Sukralosa pada Produk Ibu Hamil: Pentingnya Memahami Kandungan Pemanis Buatan

Belakangan ini, media sosial ramai membahas kandungan sukralosa yang tinggi dalam produk susu untuk ibu hamil. Perdebatan ini mencuat setelah seorang content creator menyebutkan bahwa konsumsi sukralosa yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur. Pernyataan ini memancing berbagai respons, mulai dari kekhawatiran konsumen hingga diskusi yang melibatkan pakar kesehatan. 

Namun, apakah benar sukralosa pada produk susu ibu hamil berbahaya? Untuk menjawab pertanyaan ini, penting untuk memahami apa itu sukralosa, bagaimana regulasi terkait pemanis buatan di Indonesia, serta risiko dan alternatif yang lebih aman bagi ibu hamil.

Apa Itu Sukralosa?

Sukralosa adalah pemanis buatan rendah kalori yang biasa digunakan dalam produk makanan dan minuman. Pemanis ini memiliki tingkat kemanisan 600 kali lebih tinggi dibandingkan gula pasir, sehingga hanya diperlukan dalam jumlah kecil untuk memberikan rasa manis. Sukralosa sendiri telah disetujui oleh badan-badan kesehatan internasional seperti FDA (Food and Drug Administration) di Amerika Serikat dan EFSA (European Food Safety Authority) di Eropa sebagai bahan tambahan pangan (BTP) yang aman dikonsumsi manusia, termasuk ibu hamil, asalkan dalam batas wajar.

Keunggulan sukralosa adalah sifatnya yang tidak dimetabolisme oleh tubuh, sehingga sebagian besar melewati sistem pencernaan tanpa diserap. Hal ini membuatnya tidak mempengaruhi kadar gula darah, sehingga sering digunakan dalam produk untuk penderita diabetes atau diet rendah kalori. Meski begitu, keamanan sukralosa bagi kelompok tertentu, seperti ibu hamil, sering kali dipertanyakan karena adanya kekhawatiran terkait dampak jangka panjangnya pada kesehatan janin.

Kebijakan BPOM tentang BTP Pemanis Buatan

Di Indonesia, penggunaan bahan tambahan pangan, termasuk pemanis buatan, diatur secara ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Menurut Peraturan BPOM Nomor 20 Tahun 2021, pemanis buatan dilarang digunakan dalam produk pangan yang secara khusus ditujukan untuk bayi, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Larangan ini diterapkan sebagai langkah kehati-hatian, mengingat kelompok ini dianggap lebih rentan terhadap paparan zat kimia.

Selain itu, BPOM juga mewajibkan produsen mencantumkan informasi kandungan pemanis buatan pada label produk. Produk yang mengandung pemanis buatan biasanya disertai peringatan bahwa produk tersebut tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil atau menyusui. Kebijakan ini bertujuan untuk melindungi konsumen sekaligus memberikan edukasi agar masyarakat lebih cermat dalam memilih produk makanan dan minuman.

Risiko Pemanis Buatan bagi Ibu Hamil

Meskipun sukralosa dianggap aman oleh badan kesehatan internasional, ada beberapa alasan mengapa penggunaannya pada produk ibu hamil menjadi kontroversial:

  1. Sensitivitas Janin: Janin memiliki sistem metabolisme yang masih berkembang, sehingga lebih rentan terhadap paparan zat asing, termasuk bahan kimia seperti pemanis buatan. Beberapa studi menunjukkan bahwa paparan tinggi terhadap pemanis buatan tertentu dapat memengaruhi perkembangan janin.
  2. Kurangnya Penelitian Jangka Panjang: Data ilmiah terkait dampak jangka panjang konsumsi sukralosa selama kehamilan masih terbatas. Ini memunculkan kekhawatiran bahwa konsumsi berlebihan dapat memberikan efek negatif yang belum sepenuhnya dipahami.
  3. Efek pada Mikrobiota Usus: Beberapa penelitian menyebutkan bahwa pemanis buatan, termasuk sukralosa, dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus. Hal ini penting diperhatikan karena kesehatan usus ibu juga berdampak pada kesehatan janin.

Anjuran untuk Ibu Hamil: Pilih Real Food

Untuk memastikan kehamilan yang sehat, ibu hamil disarankan untuk fokus pada pola makan berbasis real food atau makanan alami yang minim pengolahan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:

  1. Pilih Makanan Tanpa Tambahan Pemanis Buatan: Utamakan makanan real food tanpa BTP pemanis buatan, jika ingin makan makanan manis bisa mengonsumsi makanan yang mengandung gula alami, seperti buah-buahan segar.
  2. Baca Label Produk dengan Cermat: Sebelum membeli makanan atau minuman kemasan, periksa komposisi bahan pada label. Hindari produk yang mencantumkan BTP pemanis buatan yang tidak direkomendasikan untuk ibu hamil.
  3. Konsultasi dengan Ahli Gizi: Jika ragu tentang produk tertentu, selalu konsultasikan dengan ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat sesuai kebutuhan nutrisi selama kehamilan.
  4. Perbanyak Konsumsi Makanan Bergizi: Fokus pada makanan yang kaya protein, serat, vitamin, dan mineral. Pola makan seimbang membantu mendukung pertumbuhan janin sekaligus menjaga kesehatan ibu.

Pembahasan mengenai sukralosa dalam susu untuk ibu hamil menunjukkan pentingnya memahami kandungan pangan, terutama bagi ibu hamil yang merupakan kelompok rentan. Meskipun sukralosa dianggap aman oleh otoritas internasional, namun BPOM melarang penggunaannya dalam produk yang ditujukan khusus untuk ibu hamil sebagai langkah pencegahan. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk memilih makanan alami dan bergizi sebagai sumber nutrisi utama. Dengan memperhatikan pola makan dan membaca label produk dengan cermat, ibu hamil dapat memastikan kehamilan yang sehat dan aman bagi janin. 

Baca juga: Butuh Kalsium Saat Hamil tapi Mual Minum Susu? Ini Panduan Lengkapnya!

Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien

Referensi : 

  1. 600 Kali Lebih Manis dari Gula, Ini 4 Risiko Mengonsumsi Pemanis Buatan Sukralosa – Tempo
  2. Safety of the proposed extension of use of sucralose (E 955) – EFSA
  3. Artificial Sweeteners and Pregnancy – American Pregnancy
  4. Drugs and Lactation Database – National Library of Medicine
  5. Apakah Pemanis Buatan Sukralosa Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui? – IDNTimes
  6. Gambaran Pengetahuan, Sikap, Tindakan Dan Identifikasi Kandungan Pemanis Buatan Siklamat Pada Pedagang Jajanan Es Di Kecamatan Kadia Kota Kendari (2017), JIMKESMAS
  7. Ibu Hamil Perlu Hindari 4 Jenis Zat Ini – Dinkes Jogja
  8. Peraturan BPOM Nomor 20 Tahun 2021, Badan Pengawas Obat Dan Makanan
  9. BPOM Terapkan Label Larangan Konsumsi Pemanis Buatan Untuk Bayi – Antara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *