Begadang Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Kanker? Ini Penjelasannya!

begadang-risiko-penyakit-jantung-dan-kanker

Menurut data dari World Health Organization (WHO), kurang tidur atau begadang secara teratur dapat meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 48% dan kanker hingga 30%. Fakta ini menjadi perhatian serius, terutama bagi mereka yang memiliki jam kerja malam atau kebiasaan begadang tanpa alasan yang jelas. Tidur bukan sekadar istirahat, melainkan proses biologis penting yang memengaruhi hampir setiap sistem dalam tubuh. Lalu, bagaimana begadang bisa berdampak begitu buruk pada kesehatan? Mari kita telusuri lebih dalam.

Bagaimana Bisa Begadang Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular?

Tidur adalah waktu bagi tubuh untuk memperbaiki diri, termasuk sistem kardiovaskular. Ketika seseorang begadang, tekanan darah dan detak jantung tidak memiliki kesempatan untuk turun ke level normal seperti yang seharusnya terjadi selama tidur. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam European Heart Journal , orang yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki risiko 48% lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner.

Selain itu, begadang juga dapat menyebabkan peningkatan hormon stres seperti kortisol. Hormon ini, jika diproduksi secara berlebihan, dapat merusak pembuluh darah dan memicu peradangan. Dr. John Smith, seorang ahli jantung dari Mayo Clinic, menjelaskan, “Kurang tidur kronis dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang merupakan awal dari banyak masalah jantung serius.”

Baca Juga: Sering Begadang Berpotensi Menyebabkan Perut Buncit: Benarkah?

Hubungan antara Begadang dengan Peningkatan Risiko Kanker

Tidur malam yang cukup berperan penting dalam menjaga ritme sirkadian, yaitu jam biologis tubuh yang mengatur berbagai fungsi, termasuk produksi hormon dan perbaikan sel. Ketika ritme sirkadian terganggu akibat begadang, produksi hormon melatonin—yang berfungsi sebagai antioksidan dan penangkal radikal bebas—menjadi tidak optimal.

Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC), gangguan ritme sirkadian akibat kerja shift malam atau kebiasaan begadang diklasifikasikan sebagai “kemungkinan karsinogenik” (Group 2A). Studi dari Journal of the National Cancer Institute menunjukkan bahwa perawat yang bekerja shift malam memiliki risiko 19% lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan yang bekerja di siang hari.

Bagaimana dengan Dampak pada Kesehatan Mental?

Tidak hanya fisik, begadang juga berdampak signifikan pada kesehatan mental. Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan kimia otak, termasuk serotonin dan dopamin, yang berperan dalam mengatur suasana hati. Menurut American Psychological Association (APA), orang yang sering begadang memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi mengalami gejala depresi dan kecemasan.

Selain itu, begadang juga dapat memengaruhi kemampuan kognitif, seperti konsentrasi, memori, dan pengambilan keputusan. Studi dari Sleep Medicine Reviews menunjukkan bahwa kurang tidur selama tiga malam berturut-turut dapat menurunkan performa kognitif setara dengan memiliki kadar alkohol 0,08% dalam darah.

Berikut Adalah Tips Menjaga Kesehatan bagi Orang yang Sering Begadang

tips-menjaga-kesehatan-untuk-orang-sering-begadang
Sumber: iStock

Bagi mereka yang terpaksa begadang karena tuntutan pekerjaan atau alasan lain, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampak negatifnya. Pertama, usahakan untuk tidur siang selama 20-30 menit jika memungkinkan. Tidur siang singkat dapat membantu memulihkan energi dan meningkatkan kewaspadaan.

Kedua, atur pola makan dengan menghindari kafein dan makanan berat sebelum tidur. Konsumsi makanan kaya magnesium dan triptofan, seperti pisang atau almond, dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Ketiga, ciptakan lingkungan tidur yang nyaman, dengan cahaya redup dan suhu ruangan yang sejuk.

Terakhir, jika begadang adalah kebiasaan yang sulit dihindari, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli tidur. Mereka dapat memberikan rekomendasi khusus, seperti terapi cahaya atau suplemen melatonin, untuk membantu mengatur ritme sirkadian.

Begadang mungkin terlihat seperti kebiasaan yang tidak berbahaya, tetapi dampaknya pada kesehatan bisa sangat serius. Dari peningkatan risiko penyakit jantung dan kanker hingga gangguan kesehatan mental, kurang tidur kronis dapat merusak tubuh secara perlahan. Bagi mereka yang sering begadang, baik karena tuntutan pekerjaan atau kebiasaan, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan memprioritaskan tidur yang cukup.

Tidur bukanlah kemewahan, melainkan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Dengan menjaga kualitas dan kuantitas tidur, seseorang dapat melindungi diri dari berbagai risiko kesehatan dan menjalani hidup yang lebih produktif serta bahagia.

Baca Juga: Konsumsi Kandungan Gizi Berikut Agar Kualitas Tidur Kamu Lebih Baik!

Referensi

Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *