Apakah Virus HMPV Berpotensi Menjadi Pandemi seperti COVID-19?

Dalam beberapa waktu terakhir, Human Metapneumovirus (HMPV) mulai menjadi perhatian di kalangan kesehatan global. Virus ini dikenal sebagai salah satu penyebab infeksi saluran pernapasan, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak kecil, lansia, dan individu dengan sistem imun yang lemah. Namun, apakah HMPV berpotensi menjadi pandemi seperti COVID-19? 

Mengapa Virus HMPV Harus Diwaspadai?

Sejak awal 2024, China mencatat peningkatan signifikan kasus Human Metapneumovirus (HMPV). Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (China CDC) menunjukkan lebih dari 50.000 kasus terjadi hingga Maret 2024, dengan angka terbesar di kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai, dan Guangzhou. Musim dingin yang panjang dan peningkatan interaksi sosial setelah pelonggaran pembatasan COVID-19 disebut sebagai faktor utama lonjakan tersebut. Meski begitu, situasi kini mulai terkendali berkat kampanye edukasi masif dan penerapan protokol kesehatan oleh pemerintah China.

Sementara itu, Malaysia juga melaporkan lonjakan kasus HMPV pada pertengahan 2024. Kementerian Kesehatan Malaysia mencatat lebih dari 10.000 kasus dalam enam bulan, terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Pemerintah setempat telah mengeluarkan panduan pencegahan, termasuk meningkatkan edukasi masyarakat dan memperkuat imunisasi untuk anak-anak.

HMPV merupakan virus pernapasan yang pertama kali ditemukan pada tahun 2001. Virus ini menyebabkan gejala yang mirip dengan flu biasa, seperti demam, pilek, batuk, atau sakit tenggorokan. Pada individu sehat, gejala ini biasanya ringan. Namun, bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, HMPV dapat berkembang menjadi masalah serius, seperti bronkitis atau pneumonia.

Virus ini menyebar melalui droplet, yaitu partikel kecil yang keluar dari mulut atau hidung saat seseorang batuk, bersin, atau berbicara. Selain itu, HMPV juga dapat menular melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.

Apakah HMPV Memiliki Risiko Pandemi Seperti COVID-19?

Meski menjadi penyebab utama infeksi pernapasan di berbagai negara, HMPV tidak memiliki sifat yang memungkinkan terjadinya pandemi global. Para pakar menjelaskan bahwa tingkat penularan virus ini relatif rendah jika dibandingkan dengan SARS-CoV-2. Selain itu, banyak orang dewasa yang telah memiliki kekebalan alami terhadap HMPV karena kemungkinan besar pernah terpapar virus ini sejak kecil.

Di Indonesia, pemerintah telah mengambil langkah antisipatif meski belum ada lonjakan besar kasus HMPV. Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan pentingnya kewaspadaan. “Kita belajar dari pandemi sebelumnya. Edukasi masyarakat tentang kebersihan, memperkuat daya tahan tubuh, dan peningkatan fasilitas kesehatan adalah kunci untuk mencegah penyebaran virus ini,” ujarnya dalam konferensi pers pada Desember 2024.

Sumber: Website Freepik

Bagaimana Gejala HMPV yang Perlu Dipahami?

Meski sebagian besar kasus HMPV bersifat ringan, penting untuk mengenali gejala yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut. Dilansir dari Publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Bapak Budi Gunadi Sadikin menyatakan gejala yang muncul akibat infeksi HMPV antara lain:

  • Demam tinggi yang tidak kunjung turun.
  • Batuk parah disertai sesak napas.
  • Lemas ekstrem atau hilangnya nafsu makan, terutama pada anak kecil.

Jika gejala-gejala ini muncul, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.

Bagaimana Cara Mencegah Penyebaran HMPV di Rumah?

HMPV, seperti virus pernapasan lainnya, menyebar melalui droplet yang keluar saat seseorang batuk atau bersin, serta melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi. Oleh karena itu, menjaga kebersihan menjadi langkah utama pencegahan. Berikut adalah langkah-langkah yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan RI:

1. Bersihkan Permukaan yang Sering Disentuh

Permukaan seperti meja, gagang pintu, remote TV, dan mainan anak harus dibersihkan secara teratur menggunakan cairan disinfektan. Virus dapat bertahan di permukaan benda selama beberapa jam, sehingga kebersihan menjadi sangat penting.

2. Pastikan Udara dalam Rumah Bersih

Ventilasi udara yang baik membantu mencegah penumpukan virus di dalam ruangan. Membuka jendela setiap pagi atau menggunakan alat penyaring udara dapat membantu menjaga kebersihan udara.

3. Ajarkan Kebiasaan Cuci Tangan kepada Keluarga

Mencuci tangan dengan sabun selama minimal 20 detik adalah langkah sederhana namun efektif untuk mencegah penyebaran virus. Kebiasaan ini perlu diajarkan kepada seluruh anggota keluarga, termasuk anak-anak.

4. Bersihkan Mainan dan Perlengkapan Anak Secara Berkala

Anak-anak cenderung memasukkan tangan atau mainan ke dalam mulut, sehingga penting untuk memastikan kebersihan barang-barang yang mereka gunakan sehari-hari. Mainan, botol susu, dan perlengkapan lainnya sebaiknya dicuci dengan sabun dan air hangat secara rutin.

5. Perkuat Imunitas Keluarga

Asupan makanan bergizi, tidur yang cukup, dan aktivitas fisik dapat membantu memperkuat daya tahan tubuh. Pola hidup sehat ini menjadi kunci utama melawan berbagai jenis virus, termasuk HMPV.

Sumber: Website Freepik

Anak kecil dan lansia adalah kelompok paling rentan terhadap infeksi HMPV. Bayi dan balita sering kali mengalami gejala lebih berat karena sistem imun mereka belum sepenuhnya berkembang, sedangkan lansia dengan penyakit kronis berisiko mengalami komplikasi serius seperti pneumonia. Meski HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti COVID-19, menjaga kebersihan rumah, menerapkan pola hidup sehat, dan berkonsultasi dengan tenaga medis jika muncul gejala mencurigakan tetap penting. “Virus seperti HMPV bukan ancaman besar jika kita semua disiplin menerapkan pola hidup sehat dan bersih,” tutup Budi Gunadi Sadikin.

Baca juga: 10 Tips Asik Tetap Aktif Selama Liburan: Bikin Tubuh Sehat dan Mood Happy!

Referensi

Editor: Rheinhard, S.Gz., RD

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *