahan hidup akan sangat mudah mengalami hangry.
Sementara itu, pada masa dewasa, seseorang yang hidup dalam lingkungan tidak mendukung, seperti lingkungan kerja yang banyak tekanan, menuntut interaksi sosial yang menegangkan dapat menjadi pemicu seseorang marah saat lapar.
5 Tips Mengatasi “Hangry”
Berdasarkan alasan-alasan yang dijelaskan sebelumnya, seseorang dapat menjadi mudah marah atau tersinggung ketika lapar. Namun, pada orang dengan kesadaran emosional lebih berkembang mungkin dapat lebih mengontrol rasa lapar sehingga tidak menjadi hangry.
Berikut beberapa tips mengatasi perasaan hangry:
1. Minum cukup air agar tubuh tetap terhidrasi
Penting untuk konsumsi cukup air setiap hari untuk menghindari dehidrasi. Dehidrasi atau kondisi tubuh kekurangan cairan ini dapat disalahartikan sebagai rasa lapar. Hal ini disebabkan sensasi haus yang dirasakan tidak begitu intens sehingga otak mengira ini adalah sensasi lapar.
Selain itu, kondisi dehidrasi juga dapat menyebabkan seseorang merasa pusing, tidak fokus, kulit kering, dan detak jantung meningkat.
2. Konsumsi camilan sehat
Ketika sedang merasa lapar atau sudah berada di tahap hangry, cara terbaik untuk mengatasi hal tersebut adalah makan. Apabila berada dalam situasi belum memungkinkan makan berat, maka dapat konsumsi camilan untuk mengatasi perasaan lapar.
Pilih camilan sehat dan kaya nutrisi alih-alih junk food atau permen. Hal ini karena meskipun mengandung tinggi glukosa, makanan tersebut justru dapat menyebabkan cepat merasa lapar kembali. Contoh camilan yang dapat dipilih ketika lapar adalah buah, yoghurt, dan kacang.
3. Buat Jadwal Makan teratur
Mulailah untuk mengonsumsi makanan dengan jadwal teratur setiap hari. Ini karena dapat membantu menjaga kadar gula darah agar tetap stabil. Selain itu, perlu juga untuk konsumsi makanan yang mencukupi kebutuhan dan jangan lewatkan waktu makan.
Namun, meskipun sudah membuat jadwal makan, jangan terlalu mengekang diri karena ditakutkan dapat menyebabkan gangguan pola makan dan justru memperburuk suasana hati.
4. Tidur yang cukup 7 – 8 jam sehari
Kurang tidur dapat berdampak pada rasa lapar dan emosional seseorang, seperti menyebabkan stres dan kecemasan. Oleh karena itu, tidur yang cukup dapat menjadi salah satu cara menghindari kondisi hangry.
5. Beraktivitas fisik atau olahraga
Aktivitas fisik atau olahraga teratur dapat bermanfaat bagi peningkatan suasana hati, nafsu makan, dan tidur. Oleh karena itu, olahraga juga dapat menjadi salah satu tips mengatasi hangry.
Berdasarkan penjelasan tersebut, hangry merupakan perasaan nyata dan dapat terjadi karena beberapa alasan. Hangry dapat mengganggu suasana hati, produktivitas kerja, hingga interaksi dengan orang lain sehingga perlu untuk diatasi.
Baca juga: Sering Merasa Lapar Padahal Sudah Makan Banyak? Mungkin Kamu Kelebihan Gula!
Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien
Referensi:
- Penelitian Ungkap Hubungan antara Rasa Lapar dan Mudah Marah – National Geografi Indonesia
- Feeling Hangry? The Connection between Anger and Hunger – verywellhealth
- Kenapa Kita Mudah Marah saat Sedang Lapar? – Hellosehat
- Pakar Jelaskan Pengaruh Lapar dan Gampang Marah – Antara News
- Empat Alasan Mengapa Orang Cenderung Pemarah ketika Lapar – Radio Republik Indonesia
- Tips Mengatasi ‘Hangry’: Ketika Lapar dan Marah Menyerang Bersamaan. Ubah Hangry Jadi Happy! (Original Content) – Dialogika