Apakah saat ini kamu sedang menjalankan diet untuk menurunkan berat badan? Lantas, dari mana kamu mendapatkan perencanaan makannya? Dari ahli gizi? Dietisien? Atau Influencer yang lewat di FYP kamu? Eits, jangan sembarangan ya, bisa bahaya! Simak ulasan berikut!
Mempelajari Lebih Dalam Definisi Diet dan Meal Plan
Secara umum, diet didefinisikan sebagai usaha sadar seseorang untuk membatasi atau mengontrol makanan yang akan dikonsumsi dengan tujuan untuk mengurangi atau mempertahankan berat badan. Pengetahuan terkait diet tentunya sangat penting untuk dipahami oleh setiap orang. Hal ini dikarenakan, dengan diet yang tepat seseorang dapat meningkatkan kualitas hidupnya, baik dari sisi kesehatan maupun aspek kehidupan lainnya.
Sedangkan meal plan atau perencanaan menu dapat didefinisikan sebagai kegiatan penyusunan menu untuk jangka waktu tertentu. Disusun untuk memenuhi kecukupan zat gizi individu sesuai dengan prinsip gizi seimbang. Umumnya meal plan memuat waktu makan, jenis bahan makanan, serta kuantitas atau jumlah dari setiap bahan makanan dalam setiap kali makan.
Diet atau pengaturan makan untuk setiap orang akan berbeda sesuai dengan tujuan dietnya. Selain itu, kecukupan kalori dan zat gizi yang dibutuhkan oleh masing-masing individu dalam sehari bisa berbeda. Bergantung pada jenis kelamin, usia, tinggi badan, berat badan, aktivitas fisik, dan faktor stres.
Perbedaan kebutuhan kalori dan zat gizi pada setiap individu tentu saja akan menyebabkan perencanaan menunya juga akan berbeda disesuaikan dengan kebiasaan makan, alergi, dan preferensi dari setiap individu. Oleh karena itu, melakukan diet dengan menggunakan meal plan milik orang lain justru dapat menjadi boomerang dan membahayakan kesehatan diri sendiri.
3 Dampak Kesehatan yang Disebabkan karena Penerapan Diet yang Tidak Sesuai
Penerapan Diet yang tidak sesuai dengan kebutuhan harian kamu justru akan mendatangkan berbagai permasalahan kesehatan. Dampak kesehatan yang mungkin dirasakan antara lain:
1. Defisiensi Zat Gizi Penting
Salah satu dampak umum yang paling banyak terjadi apabila menerapkan diet yang tidak sesuai dengan kebutuhan harian adalah kurangnya nutrisi atau zat gizi tertentu. Pola makan ekstrem dengan cara mengurangi atau membatasi sumber bahan makanan tertentu dapat menyebabkan defisiensi atau kekurangan zat gizi penting.
Akibatnya, apabila hal ini berlangsung dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan permasalahan kesehatan lain seperti kekurangan energi kronis (KEK), anemia, dan osteoporosis.
2. Meningkatkan Resiko Eating Disorder
Obsesi memiliki tubuh yang ramping dan ideal terkadang mendorong seseorang untuk melakukan diet ekstrim dengan pembatasan konsumsi makanan tanpa memperhatikan kebutuhan zat gizi harian. Kecemasan akan bentuk tubuh ini tidak jarang bermuara pada eating disorder.
Eating disorder merupakan gangguan psikologis dan medis yang menyebabkan kelainan serius dalam perilaku makan untuk mengendalikan berat badan. Hal ini juga dapat menyebabkan ketidakstabilan emosi yang menyebabkan penderitanya kesulitan untuk meregulasi perasaanya.
3. Perubahan Metabolisme Tubuh
Perubahan pola konsumsi makanan yang drastis dan dalam waktu yang singkat akan memicu terjadinya penurunan metabolisme tubuh. Hal tersebut terjadi sebagai dampak dari kurangnya energi harian yang masuk.
Apabila diet ekstrim ini terjadi dalam jangka waktu yang lama, maka metabolisme tubuh akan tetap rendah bahkan setelah diet sudah tidak lagi dilakukan. Akibatnya, setelah berhenti diet berat badan justru akan meningkat secara cepat dan sulit untuk turun kembali. Oleh karena itu seseorang yang cepat menurunkan berat badan, cenderung cepat juga naik berat badannya.
Lantas, Bagaimana Cara Menjalankan Diet Meal Plan yang Tepat?
Untuk dapat menjalankan diet yang tepat tentunya kembali lagi harus disesuaikan dengan kebutuhan kalori dan zat gizi harian kamu. Jangan sampai karena kamu ingin menurunkan berat badan dengan cara yang praktis dan cepat kamu langsung menjiplak meal plan atau kebiasaan makan idola kamu yang mungkin justru akan membahayakan kesehatanmu.
Kamu bisa mendapatkan pengaturan makan dan perencanaan menu yang disesuaikan dengan kebutuhanmu dengan mengunjungi atau bertanya kepada tenaga kesehatan profesional seperti ahli gizi atau dietisien. Ahli gizi akan memperhitungkan kebutuhan kalori, zat gizi, dan menyusun perencanaan menu sesuai dengan kebiasaan makan kamu sehari-hari.
Dengan cara ini, diet akan terasa lebih mudah untuk dilakukan karena kamu tetap dapat makan dengan frekuensi yang sama dalam sehari namun dengan jumlah dan jenis bahan makanan yang sudah disesuaikan.
Baca Juga: Meal Plan: Solusi Makan Sehat dan Hemat di Kala Krisis Finansial
Referensi
- Meal-Planning Berbasis Status Gizi dengan Metode Klasifikasi K-nearest neighbors (KNN) untuk Pasien obesitas (2024), Journal of Informatics and Computer Science
- Hubungan Eating Disorder dengan Status Gizi pada Remaja Putri di Modeling Agency Semarang (2014), Journal of Nutrition College
- Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi pada Mahasiswa Indekos Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Ageng Tirtayasa (2013), Journal Ilmu Kesehatan dan Gizi
Editor: Eka Putra Sedana