Tren makan seblak dan mi pedas saat berbuka puasa sudah ada sejak beberapa tahun ke belakang, terutama pada kalangan remaja perempuan. Warung seblak dan mi level seringkali dipenuhi para remaja untuk berbuka bersama. Banyak juga remaja yang membagikan kisahnya berbuka langsung dengan makanan pedas. Namun, tidak jarang juga yang mengeluhkan sakit perut setelahnya.
Lantas, bagaimana pandangan kesehatan terhadap fenomena tersebut? Apakah boleh berbuka langsung dengan makanan pedas?
Membatalkan Puasa dengan Makanan Pedas
Menurut Kemenkes RI, membatalkan puasa langsung dengan makanan pedas tidak dianjurkan. Hal ini karena makanan pedas dapat menyebabkan asam lambung naik sehingga memicu gangguan pencernaan lain.
Asam lambung yang berulang kali kambuh dapat menyebabkan dinding lambung menjadi rapuh hingga terjadi peradangan atau yang disebut gastritis. Gangguan ini dapat berkembang menjadi penyakit gastroesofageal (GERD) apabila tidak ditangani.
Gejala yang menunjukkan asam lambung naik antara lain adanya rasa nyeri atau terbakar di ulu hati, dada, hingga tenggorokan. Selain itu, dapat juga muncul rasa mual, mulut terasa pahit, kesulitan menelan, sakit tenggorokan, dan bau mulut. Oleh karena itu, langsung makan pedas untuk berbuka tidak dianjurkan.
Namun, makan pedas selama bulan puasa tidak sepenuhnya dilarang, asalkan tidak mengganggu pencernaan, seperti maag, diare, atau masalah lainnya. Jadi, tidak perlu benar-benar berhenti makan pedas, tetapi tetap dianjurkan untuk mengurangi.
Rasa pedas dari cabai memang sudah menjadi syarat makanan enak bagi sebagian orang sehingga sulit untuk dipisahkan. Cabai juga mengandung serat, vitamin, terutama vitamin C dan A, mineral, antioksidan, serta capsaisin.
Capsaisin memiliki manfaat untuk menambah nafsu makan, merangsang pergerakan usus, dan memiliki sifat analgesik untuk membantu mengurangi sakit kepala. Oleh karena itu, dalam batas jumlah aman dan tidak berlebihan, cabai diperbolehkan untuk dikonsumsi. Sementara itu, dalam jumlah banyak, capsaisin dapat memberikan rasa panas dan sensasi terbakar pada lidah, mengiritasi kerongkongan dan lapisan mukosa lambung, hingga menaikkan asam lambung.
Dokter Maisara mengatakan kadar maksimal seseorang mengonsumsi cabai adalah 0,5g/kg berat badan. Jadi, apabila seseorang memiliki berat badan 50 kg, maka kadar cabai yang aman dikonsumsi maksimal 25 gram/hari. Setiap orang juga perlu mengetahui batas toleransi masing-masing terhadap rasa pedas.
Tips Makan Pedas selama Bulan Puasa
Berikut terdapat beberapa tips mengonsumsi makanan pedas selama bulan puasa:
- Konsumsi takjil sebelum makan pedas – konsumsi takjil ringan saat berbuka puasa dapat memberikan sinyal kepada tubuh sehingga lambung tidak terkejut.
- Kurangi tingkat kepedasan – setiap orang perlu mengetahui toleransi tubuh terhadap makanan pedas sehingga tidak makan pedas berlebihan.
- Cukupi kebutuhan protein dan sayuran – tambahkan telur, ayam, tahu, sayuran, hingga buah-buahan ke dalam menu berbuka agar kebutuhan harian tetap terpenuhi.
- Minum cukup air putih – Air putih berguna untuk menetralisir rasa pedas dan mencegah dehidrasi.
Berdasarkan penjelasan tersebut, makan pedas selama waktu berbuka puasa tidak dilarang, tetapi lebih baik dikurangi dan tidak dikonsumsi secara berlebihan. Terlebih tren makan seblak dan mi pedas untuk berbuka juga perlu dibatasi dan tidak boleh dilakukan terus-menerus. Selain karena dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seblak dan mi pedas memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang karena lebih banyak karbohidrat dibandingkan dengan zat gizi lainnya.
Apabila terjadi rasa tidak nyaman setelah makan pedas, maka perlu untuk menghentikan konsumsi dan minum cukup air putih. Ganti makanan pedas dengan makanan bergizi lainnya untuk menghindari gangguan pencernaan.
Baca juga: 7 Takjil Khas Daerah yang Bisa Jadi Pilihan Sehat Saat Berbuka Puasa
Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien
Referensi:
- Prohibition of Eating Spicy Food during Fasting, Myth or Facts? – Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia
- Tak Boleh Makan Pedas saat Sahur dan Berbuka, Mitos atau Fakta? – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
- Buka Puasa dengan Makan Makanan Pedas Tidak Baik, Kenapa? Ini Ulasannya.. – Kompas.com
- Efek Berbuka Puasa dengan Makanan Pedas pada Tubuh – RRI
- Berbuka dengan Seblak: Tren Hits atau Sekadar Hype? – Freshmag