Water Birth: Aman Gak Sih?

Tahukah kamu bahwa belum lama ini, seorang aktris Indonesia, Nikita Willy, melahirkan anak keduanya menggunakan metode water birth. Metode ini belum banyak dilakukan, terutama di Indonesia dan cukup menuai pro dan kontra di masyarakat. Sebelum ke penjelasan aman atau tidaknya untuk dilakukan, yuk kenali lebih dalam makna dari water birth itu sendiri!

Apa sih Water Birth Itu?

Water birth merupakan proses persalinan yang dilakukan di dalam bak berisi air hangat yang dapat memberikan transisi yang lebih lembut bagi bayi dan dapat mengurangi rasa sakit persalinan bagi ibu. Di Indonesia, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) tidak menyarankan metode ini karena keterbatasan bukti ilmiah terkait keamanan dan manfaatnya. Akan tetapi, apa saja sih keuntungan dan kerugian dar metode ini?   

Pro-Kontra Metode Water Birth

1. Potensi Keuntungan (Pro)

    • Pereda Nyeri saat Persalinan: Berendam dalam air hangat dapat meringankan nyeri persalinan, sehingga berpotensi mengurangi kebutuhan akan obat penenang atau obat nyeri lainnya.
    • Persalinan Lebih Singkat: Daya apung air dapat memfasilitasi gerakan, membantu persalinan berjalan lebih lancar dan memungkinkan untuk memperpendek durasi persalinan.
    • Mengurangi Trauma Perineum: Air hangat dapat merelaksasi perineum, sehingga mengurangi kemungkinan robekan yang parah.
    • Meningkatkan Pengalaman Kelahiran: Banyak wanita menyebutkan bahwa metode persalinan di air ini memberikan pengalaman melahirkan yang lebih santai dan kekinian.

    2. Potensi Kerugian (Kontra)

      • Risiko Infeksi: ada potensi infeksi jika bak mandi persalinan tidak disanitasi dengan baik atau jika ada bakteri yang ditularkan melalui air.
      • Pilihan Penanganan Nyeri Terbatas: kelahiran dalam air dapat membatasi penggunaan metode pereda nyeri tertentu.
      • Tantangan Pemantauan: pemantauan detak jantung bayi secara terus menerus dapat menjadi lebih sulit selama kelahiran dalam air, sehingga berpotensi menunda deteksi komplikasi.
      • Tidak Cocok untuk Semua Kehamilan: water birth umumnya direkomendasikan hanya untuk kehamilan berisiko rendah. Komplikasi mungkin mengharuskan Anda keluar dari air untuk intervensi medis.
      • Risiko pada Bayi: masalah pernapasan (tenggelam dalam air, napas menjadi terengah-engah), tali pusar pecah dan mengalami pendarahan, serta penularan infeksi melalui air.

      Persalinan menggunakan metode ini akan lebih aman dilakukan oleh ibu hamil tanpa komplikasi kehamilan. Jika kamu ingin mencoba melakukan persalinan menggunakan metode ini, konsultasikan dengan dokter untuk menentukan apakah metode ini sesuai dengan kondisi kesehatan kamu dan pastikan tidak terdapat situasi seperti di bawah ini. 

      Situasi Seperti Apa yang Tidak Direkomendasikan Melakukan Water Birth?

      Tidak semua ibu hamil dapat melakukan persalinan menggunakan metode water birth. Apalagi kalau ibu hamil tersebut menderita berbagai komplikasi kehamilan yang mungkin saja dapat memperparah risiko yang muncul setelah melalui metode persalinan ini. Untuk itu, berikut situasi yang lebih baik untuk tidak melakukan water birth demi keselamatan ibu dan bayi.

      1. Ibu hamil yang menderita herpes karena herpes mudah menular dalam air.
      2. Ibu hamil  yang mengalami pendarahan berlebih atau terkena infeksi menular.
      3. Jika persalinan diperkirakan prematur (dua minggu atau lebih sebelum tanggal hari perkiraan lahiran).
      4. Ibu hamil yang menderita toksemia atau preeklampsia.

      Setiap ibu berhak untuk menentukan metode persalinan yang diinginkannya. Jika ibu memilih untuk menggunakan metode ini, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan agar persiapan persalinan dapat berjalan dengan lancar. Apa aja sih yang perlu dipersiapkan?

      Water Birth Plan

      Here are the tips untuk kamu yang ingin merencanakan persalinan menggunakan metode ini!

      1. Konsultasi dengan dokter atau bidan terkait pro dan kontra water birth. Pastikan dokter atau bidan dapat menjawab pertanyaan apa pun yang kamu miliki, dan membantu kamu memahami apakah metode ini cocok dengan tujuan dan faktor risiko dimiliki.
      2. Buat “Plan B” jika kamu berubah pikiran atau situasi tidak memungkinkan untuk dilakukan menggunakan metode persalinan ini. Persiapkan opsi lain yang lebih sesuai dengan kondisi kamu. 
      3. Pilih untuk melakukan persalinan di rumah sakit yang memiliki fasilitas memadai untuk kamu melakukan metode persalinan ini. 

      Baca juga: Apakah Makanan Ibu Mempengaruhi Pemilihan Makanan Bayi?

      Editor: Rheinhard, S.Gz., RD

      Referensi

      1. Water Birth: A Systematic Review and Meta-Analysis of Maternal and Neonatal Outcomes (2024), American Journal of Obstetrics & Gynecology
      2. Waterbirth: Current Knowledge and Medico-Legal Issues (2022), Acta Biomedica
      3. Water births: Possible Benefits and Risks | HealthPartners Blog
      4. What Is Water Birth? Everything You Need to Know – The Mother Baby Center
      5. Water Births | the American Pregnancy Association
      6. Water Birth: Benefits, Risks, Costs, What to Expect, and More | Healthline

      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *