Berkembangnya informasi kesehatan saat ini membuat publik semakin “melek” kesehatan dan memilih berbagai alternatif yang lebih “sehat” untuk pengganti atau tambahan dari menu makanan mereka. Salah satunya seperti stevia yang dianggap sebagai alternatif “gula” yang lebih sehat dan memiliki banyak manfaat terutama pada penderita diabetes. Namun, apakah stevia ini menjadi pilihan yang tepat untuk para penderita diabetes? Mari kita simak info lengkapnya!
Kontroversi: Pro Kontra Stevia Sebagai Alternatif Pengganti Gula
(Sumber: pexels.com)
Banyak artikel telah mengungkap manfaat stevia, mulai dari kandungannya yang 0 kalori hingga kemampuannya menurunkan kadar gula darah terutama untuk penderita diabetes, namun tidak sedikit pula artikel yang kontra terhadap penggunaannya. Berikut akan kami bahas secara lengkap!
Tim Pro Stevia: Stevia Punya Segudang Manfaat!
Dikutip dari National Library of Medicine, kandungan senyawa pemanis alami dalam stevia memiliki beberapa keunggulan terutama pada kesehatan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa memilih stevia sebagai alternatif gula pasir.
- Kandungan 0 kalori dan tanpa gula dalam stevia
Stevia tidak mengandung kalori dan gula di dalamnya karena rasa manis stevia berasal dari senyawa yang disebut steviol glycosides. Senyawa tersebut dapat dengan mudah dicerna, diproses, dan dikeluarkan oleh tubuh tanpa menimbulkan penumpukan. Energi yang dihasilkan dari fermentasi unit gula sangat rendah sehingga dianggap minimal. Oleh karena itu, stevia secara efektif dapat dianggap sebagai pemanis tanpa kalori.
- Antioksidan
Stevia memiliki kandungan kaya antioksidan yang dapat mencegah kerusakan jaringan tubuh dan gangguan hormon insulin (hormon pengatur gula darah) sehingga pengaturan kadar gula darah tubuh terutama pada penderita diabetes lebih terkontrol dan dapat mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut.
- Efek Anti-Inflamasi
Salah satu komplikasi yang dialami penderita diabetes adalah adanya kerusakan sel sebagai akibat dari tingginya kadar gula darah yang kemudian berujung pada diproduksinya respons inflamasi atau peradangan oleh tubuh. Reaksi inflamasi yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi penyakit lebih lanjut. Sehingga, dengan adanya agen anti-inflamasi dapat mengurangi respon inflamasi berlebihan dan mengontrol proses metabolisme tubuh.
- Menurunkan Kadar Gula Darah
Manfaat terpenting dari stevia bagi para penderita diabetes adalah adanya efek dalam menurunkan kadar gula darah. Penelitian terbaru tahun 2024 menyebutkan bahwa konsumsi stevia dikaitkan dengan penurunan kadar gula darah yang signifikan terutama pada individu dengan berat badan lebih, diabetes, dan hipertensi.
Tim Kontra Stevia: Ada Efek Jangka Panjang dan Komplikasinya!
Selain manfaat stevia yang telah dibuktikan oleh beberapa penelitian, terdapat pula penelitian yang membuktikan kerugian penggunaan stevia seperti berikut ini.
- Ketidakseimbangan Bakteri Usus
Hasil penelitian menunjukkan bahwa stevia dapat menyebabkan ketidakseimbangan bakteri usus dengan mengganggu komunikasi antara bakteri Gram-negatif di usus. Namun, meskipun stevia menghambat jalur ini, stevia tidak mampu membunuh bakteri tersebut.
- Potensi Alergi
Stevia dapat berpotensi menimbulkan alergi, terutama produk stevia dengan bahan ekstrak murni stevia, karena lebih mungkin mengandung zat alergenik bawaan dari keluarga Asteraceae. Namun, pendapat ini masih perlu dibuktikan dengan lebih banyak penelitian.
- Efek Jangka Panjang
Dikutip dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penggunaan pemanis tanpa gula (non-sugar sweetener), termasuk stevia, tidak menunjukkan manfaat jangka panjang dalam mengontrol berat badan. Sebaliknya, pemanis ini dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit, seperti diabetes, penyakit jantung, hingga kematian. Namun, pembahasan ini hanya berfokus pada individu tanpa diabetes, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendalami hal ini.
Dalam laman yang sama, WHO lebih menekankan pada pentingnya langkah pencegahan dengan membatasi konsumsi makanan dan minuman olahan, mengurangi asupan gula bebas, serta memilih bahan makanan alami yang minim proses pengolahan. Pendekatan ini dinilai lebih efektif dalam mencegah komplikasi kesehatan di masa mendatang.
Jadi, Apakah Stevia Dapat Menjadi Alternatif Gula?
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa stevia dapat digunakan sebagai alternatif pengganti gula pasir ketika penderita diabetes ingin sesekali mengonsumsi makanan yang manis namun tetap sehat tanpa kandungan gula. Namun juga perlu memerhatikan pola makan dan prinsip diet diabetes serta tidak sering konsumsi makanan dan minuman olahan agar tidak menimbulkan komplikasi lebih lanjut di kemudian hari.
Baca juga: Efek Pemanis Non-Gula Terhadap Penurunan Berat Badan : WHO Update
Referensi
- Stevia, Nature’s Zero-Calorie Sustainable Sweetener (2015), Nutrition Today.
- Effects of stevia on glycemic and lipid profile of type 2 diabetic patients: A randomized controlled trial (2020), Avicenna Journal of Phytomedicine.
- WHO advises not to use non-sugar sweeteners for weight control in newly released guideline I WHO News
- Anti-inflammatory phytochemicals for the treatment of diabetes and its complications: Lessons learned and future promise (2021), Biomedicine & Pharmacotherapy.
- Effect of stevia on blood glucose and HbA1C: A meta-analysis (2024), Diabetes & Metabolic Syndrome: Clinical Research & Reviews.
- The Effects of Stevia Consumption on Gut Bacteria: Friend or Foe? (2022), Microorganisms.
Editor: Rheinhard, S.Gz., RD