Serat merupakan komponen penting dalam makanan yang memberikan manfaat besar bagi kesehatan anak usia dini. ayur dan buah menjadi sumber utama serat yang dapat mendukung sistem pencernaan serta pertumbuhan mereka secara optimal. Namun, menurut data Riskesdas 2018, konsumsi serat anak usia 6-9 tahun di Indonesia masih rendah, di mana 96,9% belum memenuhi rekomendasi harian. Oleh karena itu, orang tua perlu menanamkan kebiasaan makan sehat sejak dini.
Yuk, Aplefriends cari tahu bagaimana pentingnya serat dari sayur dan buah bagi kesehatan anak serta cara mudah membiasakan si kecil mengonsumsinya dalam artikel ini!
Apa Itu Serat dan Mengapa Penting untuk Anak?
Serat adalah bagian dari makanan nabati yang tidak dapat dicerna tubuh, tetapi berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan, metabolisme, dan sistem imun. Serat terbagi menjadi dua jenis utama:
- Serat larut: Mudah larut dalam air dan dapat difermentasi oleh bakteri usus untuk membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus serta mengontrol kadar gula darah. Contohnya serat dari apel, pir, dan wortel.
- Serat tidak larut: Tidak larut dalam air dan berfungsi melancarkan sistem pencernaan dan mencegah sembelit. Contohnya serat dari sayuran hijau, brokoli, dan gandum utuh.
Manfaat Serat bagi Kesehatan Anak
Mengkonsumsi cukup serat dari sayur dan buah dapat memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan anak, antara lain:
1. Mencegah dan Mengatasi Sembelit
Serat membantu meningkatkan volume tinja dan melancarkan sistem pencernaan, sehingga dapat mencegah serta mengatasi sembelit. Menurut studi BMC Pediatrics, anak yang mengonsumsi cukup serat memiliki pola buang air besar yang lebih teratur.
2. Menjaga Kesehatan Saluran Pencernaan
Serat berfungsi sebagai prebiotik yang mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus, sehingga membantu mencegah gangguan pencernaan seperti irritable bowel syndrome (IBS).
3. Menurunkan Risiko Obesitas
Serat dapat membantu mengontrol berat badan dengan memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga anak tidak mudah lapar dan mengonsumsi makanan berlebih. Studi BMC Pediatrics, menunjukkan bahwa anak-anak dengan asupan serat tinggi cenderung memiliki pola makan yang lebih sehat dan risiko obesitas lebih rendah.
4. Mengontrol Kadar Gula Darah
Dalam studi Archives of Disease in Childhood, dikatakan bahwa serat larut dalam buah dan sayur membantu mengontrol kadar gula darah dengan memperlambat penyerapan glukosa. Ini penting untuk mencegah risiko diabetes tipe 2 di masa mendatang.
5. Menurunkan Kadar Kolesterol
Serat dapat menghambat penyerapan lemak dan kolesterol dalam tubuh, sehingga membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah sejak dini. Anak-anak dengan asupan serat yang cukup cenderung memiliki kadar kolesterol yang lebih sehat dibandingkan yang kurang mengonsumsi serat.
6. Mendukung Perkembangan Otak dan Sistem Saraf
Serat dari sayur dan buah mengandung vitamin serta mineral penting yang mendukung perkembangan otak dan sistem saraf, seperti vitamin B6, folat, dan zat besi.
7. Menguatkan Sistem Imun
Fermentasi serat oleh bakteri usus menghasilkan senyawa yang dapat memperkuat sistem imun. Ini membantu melindungi anak dari berbagai infeksi serta mengurangi risiko penyakit autoimun.
8. Meningkatkan Kesehatan Tulang
Serat yang berasal dari buah dan sayur kaya akan magnesium dan kalsium, dua mineral yang penting untuk pertumbuhan serta kekuatan tulang pada anak. Dengan demikian, konsumsi serat yang cukup sejak dini dapat mendukung perkembangan tulang yang kuat dan mencegah gangguan kepadatan tulang di kemudian hari.
Tips Agar Anak Suka Makan Sayur dan Buah
Banyak orang tua menghadapi tantangan ketika mencoba mengenalkan serat dari sayur dan buah kepada anak-anak. Berikut beberapa cara yang bisa dicoba:
- Berikan dalam Bentuk yang Menarik: Cobalah membuat smoothie buah atau menyajikan sayur dalam bentuk potongan kecil dan warna-warni.
- Libatkan Anak dalam Proses Memasak: Anak-anak lebih tertarik mencoba makanan yang mereka bantu persiapkan.
- Jadilah Contoh yang Baik: Jika orang tua rutin mengonsumsi sayur dan buah, anak akan lebih mudah menirunya.
- Kombinasikan dengan Makanan Favorit Anak: Tambahkan sayuran ke dalam sup, pasta, atau nasi goreng agar anak lebih terbiasa dengan rasanya.
Serat dari sayur dan buah mendukung kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan anak. Orang tua dapat mengenalkan makanan kaya serat secara kreatif untuk membangun kebiasaan makan sehat sejak dini!
Baca Juga: Dampak Konsumsi Ultra-Processed Food pada Anak Usia Dini
Referensi :
- Fenomena Konsumsi Sayur Dan Buah Pada Anak Usia 6-9 Tahun (2023), Journal Of Health Educational Science And Technology
- Nutrient Intakes and Sources of Fiber Among Children with Low and High Dietary Fiber Intake: The 2016 Feeding Infants and Toddlers Study (Fits), A Cross-Sectional Survey (2019), BMC Pediatrics
- Dietary Fibers in Healthy Children and in Pediatric Gastrointestinal Disorders: A Practical Guide (2023), Nutrients
- Benefits of Dietary Fibre for Children in Health and Disease (2022), Archives of Disease in Childhood
- Implementation of Children Nutrition Meeting Through Healthy Eating Program (2020), Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies
Editor : Rheinhard, S.Gz., Dietisien