Vitamin C dikenal sebagai zat gizi penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, masih banyak mitos yang beredar tentang sumber terbaik, cara konsumsi, hingga dosis yang aman. Simak fakta berikut agar ApleFriends bisa mendapatkan manfaat optimal dari vitamin C!
1. Jeruk Bukan Sumber Vitamin C Tertinggi!
Bukan jeruk, justru sayuran hijau lah yang memiliki kandungan vitamin C tertinggi! Sayuran seperti peterseli, daun singkong, daun katuk, daun oyong, daun melinjo, hingga daun pepaya bahkan mengandung vitamin C lebih dari 100-200 gram/100 gram berat bersihnya.
Kalau dari segi buah, jambu biji adalah buah dengan kandungan vitamin C tertinggi dibandingkan buah yang umum kita jumpai! Jambu biji terutama jambu biji putih memiliki kandungan vitamin C 116 mg/100 gram berat bersihnya. Jadi, jangan lupa penuhi kebutuhan vitamin C harian dari beragam buah dan sayur ya!
2. Jangan Minum Jeruk Panas, Vitamin C Bisa Rusak!
Siapa ApleFriends disini yang suka minum jeruk hangat atau panas ketika kurang enak badan? Langkah ini justru salah! Vitamin C sangat sensitif terhadap suhu sehingga mudah sekali terdegradasi atau rusak pada suhu tinggi. Vitamin C akan mulai rusak pada suhu 40-60 oC sehingga makanan sumber vitamin C yang melalui proses pemasakan apapun atau terpapar suhu tinggi akan mudah rusak. Jadi, kalau ApleFriends ingin meningkatkan sistem imun dengan konsumsi vitamin C, akan lebih baik untuk makan buah dan sayur secara fresh atau minim proses pemasakan.
3. Waspada! Minuman Vitamin C 1000 mg Bisa Berbahaya
ApleFriends pasti tahu saat ini sudah banyak beredar beberapa produk suplemen hingga minuman yang mengandung vitamin C yang cukup tinggi. Produk seperti ini memang terlihat sangat bermanfaat bagi tubuh karena kandungan vitamin C-nya yang tinggi. Namun nyatanya, konsumsi vitamin C hingga upper level atau batas atas dalam sehari (1000 mg/hari), bisa menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Lalu, apa saja akibat seringnya konsumsi vitamin C yang melebihi batas atas?
- Potensi risiko diare osmotik
- Gangguan saluran cerna
- Mual
- Ketidaknyamanan perut
- Kemerahan pada kulit,
- Pusing dan sakit kepala
- Gangguan organ hati
- Perburukan hemolisis (pemecahan darah)
- Peningkatan risiko pembentukan batu ginjal oksalat.
Jadi, ApleFriends perlu berhati-hati dalam memilih produk pangan dengan klaim tinggi zat gizi tertentu. Selalu akan lebih baik mengonsumsi makanan yang masih dalam bentuk segar.
4. Mitos, Vitamin C Tidak Mencegah Flu!
Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi vitamin C setiap hari dalam jangka panjang tidak dapat mencegah flu. Namun, hal ini dapat memperpendek durasi sakit sekitar 10%. Dengan kata lain, jika seseorang biasanya sakit selama 10 hari, maka dengan konsumsi vitamin C rutin, penyakitnya bisa sembuh dalam 9 hari. Gejala flu juga sedikit lebih ringan pada mereka yang selalu mengonsumsi vitamin C.
Sebaliknya, penelitian lain menunjukkan bahwa mengonsumsi vitamin C setelah terkena flu tidak mempercepat pemulihan atau mengurangi gejala. Sehingga, jika baru memulai mengonsumsi vitamin C setelah mengalami gejala flu, tidak akan berpengaruh terhadap flu ya ApleFriends! Penuhi kebutuhan vitamin C setiap hari untuk peroleh hasil yang maksimal.
5. Vitamin C Tidak Bikin Kurus!
Beberapa penelitian telah menguji apakah konsumsi suplemen vitamin C bisa membantu menurunkan berat badan atau memperbaiki kondisi kesehatan terkait obesitas, seperti tekanan darah tinggi atau kadar gula darah yang tidak stabil. Hasilnya? Tidak ada perubahan yang signifikan—beberapa penelitian menemukan sedikit manfaat, sementara yang lain tidak melihat efek sama sekali.
Padahal, penelitian observasional sebelumnya menunjukkan bahwa orang dengan kadar vitamin C lebih tinggi dalam darahnya cenderung memiliki berat badan dan lingkar pinggang yang lebih kecil. Namun, ini tidak berarti bahwa mengonsumsi vitamin C dalam bentuk suplemen akan otomatis membantu menurunkan berat badan atau mengecilkan perut. Hal itu terbukti mitos, ya Aplefriend! Banyak faktor lain, seperti pola makan dan aktivitas fisik, yang lebih berperan dalam mengontrol berat badan dan kesehatan metabolik.
Baca juga: 5 Tanda dan Gejala Kekurangan Vitamin C
Referensi
- Factors that impact the stability of vitamin C at intermediate temperatures in a food matrix (2017), Food Chemistry
- Vitamin C I National Library of Medicine
- Common colds: Research summaries – Does vitamin C prevent colds? | National Library of Medicine
- Tabel Komposisi Pangan Indonesia Tahun 2017 | Kemenkes RI
- Molecular Pharmacology of Vitamin C and Relevance to Health and Obesity—A Narrative Review (2024), International Journal of Molecular Sciences
Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien