Probiotik kini semakin populer akan manfaat kesehatannya, terutama untuk pencernaan. Tapi, apa sebenarnya probiotik tersebut? Bagaimana cara kerjanya?
Yuk simak pembahasan ala Dietpartner tentang probiotik, pengaruhnya dalam pencernaan, dan cara untuk menambahkannya dalam diet untuk usus lebih sehat!
Apa Itu Probiotik?
Probiotik adalah mikroorganisme hidup seperti bakteri dan ragi yang memberikan manfaat kesehatan saat dikonsumsi dalam jumlah cukup. Biasa juga disebut sebagai bakteri “baik”, keberadaannya membantu menjaga keseimbangan di usus dengan mendukung pertumbuhan mikroba yang menguntungkan untuk sistem pencernaan. Mereka memiliki peran penting dalam menjaga sistem pencernaan yang sehat, memperkuat kekebalan tubuh, dan berpotensi meningkatkan kesehatan secara keseluruhan
Bakteri yang Baik
Tidak semua bakteri dapat disebut probiotik, sebagian besar bisa berupa patogen berbahaya, tapi ada beberapa yang terkenal akan manfaatnya. Bakteri baik umumnya berasal dari kelompok Lactobacillus sebagai contohnya. Bakteri ini secara alami terdapat dalam usus manusia dan sudah banyak diteliti efek positifnya pada pencernaan dan kesehatan imun (Dempsey and Corr, 2022)
Bagaimana Bakteri Baik Bekerja?
Probiotik memiliki dampak pada sistem pencernaan. Mereka membantu menyeimbangkan mikrobioma usus, yaitu komunitas triliunan mikroorganisme baik yang hidup dalam usus kita. Meningkatnya jumlah bakteri baik dapat memperbaiki pencernaan, meningkatkan penyerapan nutrisi dan mendukung gerakan usus yang teratur. Bakteri baik juga bisa mengurangi gejala gangguan pencernaan seperti Irritable Bowel Syndrome (IBS), diare, dan sembelit. Selain memperlancar sistem pencernaan, bakteri baik ini juga berperan dalam menjaga keutuhan dinding usus yang dapat mencegah zat berbahaya masuk ke dalam aliran darah (Sharma, et al. 2023).
Makanan Kaya Probiotik
Probiotik dapat ditemukan secara alami dalam berbagai jenis makanan, sehingga mudah untuk menambahkannya dalam diet.
Beberapa sumber terbaik adalah makanan yang difermentasi seperti yogurt, kefir, sauerkraut, kimchi, dan miso. Makanan ini melalui proses fermentasi di mana bakteri hidup mengubah gula menjadi asam laktat, yang kemudian meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme yang menguntungkan.
Proses ini tidak hanya meningkatkan rasa dan tekstur makanan tetapi juga meningkatkan konsentrasi probiotik hidup. Misalnya, fermentasi kubis menjadi sauerkraut atau kimchi menghasilkan sumber bakteri Lactobacillus yang kaya, yang dapat mendukung kesehatan usus.
Bagi mereka yang intoleran laktosa atau memilih opsi bebas susu, makanan probiotik nabati seperti tempe dan sayuran fermentasi juga bisa menjadi alternatif yang bagus, loh!
Yogurt Sebagai Probiotik
Di antara semua makanan kaya probiotik, yogurt mungkin yang paling terkenal. Dibuat dengan fermentasi susu dengan kultur bakteri hidup, yogurt mengandung strain Lactobacillus dan Bifidobacterium yang bisa bertahan melewati saluran pencernaan dan memberikan efek positif pada kesehatan usus.
Mengkonsumsi yogurt secara rutin dapat membantu menggantikan bakteri baik di usus, terutama setelah mengonsumsi antibiotik yang kadang bisa mengganggu keseimbangan flora usus.
Selain kaya bakteri baik, yogurt juga menyediakan nutrisi penting seperti kalsium, protein, dan vitamin B12, menjadikannya tambahan yang bergizi dalam diet (Cifelli, Agarwall and Fulgoni, 2020).
Kesimpulan
Menambahkan probiotik ke dalam rutinitas harian bisa menjadi cara sederhana namun efektif untuk mendukung sistem pencernaan dan kesehatan secara keseluruhan. Baik melalui yogurt, sayuran fermentasi, atau makanan kaya bakteri baik lainnya, mikroorganisme yang bermanfaat ini membantu menjaga keseimbangan mikrobioma usus, meningkatkan pencernaan, dan mendukung fungsi kekebalan tubuh.
Dengan semakin banyak penelitian yang menunjukkan manfaat kesehatannya, semakin banyak orang yang menyadari pentingnya menjaga kesehatan usus untuk hidup yang lebih sehat.
Jadi, saat kamu menikmati semangkuk yogurt atau sepiring kimchi, ingatlah bahwa kamu sedang merawat usus dan tubuhmu!
Baca juga: Probiotik, Kunci Rahasia Kesehatan Optimal Anda
Editor: Aurellia Ryveka, S.Gz
Referensi
- Dempsey, E. & Corr, S.C. (2022) ‘Lactobacillus spp. for Gastrointestinal Health: Current and Future Perspectives’, Frontiers in Immunology, 13, p. 840245. doi: 10.3389/fimmu.2022.840245.
- Cifelli, C.J., Agarwal, S. & Fulgoni, V.L. 3rd (2020) ‘Association of Yogurt Consumption with Nutrient Intakes, Nutrient Adequacy, and Diet Quality in American Children and Adults’, Nutrients, 12(11), p. 3435. doi: 10.3390/nu12113435.
- Sharma, S., Kumar, S., Sajjad, S. & Sharma, S. (2023) ‘Probiotics in Irritable Bowel Syndrome: A Review Article’, Cureus, 15(3), p. e36565. doi: 10.7759/cureus.36565.