Yuk, Mengenal Apa Itu Operasi Bariatrik!

Cara populer yang banyak orang tahu untuk mengatasi obesitas adalah dengan mengatur pola makan dan olahraga. Namun, ada kalanya kedua hal tersebut masih terlalu sulit untuk mengatasi obesitas. Jika ini terjadi, bisa jadi dokter akan memberikan rekomendasi operasi bariatrik.

Apa itu operasi bariatrik?

Mengapa metode operasi bariatrik bisa direkomendasikan di sebagian kasus obesitas?

Penasaran?

Belum lama ini salah satu artis juga menjalani operasi bariatrik untuk menanggulangu w

Mengenal Operasi Bariatrik

Operasi bariatrik adalah tindakan medis yang dilakukan untuk membantu pasien obesitas terhindar dari komplikasi berbagai penyakit kronis. 

Seperti yang kamu tau, obesitas menyimpan berbagai risiko penyakit seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan lain-lain.

Operasi bariatrik dapat membantu pasien obesitas karena dapat membatasi jumlah makanan yang dapat diterima lambung atau mengurangi penyerapan gizi di usus halus.

Apakah Kalau Obesitas, Boleh Operasi Bariatrik?

Tidak semua kasus obesitas bisa menjalankan operasi bariatrik. Tindakan ini harus direkomendasikan oleh dokter dan membutuhkan kesiapan oleh pasien itu sendiri.

Kondisi obesitas yang seperti apa saja yang bisa direkomendasikan operasi bariatrik?

  • Obesitas dengan IMT lebih dari 40 kg/m2
  • Obesitas dengan IMT 35-39,9 kg/m2 yang disertai penyakit kronis (diabetes, penyakit jantung, hipertensi.

Operasi bariatrik bisa memberikan beberapa manfaat bagi pasien obesitas yang direkomendasikan. Antara lain:

  • Membantu menurunkan berat badan yang awalnya sangat sulit untuk dicapai. Lebih dari 90% penderita obesitas yang melakukan operasi bariatrik mengalami penurunan berat badan yang diinginkan selama setidaknya 1 tahun.
  • Membantu proses pengobatan penyakit kronis yang diderita.
  • Bisa mengembalikan kepercayaan diri dan mengurangi kecemasan.

Risiko Operasi Bariatrik

Meskipun ada manfaat yang bisa dinikmati dari operasi bariatrik, ada pula risiko yang tersimpan di baliknya. Apa saja?

  • Perdarahan
  • Mengalami masalah penyerapan gizi. Akibatnya, bisa mengalami kekurangan zat gizi dalam jangka waktu panjang.
  • Risiko menimbulkan diare, pusing, mual, dan lemas karena makanan terlalu cepat masuk ke usus halus.
  • Luka di saluran cerna
  • Berisiko terbentuknya batu empedu karena penurunan berat badan yang drastis.

Seperti yang sudah kamu lihat, operasi bariatrik juga bisa memberikan risiko. Maka dari itu, pihak dokter sangat berhati-hati dalam memberikan rekomendasi terhadap pasien obesitas.

Selain itu, pasien obesitas harus mengikuti petunjuk dari dokter untuk menunjang kehidupan barunya pasca operasi. Beberapa hal itu meliputi pola makan, konsumsi obat dan vitamin, dan kontrol ke dokter secara berkala.

Sumber gambar : freepik | Penulis : I Putu Febrian Andira Putra, S.Gz | Editor : Lisa Rosyida, S.Gz, RD

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *