Melihat Masa Depan Teknologi Blockchain dalam Bidang Kesehatan

Ketika berbicara tentang inovasi teknologi di sektor kesehatan, banyak perhatian tertuju pada blockchain. Teknologi ini, yang awalnya dirancang untuk mendukung transaksi cryptocurrency, kini mulai menunjukkan potensinya dalam merevolusi pengelolaan data medis, sistem farmasi, dan efisiensi layanan kesehatan secara keseluruhan.. 

José Morey seorang Chief Health Officer of Ever Medical Technologies, berpendapat bahwa blockchain memiliki potensi untuk merevolusi layanan kesehatan. “Blockchain memiliki potensi untuk merevolusi layanan kesehatan. Dengan penerapannya secara penuh, pasien dapat benar-benar difokuskan sebagai pusat dari semua operasi, yang pada gilirannya juga akan dirombak secara menyeluruh dengan keamanan, privasi, dan aksesibilitas yang lebih baik.” ujar José Morey. Artikel ini akan membahas secara keseluruhan masa depan teknologi blockchain terhadap sektor kesehatan. 

Teknologi Blockchain sebagai Pondasi Awal Masa Depan Digital

Teknologi blockchain adalah buku besar digital yang mencatat transaksi secara terdesentralisasi dan aman, dengan setiap transaksi atau data disimpan dalam blok yang terhubung dengan blok sebelumnya. Sistem ini memastikan transparansi, keandalan, dan keamanan data yang tinggi. Ginni Rometty, CEO IBM Security, menyatakan bahwa blockchain dapat meningkatkan efisiensi rantai pasokan: “Apa pun yang dapat dibayangkan sebagai rantai pasokan, blockchain dapat meningkatkan efisiensinya secara signifikan – tidak peduli apakah itu orang, angka, data, atau uang.” Awalnya dikenal melalui mata uang digital seperti Bitcoin, teknologi blockchain kini meluas ke berbagai sektor termasuk kesehatan, keuangan, logistik, dan pemerintah.

Implementasi Nyata Teknologi Blockchain pada Bidang Kesehatan

1. Blockchain sebagai Solusi dalam Menjaga Keamanan Data Medis

Keamanan data pasien menjadi isu kritis di bidang kesehatan. Berdasarkan laporan IBM Security, pelanggaran data di industri kesehatan memiliki biaya tertinggi dibandingkan sektor lainnya, dengan rata-rata kerugian mencapai $10,1 juta per insiden. Blockchain menawarkan solusi dengan sistem penyimpanan data terdesentralisasi dan enkripsi tingkat tinggi.

Sebagai contoh, Estonia telah mengintegrasikan blockchain dalam sistem e-health nasional. Teknologi ini memungkinkan pasien mengontrol data mereka dengan keamanan yang lebih baik.

Sumber: Website Unsplah

2. Efisiensi Rantai Pasok Obat-Obatan Medis

Industri farmasi sering menghadapi tantangan dalam memastikan keaslian obat dan pengelolaan distribusi. MediLedger Project di Amerika Serikat telah menerapkan blockchain untuk melacak distribusi obat, memastikan hanya produk asli yang sampai ke konsumen.

Sumber: Website Unsplah

3. Mempercepat Proses Penelitian Klinis

Penelitian klinis membutuhkan pengumpulan dan analisis data dalam skala besar. Sebuah studi dari The Lancet Digital Health menemukan bahwa penggunaan blockchain dapat mempercepat pengumpulan data hingga 30% tanpa mengurangi akurasi atau keamanan.

Sumber: Website Unsplash

4. Pemanfaatan Teknologi Blockchain dalam Aplikasi Telemedicine

Telemedicine semakin populer sejak pandemi COVID-19, tetapi tantangan keamanan data masih menjadi perhatian utama. Platform Solve.Care telah memanfaatkan blockchain untuk meningkatkan layanan telemedicine, memungkinkan pasien mengakses rekam medis dan melakukan transaksi dengan lebih aman.

Sumber: Website Unsplash

Kesiapan Indonesia dalam Menerapkan Blockchain

Indonesia masih berada dalam tahap awal adopsi blockchain, termasuk di sektor kesehatan. Infrastruktur digital yang belum merata, kurangnya regulasi, dan rendahnya literasi teknologi menjadi hambatan utama.

Di sektor keuangan, Bank Indonesia telah mengkaji penerapan Central Bank Digital Currency (CBDC) berbasis blockchain. Namun, di bidang kesehatan, implementasinya masih terbatas pada inisiatif beberapa rumah sakit swasta yang mulai menguji sistem rekam medis berbasis blockchain.

Negara-negara seperti China dan Estonia telah lebih maju dalam penerapan blockchain untuk akses rekam medis yang lebih aman dan efisien. Jika Indonesia tidak segera mengembangkan kebijakan yang mendukung adopsi blockchain, ada risiko tertinggal dalam revolusi digital kesehatan global.


Peluang dan Tantangan Implementasi Teknologi Blockchain dalam Sektor Kesehatan di Indonesia

Kurangnya regulasi menjadi salah satu hambatan utama dalam adopsi blockchain di sektor kesehatan. Hingga saat ini, belum ada regulasi spesifik yang mengatur penggunaan teknologi ini, karena pemerintah masih lebih fokus pada aspek keuangan dan aset digital. Tanpa regulasi yang jelas, banyak institusi kesehatan ragu untuk menginvestasikan sumber daya dalam teknologi ini.

Selain regulasi, biaya implementasi yang tinggi juga menjadi tantangan besar. Adopsi blockchain memerlukan investasi besar dalam infrastruktur teknologi serta pelatihan tenaga medis. Banyak rumah sakit di Indonesia, terutama di daerah terpencil, masih kesulitan dalam hal teknologi dasar, sehingga adopsi blockchain menjadi semakin sulit.

Kurangnya kesadaran dan literasi teknologi di kalangan tenaga medis juga menjadi faktor yang memperlambat penerapan blockchain. Sebagian besar tenaga medis di Indonesia belum familiar dengan cara kerja teknologi ini serta manfaatnya bagi sistem kesehatan. Tanpa edukasi yang memadai, implementasi blockchain akan berjalan sangat lambat dan sulit untuk diadopsi secara luas.

Blockchain menawarkan banyak peluang bagi sektor kesehatan Indonesia, terutama dalam meningkatkan keamanan data medis, efisiensi rantai pasok obat, dan transparansi penelitian klinis. Namun, tantangan besar masih menghambat penerapannya. Tanpa kebijakan yang mendukung dan investasi yang cukup, Indonesia berisiko tertinggal dari negara-negara lain yang lebih dulu mengadopsi teknologi ini secara luas. Regulasi, infrastruktur, dan edukasi teknologi harus menjadi prioritas untuk memastikan Indonesia dapat memanfaatkan blockchain secara optimal.

Baca juga: Indonesia Bergabung dengan BRICS, Bagaimana Dampaknya Terhadap Sektor Kesehatan?

Referensi

Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *