Bali adalah surga bagi para pecinta kuliner. Di antara gemerlap pantai dan pesona budayanya, ada satu hal yang selalu menarik perhatian: makanan lokalnya. Dan jika kamu mencari hidangan yang menggugah selera sekaligus memikat hati, Ayam Bakar dan Iga Bakar dari Djayanti adalah jawabannya.
Djayanti, sebuah warung makan legendaris di Denpasar, telah menjadi destinasi wajib bagi siapa pun yang ingin merasakan cita rasa Bali yang autentik. Sejak didirikan pada tahun 1990-an, tempat ini telah memikat hati banyak orang, mulai dari warga lokal hingga turis mancanegara. Tapi, apa yang membuat Ayam Bakar dan Iga Bakar mereka begitu istimewa? Mari kita telusuri lebih dalam.
Kenikmatan Masakan yang Tak Tertandingi
Ayam Bakar Djayanti bukan sekadar ayam yang dibakar. Ini adalah hasil dari proses yang penuh dedikasi. Ayamnya dipilih dengan cermat, lalu dimarinasi dengan bumbu rahasia yang terdiri dari bawang putih, kunyit, ketumbar, dan rempah-rempah khas Bali. Setelah itu, ayam dibakar perlahan di atas bara api hingga kulitnya kecokelatan dan aromanya menggoda.
Hasilnya? Daging yang lembut, juicy, dan penuh rasa. Setiap gigitan adalah perpaduan sempurna antara gurih, manis, dan sedikit pedas. Kulitnya renyah, sementara dagingnya begitu empuk hingga lepas dari tulang.
Sementara itu, Iga Bakar Djayanti adalah sajian lain yang tak kalah memikat. Iga sapi yang digunakan selalu segar, dimarinasi dengan bumbu khas, lalu dibakar hingga matang sempurna. Dagingnya lembut, beraroma smokey, dan dilumuri saus bumbu yang menggugah selera.
Rahasia di Balik Kelezatan Istimewa
Apa yang membuat Ayam Bakar dan Iga Bakar Djayanti begitu istimewa? Rahasianya terletak pada dua hal: bumbu dan teknik memasak. Bumbu yang digunakan adalah resep turun-temurun, diracik dengan cinta dan ketelitian. Tidak ada bahan instan atau pengawet; semuanya alami dan dipilih dengan kualitas terbaik.
Teknik pembakarannya juga menjadi kunci. Djayanti menggunakan bara api kayu, yang memberikan aroma smokey khas yang tidak bisa didapatkan dari pemanggang listrik atau gas. Proses pembakaran yang perlahan memastikan bahwa daging matang merata dan bumbu meresap sempurna.
Pengalaman Makan yang Menakjubkan

Bayangkan saat kamu duduk di warung Djayanti, dikelilingi oleh suasana santai khas Bali. Piring Ayam Bakar atau Iga Bakar datang, masih mengeluarkan asap panas dan aroma yang menggoda. Kamu mengambil sendok dan garpu, memotong sedikit daging, dan memasukkannya ke mulut.
Rasanya seperti ledakan cita rasa. Gurihnya daging, manisnya bumbu, dan pedasnya cabai menyatu dengan sempurna. Kamu mungkin akan tergoda untuk memakannya dengan nasi hangat atau sambal matah, tapi hidangan ini sudah cukup memuaskan bahkan tanpa pendamping.
Hal yang Harus Diperhatikan untuk Kamu yang Ingin Mencoba
Jika kamu berencana mengunjungi Djayanti, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, warung ini buka dari siang hingga malam, dan antrean bisa cukup panjang, terutama di akhir pekan. Kedua, harga Ayam Bakar dan Iga Bakar mereka cukup terjangkau, sekitar Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per porsi, tergantung pilihan menu.
Jangan lupa untuk mencoba minuman tradisional Bali seperti es kelapa muda atau teh tawar sebagai teman makan. Dan jika kamu ingin membawa pulang, mereka juga menyediakan paket Ayam Bakar dan Iga Bakar dalam kemasan yang siap dipanaskan.
Ayam Bakar dan Iga Bakar Djayanti bukan sekadar hidangan; itu adalah pengalaman kuliner yang membawa kamu lebih dekat dengan budaya dan tradisi Bali. Setiap gigitan adalah perjalanan melalui waktu, mengingatkan kita pada kekayaan rempah-rempah Nusantara dan keahlian tangan-tangan yang menjaga resep ini tetap hidup.
Jadi, jika kamu sedang berlibur di Bali atau berencana mengunjungi Pulau Dewata, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi Ayam Bakar dan Iga Bakar Djayanti. Ini bukan hanya tentang memuaskan rasa lapar, tetapi juga tentang merasakan jiwa Bali yang sesungguhnya.
Dengan setiap suapan, kamu tidak hanya menikmati makanan, tetapi juga menjadi bagian dari cerita panjang yang telah menginspirasi banyak orang. Djayanti telah membuktikan bahwa kelezatan sejati tidak memerlukan kemewahan—hanya dedikasi, cinta, dan sedikit rahasia keluarga.
Referensi
- Ayam Goreng & Iga Bakar Djayantie, Buka 24 Jam di Bali – IDN Times Bali
- Ayam Goreng Djayanti, Teuku Umar – Cari Kuliner
Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien.