Sering Begadang Berpotensi Menyebabkan Perut Buncit: Benarkah?

begadang-menyebabkan-perut-buncit

Sering begadang dan kurang tidur sering dikaitkan dengan peningkatan berat badan hingga menyebabkan perut buncit. Sudah terdapat beberapa penelitian yang mengaitkan antara begadang dan perut buncit.

Sebuah penelitian meneliti 12 orang non-obesitas dengan pembatasan tidur terhadap berat badan dan distribusi lemak. Hasil dari penelitian tersebut menyebutkan berat badan tidak naik secara signifikan, tetapi terdapat peningkatan pada lemak perut total. Pembatasan tidur menyebabkan penumpukan lemak, terutama pada bagian perut dan menyebabkan obesitas sentral.

Penelitian lain yang dilansir economictimes.indiatimes.com juga menyebutkan bahwa orang yang tidur kurang dari tujuh jam lebih berisiko meningkatkan lemak visceral hingga 12 gram. Lemak visceral merupakan lemak tersembunyi yang tersimpan jauh di dalam perut dan membungkus organ-organ seperti hati dan usus. Lemak ini dapat berbahaya dan meningkatkan risiko penyakit, seperti diabetes tipe 2, resistensi insulin, penyakit jantung, kolesterol, dan stroke.

Berdasarkan beberapa penelitian tersebut, kurang tidur memang dapat menyebabkan perut buncit. Berikut alasan mengapa begadang dapat berpengaruh terhadap penambahan lingkar perut.

Alasan Begadang dapat Menyebabkan Perut Buncit

1. Gangguan hormon pengatur nafsu makan

Ketika terjadi pembatasan tidur, hormon ghrelin yang merupakan hormon untuk mendorong rasa lapar akan meningkat. Sementara itu, leptin yang merupakan hormon persepsi kenyang justru menurun. 

Hal tersebut dapat menyebabkan seseorang yang kurang tidur merasa lapar dan makan banyak. Namun, karena persepsi kenyang tidak ada, maka makan ini bisa menjadi berlebihan. Seseorang yang begadang juga cenderung makan yang melebihi kebutuhan hariannya.

2. Perubahan metabolisme dan resistensi insulin

Kurang tidur juga dapat menyebabkan metabolisme terganggu. Setelah tidur hanya 4 jam semalam dalam 5 hari berturut-turut, tingkat metabolik istirahat tubuh melambat sampai 3 persen. Ini artinya, kurang tidur dapat menghambat kemampuan tubuh membakar kalori hingga 42 kalori lebih sedikit.

Selain itu, kurang tidur juga dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin atau kesulitan memproduksi insulin. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan glukosa dalam darah yang apabila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan terjadinya diabetes. Kelebihan glukosa ini juga dapat disimpan di dalam perut yang akhirnya menyebabkan obesitas sentral.

3. Peningkatan konsumsi kalori dan perilaku makan yang buruk

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, seseorang yang kurang tidur cenderung makan lebih banyak. Peningkatan konsumsi makan ini dikaitkan dengan adanya rasa lapar dan metabolisme yang lambat.

Seseorang dapat mengonsumsi 300 hingga 500 kalori melebihi kebiasaannya apabila kurang tidur. Selain itu, kurang tidur juga memicu menurunnya aktivitas fisik. Hal ini karena seseorang yang begadang pada malam hari cenderung mengalami kantuk seharian hingga menurunkan produktivitas. Aktivitas yang menurun ini dapat menyebabkan kurangnya pembakaran kalori yang menyebabkan obesitas.

4. Ketidakmampuan tubuh untuk menghilangkan lemak yang sudah tersimpan

Menurut Dr.Somers, dilansir dari Mayo Clinic, tidur yang cukup—setelah sebelumnya kurang tidur—dapat menurunkan asupan kalori dan berat badan, tetapi lemak visceral tetap terus meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa kurang tidur merupakan pemicu terjadinya penumpukan lemak visceral yang menyebabkan perut buncit.

Berdasarkan beberapa hal tersebut, kurang tidur terbukti berpengaruh terhadap terjadinya perut buncit atau dikenal juga dengan obesitas sentral. Oleh karena itu, penting untuk memiliki waktu tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan.

Berikut beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk menghindari perut buncit.

1. Tidur cukup 7 – 8 jam per hari

2. Kurangi konsumsi makanan berlemak dan gula

3. Cukupi konsumsi protein karena protein dapat memberikan efek kenyang yang lebih lama

4. Mencukupi asupan serat, seperti buah-buahan dan sayur

5. Melakukan sit up, plank, dan latihan kardio, seperti jogging dan senam irama

6. Mengelola stres

7. Mengurangi konsumsi junk food dan makanan olahan

Dengan melakukan pola tidur, pola makan, dan aktivitas dengan baik diharapkan lemak visceral yang menyebabkan perut buncit dapat berkurang dan terhindar dari obesitas sentral. Hal ini dapat berpengaruh juga terhadap kesehatan dan terhindar dari berbagai macam penyakit, seperti diabetes dan resistensi insulin.

Baca Juga: Durasi Tidur Yang Teratur Bisa Bantu Menurunkan Berat Badan Lho!

Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien

Referensi:

  1. 15 Cara Mengecilkan Perut Buncit yang Ampuh – Alodokter
  2. Kurang Tidur dan Diabetes – Sleep Foundation
  3. Effects of Experimental Sleep Restriction on Energy Intake, Energy Expenditure, and Visceral Obesity (2022), Journal of The American College of Cardiology
  4. Not Getting Enough Sleep at Night? It Could to a Pot Belly, Study Reveals – economicstimes.indiatimes.com
  5. Struggle to Get Eight Hours of Sleep a Night? You’re More Likely to Develop a Beer Belly, Study Suggest – Daily Main Online
  6. Lack of Sleep Increases Unhealthy Abdominal Fat – Mayo Clinic
  7. Ini Kenapa Kurang Tidur Bisa Bikin Buncit – Liputan6
  8. Sleep and Obesity (2011), Clinical Nutrition and Metabolic Care

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *