Sering Mengkonsumsi Makanan yang Dipanaskan Kembali? Simak Efek Sampingnya Menurut Para Ahli Kesehatan!

Memanaskan makanan kembali dengan alasan makanan tersebut masih layak untuk dikonsumsi ini sering terjadi di kalangan masyarakat Indonesia. Terlebih, jika memasak dalam porsi yang besar tentu sebagian orang memilih untuk memanaskan makanan. 

Jika dilihat dari sudut pandang kesehatan, bagaimana tanggapan ahli kesehatan tentang terlalu sering mengonsumsi makanan yang dipanaskan kembali? Lantas, apakah semua jenis makanan bisa dipanaskan berulang kali? Kemudian, apakah ada efek samping tertentu jika mengkonsumsi makanan yang dipanaskan lebih dari satu kali bagi kesehatan tubuh?

Pendapat Dokter Spesialis Gizi  

Beberapa pakar kesehatan seperti dokter spesialis gizi dan ahli gizi mengemukakan pendapatnya tentang memanaskan makanan secara berulang-ulang. Dokter spesialis gizi klinis yang bernama Diana Sunardi juga mengatakan tidak semua jenis makanan yang telah dipanaskan, kandungan nilai gizinya akan berkurang. 

“Kalau sumber protein enggak masalah karena enggak rusak. Namun, kalau sayur, semakin dipanasin ya kandungan nilai gizi berkurang. Kalau mineralnya sih masih tapi vitamin dalam sayuran yang sedikit berkurang,” ucap dr. Diana  Sunardi. 

“Namun sebaiknya Anda tidak memanaskan sayur secara berulang-berulang karena sayuran merupakan salah satu sumber vitamin C. Selain itu, kandungan nitrat dalam sayuran akan berubah menjadi nitrit dan nitrosamin ketika dipanaskan, yang apabila sering dikonsumsi dapat memicu timbulnya kanker,” pungkas dr. Juwalita Surapsari, Sp. GK, M.Gizi. 

“Ada baiknya makanan sisa yang sudah tidak dimakan lagi disimpan dalam kulkas, maksimal dua jam setelah matang, untuk kemudian dihangatkan lagi bila ingin dikonsumsi, dengan maksimal hanya 1 kali penghangatan. Dengan menyimpannya dalam lemari pendingin, maka kemungkinan kontaminasi dari kuman dapat dicegah,” tambah dr. Juwalita Surapsari, Sp. GK, M.Gizi. 

Kategori Makanan yang Tidak Boleh dipanaskan Kembali

Terdapat beberapa jenis makanan yang tidak disarankan untuk kamu panaskan kembali. Pasalnya, memanaskan makanan terlalu sering dapat memicu pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh. Hal ini selaras dengan pendapat yang dikemukakan oleh ahli gizi. 

“Tidak semua jenis makanan dapat dipanaskan ulang, terutama makanan yang memiliki kandungan protein tinggi,” ungkap Lokendra Tomar selaku ahli gizi dari Weight Loss Clinic, Delhi, India. 

“Setidaknya ada lima makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan kembali seperti bayam, telur, makanan bersantan, nasi, dan daging ayam, jelas dokter spesialis gizi yang bernama Jasmine Aftria, Sp.Gk.

Dikutip dari The Wellness Corner, adapun kategori makanan yang tidak boleh dipanaskan antara lain nasi, daging ayam, telur, kentang, bayam dan sayuran hijau lainnya, jamur, buah bit, dan kentang.  

Efek Samping Memanaskan Makanan Terlalu Sering

Sumber Gambar : istockphoto

Memanaskan makanan terlalu sering tidak selalu praktis, namun berdampak negatif terhadap kesehatan tubuh. Mulai dari keracunan makanan, kehilangan zat gizi pada sayur, terjadinya gangguan pada sistem pencernaan, memicu timbulnya penyakit kanker. 

Apabila ingin memanaskan makanan maka gunakanlah suhu yang tepat yaitu pada suhu 74 derajat celcius. Selama proses memanaskan makanan seperti sup, kuah, dan saus sebaiknya diaduk secara merata hingga mendidih. 

Dilansir dari USDA, proses memanaskan makanan akan lebih aman jika menggunakan oven atau microwave. Hal ini karena panas dari oven maupun microwave bisa menghancurkan bakteri yang berbahaya sehingga tidak terkontaminasi pada makanan yang akan dikonsumsi. 

Intinya, aktivitas menghangatkan makanan secara berlebihan dan terlalu sering dapat membahayakan kesehatan tubuh. Jika ingin menghangatkan suatu makanan sebaiknya kenali dengan baik kelompok makanan yang boleh dipanaskan dan kelompok makanan yang tidak boleh dipanaskan. 

Baca juga: Buah dan Sayur Kering dan Beku, Alternatif yang Lebih Sehat?

Referensi:

Editor: Eka Putra Sedana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *