Penyakit yang Bisa Muncul Setelah Menopause

Menopause merupakan fase alami dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi akibat penurunan produksi hormon estrogen dan progesteron. Menurut WHO, diperkirakan pada tahun 2025 jumlah wanita menopause di Asia mencapai 373 juta jiwa. Perubahan hormon tersebut tidak hanya memengaruhi sistem reproduksi, tetapi juga dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit yang berdampak pada kualitas hidup wanita menopause. Jangan biarkan menopause mengganggu kualitas hidup ya Applefriends! Pelajari lebih lanjut tentang penyakit yang bisa muncul setelah menopause di bawah ini.

1. Penyakit Kardiovaskular

Sumber : freepik.com

Wanita menopause lebih rentan terhadap penyakit kardiovaskular (CVD) karena penurunan kadar estrogen yang berperan dalam menjaga elastisitas pembuluh darah dan mengatur kadar kolesterol. Penurunan estrogen dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dan penurunan kolesterol baik (HDL), yang pada akhirnya meningkatkan risiko aterosklerosis, serangan jantung, dan stroke​.

Selain itu, aktivitas fisik yang kurang selama menopause juga berkontribusi terhadap peningkatan risiko penyakit jantung. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita menopause dengan tingkat aktivitas fisik rendah memiliki kemungkinan 7,76 kali lebih besar mengalami penyakit kardiovaskular dibandingkan mereka yang aktif​. 

2. Osteoporosis

Sumber : freepik.com

Estrogen berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang. Setelah menopause, penurunan kadar estrogen menyebabkan peningkatan kerusakan tulang lebih cepat daripada pembentukannya, yang mengarah pada osteoporosis​. Osteoporosis meningkatkan risiko patah tulang, terutama pada bagian panggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan.

Menurut penelitian, sebanyak 90,32% wanita menopause mengalami keluhan muskuloskeletal, termasuk nyeri sendi dan kelemahan otot​. Untuk mengurangi risiko osteoporosis, wanita menopause disarankan untuk mengonsumsi kalsium dan vitamin D yang cukup serta melakukan latihan fisik secara teratur. 

3. Diabetes Mellitus Tipe 2

Sumber : freepik.com

Menopause juga dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes mellitus tipe 2 akibat perubahan metabolisme glukosa dan resistensi insulin. Penurunan kadar estrogen berkontribusi terhadap peningkatan massa lemak tubuh dan penurunan sensitivitas insulin, yang pada akhirnya meningkatkan kadar gula darah​. 

Sebuah penelitian menemukan bahwa wanita menopause dengan aktivitas fisik rendah memiliki risiko 6 kali lebih besar mengalami diabetes mellitus tipe 2​. Oleh karena itu, menjaga pola makan sehat dan tetap aktif sangat penting dalam mencegah penyakit ini.

4. Hipertensi

Sumber : freepik.com

Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang sering ditemukan pada wanita menopause. Penurunan kadar estrogen selama menopause dapat menyebabkan berbagai perubahan metabolisme tubuh, termasuk peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Wanita menopause dengan tingkat aktivitas fisik rendah lebih berisiko mengalami peningkatan tekanan darah dibandingkan mereka yang lebih aktif. 

Aktivitas fisik yang cukup dan rutin dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil dan mencegah hipertensi. Oleh karena itu, penting bagi wanita menopause untuk menerapkan gaya hidup sehat dengan melakukan aktivitas fisik secara teratur dan menjaga pola makan yang seimbang.

5. Gangguan Psikologis dan Kesehatan Mental

Sumber : freepik.com

Perubahan hormon selama menopause juga berdampak pada kesehatan mental, menyebabkan gangguan seperti depresi, kecemasan, dan perubahan suasana hati​. Sebanyak 74,19% wanita menopause mengalami gangguan kognitif ringan seperti berkurangnya daya ingat dan mudah lupa​. 

Olahraga teratur dapat membantu mengurangi gejala psikologis pada wanita menopause dengan meningkatkan produksi hormon endorfin, yang berperan dalam meningkatkan kenyamanan psikologis, menurunkan tingkat kecemasan dan stres, serta mencegah depresi dan gangguan tidur.

Menopause tak terhindarkan, tapi dampaknya bisa diminimalkan dengan pola makan sehat, aktivitas fisik, dan perhatian pada kesehatan mental serta fisik. Mulailah gaya hidup sehat sekarang untuk masa depan yang lebih baik!

Baca Juga: Kebutuhan Gizi Pada Masa Menopause

Referensi : 

  1. Nutrition in Menopausal Women: A Narrative Review (2021), Nutrients 
  2. The Importance of Nutrition in Menopause and Perimenopause-A Review (2023), Nutrients 
  3. Hubungan Status Gizi, Aktivitas Fisik Wanita Menopause dengan Kadar Koleseterol di Posyandu Lansia Sekarsari Taman Sari Indah Bondowoso (2024), Trilogi
  4. Status Gizi, Aktivitas Fisik Dan Keluhan Menopause (2021), Jurnal Keperwatan Muhammadiyah 

Editor : Rheinhard, S.Gz., Dietisien

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *