Kapan bisa bisa mulai berikan makanan pendamping ASI (MPASI) pada anak? Apa saja yang harus dilakukan ketika mulai MPASI agar kebutuhan gizinya terpenuhi? Yuk kita belajar lagi agar bisa memberikan asupan gizi terbaik bagi anak!
Bunda dapat memulai MPASI ketika anak dapat duduk ataupun dapat menahan kepalanya dengan tegap, adanya ketertarikan terhadap makanan dan sudah mulai mencoba untuk meraih makanan, serta si anak sudah menunjukkan tanda-tanda lapar serta tidak tenang walaupun telah diberikan ASI secara rutin. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memulai memberikan MPASI, antara lain:
- Berikan protein nabati dan hewani sejak usia 6 bulan. Jika memberikan protein hewani seperti telur, daging, dan ikan, harus diberikan dalam keadaan benar – benar matang.
- Saat persiapan membuat MPASI, pisahkan talenan yang digunakan untuk digunakan memotong bahan mentah maupun bahan matang.
- Hindari pemberian makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi, pemanis dan adanya penambah penyedap rasa.
- Pemberian jus buah tidak disarankan untuk anak usia dibawah 1 tahun, karena adanya tambahan gula pada jus buah.
- Minyak, mentega maupun santan dapat diberikan sebagai tambahan kalori.
- Madu baru dapat diberikan jika anak sudah berusia 1 tahun.
- Jaga kebersihan, baik itu kebersihan tangan ketika persiapan dan memulai memberi makan anak serta kebersihan peratalan makan anak.
Bagaimana tekstur MPASI yang tepat untuk anak?
Tekstur MPASI menyesuaikan ya bun sesuai dengan usia si anak. Untuk usia 6-9 bulan disarankan untuk tekstur puree (saring) maupun yang mashed (lumat). Anak usia 9-12 bulan dapat memberikan makanan dalam tekstur minced (cincang halus), chopped (cincang kasar), dan finger foods. Sedangkan untuk anak usia 12-23 bulan dapat diberikan makanan keluarga.
Berapa frekuensi makan yang tepat?
Untuk frekuensi pemberian MPASI, ketika umur anak 6-9 bulan, berikan 2-3 kali makan besar, kemudian berikan 1-2 kali makanan selingan. Diatas 9 bulan bunda dapat memberikan makanan 3-4 kali makan besar dan 1-2 kali makan selingan. Ingat ya bun, jan memaksakan anak jika tidak mau menghabiskan makanan atau memaksa bayi untuk makan. Usahakan untuk selalu bersabar dan memberikan dorongan kepada bayi untuk mau makan.
Dengan jumlah, frekuensi serta pemilihan makanan yang tepat, bunda dapat memenuhi kebutuhan gizi anak. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bayi memerlukan energi dari MPASI pada usia 6-8 bulan sekitar 200 kkal/hari, 9-12 bulan sekitar 300 kkal/hari, dan 12-23 bulan sekitar 550 kkal/hari.
Semangat ya bunda!
Sumber gambar : freepik.com
Penulis : Ulfi Rachma Yunita, S.Gz
Editor : Lisa Rosyida, S.Gz, RD