Serial Squid Game yang sedang tayang di Netflix masih menarik perbincangan netizen khususnya penikmat K-Drama di Forum X (Twitter). Salah satunya adalah cuitan dari pengirim anonim di akun @kdrama_menfess, pengirim anonim tersebut mengunggah gambar Dosirak (lunchbox) yang muncul di serial Squid Game dan bertanya, “Kalau menu makan siang gratis yang disediakan panitia Squid Game 2 ini menurut kalian worth nggak?”, cuitan ini mendapatkan respon positif dari banyak netizen. Walaupun ini berawal dari sebuah lelucon saja, tapi sebenarnya menarik untuk dibahas lebih dalam. Apakah konsep sederhana seperti Dosirak tersebut bisa menjadi inspirasi untuk program makan bergizi gratis di Indonesia?
Apa Itu Program Makan Bergizi Gratis?
Program Makan Bergizi Gratis Indonesia adalah sebuah inisiatif yang bertujuan untuk menyediakan makanan sehat dan bergizi kepada kelompok yang membutuhkan, dengan fokus pada anak-anak atau kelompok rentan lainnya. Melalui program ini, pemerintah ingin memastikan generasi muda mendapatkan gizi yang cukup sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG), untuk mendukung pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan kesehatan secara keseluruhan.
Program Makan Bergizi Gratis diharapkan menjadi salah satu fondasi penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Namun, tantangan yang dihadapi cukup kompleks, mulai dari anggaran terbatas hingga sulitnya memastikan menu yang memenuhi standar gizi tetapi tetap terjangkau dan sesuai dengan selera anak-anak.
Mengupas Gizi Dosirak Ala Squid Game
Dalam Squid Game, dosirak yang disediakan terdiri dari nasi putih, telur ceplok, potongan sosis, kimchi, dan ikan teri. Secara sederhana, komposisi ini mencakup:
- Karbohidrat: Nasi putih sebagai sumber energi utama.
- Protein: Telur, sosis, dan ikan teri sebagai sumber protein hewani.
- Serat dan Vitamin: Kimchi memberikan serat, vitamin C, dan probiotik.
Jika dihitung kasar, dosirak ini mengandung sekitar 400 – 500 kalori, cukup untuk memenuhi kebutuhan energi makan siang anak-anak sekolah. Namun, dari sisi gizi, masih ada beberapa kekurangan. Misalnya, kandungan sayuran segar dan buah-buahan dalam dosirak ini sangat minim. Padahal, kedua komponen ini penting untuk memenuhi kebutuhan serat dan mikronutrien anak-anak. Selain itu, sosis yang sering mengandung pengawet tidak ideal untuk konsumsi rutin.
Komparasi Kebutuhan Gizi Anak Sekolah di Indonesia dan Dosirak Ala Squid Game
Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, anak usia sekolah membutuhkan makanan yang memenuhi prinsip “Isi Piringku”, yaitu 1/3 karbohidrat, 1/3 sayur, 1/6 protein dan 1/6 buah. Setiap porsi makan siang idealnya menyediakan sekitar 600 – 800 kalori dengan keseimbangan makronutrien dan mikronutrien.
Jika dibandingkan dengan dosirak ala Squid Game, komponen utamanya adalah nasi putih, telur ceplok, sosis, ikan teri, dan kimchi, menu tersebut hanya memenuhi sebagian kebutuhan, terutama di sisi karbohidrat dan protein. Sayuran segar dan variasi protein nabati, seperti tempe atau tahu, lebih sesuai untuk memperkaya gizi makanan sehari-hari anak sekolah di Indonesia.
Bisakah Dosirak Menjadi Inspirasi?
Meskipun dosirak ala Squid Game mungkin belum memenuhi seluruh standar gizi anak sekolah, konsepnya bisa diadaptasi untuk program makan bergizi. Keunggulan dosirak adalah kesederhanaan dan kemasan praktisnya, yang mempermudah distribusi makanan. Namun, beberapa penyesuaian perlu dilakukan agar sesuai dengan kebutuhan gizi anak-anak Indonesia, misalnya:
- Mengganti sosis dengan sumber protein alami seperti ayam panggang, tempe, atau tahu.
- Menambahkan sayuran lokal seperti bayam, wortel, atau brokoli untuk meningkatkan kandungan serat dan vitamin.
- Menyertakan buah segar seperti pisang atau jeruk sebagai makanan penutup.
Dengan modifikasi ini, dosirak bisa menjadi inspirasi menu praktis yang tetap bergizi dan sesuai dengan selera anak-anak Indonesia.
Cuitan tentang dosirak ini mungkin dimulai sebagai lelucon, tetapi ide ini bisa memiliki potensi yang besar. Walaupun Dosirak ala Squid Game mungkin belum memenuhi seluruh standar gizi, namun jika di modifikasi dengan penggunaan bahan lokal dan cara pengolahan sederhana akan membantu menjaga biaya tetap terjangkau tanpa mengorbankan kualitas gizi.
Dengan memasukkan elemen budaya seperti dosirak dapat menjadi perspektif baru tentang caranya memberikan asupan makanan seimbang dengan konsep sederhana dan praktis seperti dosirak. Sehingga program makan bergizi di Indonesia bisa lebih efektif menjangkau anak-anak sekolah sekaligus memberikan pengalaman makan yang menarik.
Baca juga: Mengulik Permen Dalgona: Manisnya Squid Game yang Bisa Bikin Kamu Kecanduan
Editor: Rheinhard, S.Gz., RD
Referensi
- Program Makan Bergizi Gratis: Langkah Strategis Pemenuhan Gizi dan Penguatan Karakter Anak Bangsa – Inspektorat Jenderal Kemendikbud
- Isi Piringku: Cara Mudah Memenuhi Gizi Seimbang – Dirjen PAUD
- Permenkes No 28 Tahun 2019 Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan – Kemenkes
- Pedoman Bekal Sehat Anak Berdasarkan “Isi Piringku” – youvit