Siapa yang tidak mengenal Tempe? Tempe adalah makanan kebanggan Indonesia yang telah banyak diteliti mengandung beragam manfaat dan terbukti baik untuk kesehatan. Refrensi terdahulu mengatakan Tempe pertama kali disebutkan dalam manuskrip Serat Centhini tahun 1600an dan dipublikasikan oleh Raja Pakubuwono V, Raja Surakarta, Jawa Tengah, sebagai hidangan bernama “Sambal Lethok” dalam Bayat, daerah Kabupaten di Klaten di Jawa Tengah.
Penyebutan Tempe dikarenakan perkembangan dari kata “tumpi”, makanan kuno jawa yang terbuat dari tepung sagu yang mirip bentuknya seperti tempe. Kata Tempe sendiri akhirnya diperkenalkan oleh Prinsen Geerlings, orang jerman yang memuat artikelnya dalam bahasa Inggris dan diterbitkan tahun 1950.
Di Indonesia, tempe dikenal sebagai makanan sumber protein yang murah khususnya untuk daerah Jawa dan Bali. Umumnya tempe dikonsumsi dalam bentuk digoreng, dikukus, atau di panggang. Olahan unik dari tiap daerah telah menghasilkan banyak menu tempe yang khas seperti tempe bongkrek, tempe benguk, dan tempe lamtoro.
Kehebatan tempe membuatnya berhasil diperkenalkan ke beberapa negara tetangga sampai beberapa benua seperti Asia, Afrika dan Eropa. Tempe telah dikenalkan di Jepang di tahun 1912, India 1936, dan Suriname 1936.
Dalam produksinya, tempe merupakan makanan fermentasi yang utamanya menggunakan kacang kedelai yang difermentasikan bersama Rhizopus sp, dan dibungkus menggunakan daun pisang. Proses fermentasi kedelai ini telah membuat antinutrisi asam fitat yang ada di kedelai menurun dan zat aktif seperti Isoflavon meningkat, sehingga membuat makanan yang dinilai “murah & sederhana” ini bergizi tinggi.
Tempe sebagai Pengganti Daging
Sejauh ini, daging masih menjadi sumber protein utama yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat dunia. Namun, isu permasalahan lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan publik, membuat para peneliti berupaya mencari alternatif pengganti daging.
Kandungan Gizi Tempe dan Daging
Beberapa penelitian menunjukan bahwa tempe memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dari daging, selain itu mengandung vitamin, asam amino essential, rendah kolestrol, yang membuat tempe sebagai sumber protein yang lebih baik dari daging.
- Protein: 19 gram, hampir setara dengan kandungan protein dalam daging ayam atau sapi.
- Serat: Tempe mengandung serat yang membantu melancarkan pencernaan, yang tidak dimiliki daging.
- Vitamin B: Tempe telah diteliti mengandung vitamin B12, hasil dari proses fermentasi. Vitamin B12 berperan dalam mencegah anemia. Selain itu, sejauh ini masih sedikit penelitian pangan sumber vitamin B12 yang berasal dari tumbuhan, sehingga membuat tempe menjadi unggul sebagai pangan yang mengandung vitamin B12.
- Mineral penting: Seperti kalsium, zat besi, dan magnesium.
- Rendah kolestrol: Kandungan kolestrol pada tempe lebih rendah dibandingkan daging, sehingga baik untuk kesehatan jantung.
Keunggulan lain Tempe Dibandingkan Daging
- Ramah Lingkungan
Produksi tempe menghasilkan emisi gas rumah kaca yang jauh lebih rendah, berbeda dengan peternakan daging sapi dan ayam yang saat ini menjadi isu lingkungan secara global. Selain itu, produksi tempe dapat menggunakan kacang-kacangan lokal sehingga lebih bernilai sebagai pangan yang lebih sustainable - Mudah Dicerna
Tempe diproses melalui proses fermentasi dimana memecah anti nutrisi seperti asam fitat sehingga mempermudah proses mencerna dan penyerapan zat gizi. Selain itu, tempe juga dikenal sebagai makanan probiotik yang mempengaruhi bakteri mikrobiom di usus. - Fleksibilitas Kuliner
Tempe memiliki tekstur padat dan rasa netral yang mudah menyerap bumbu. Hal ini membuatnya dapat diolah menjadi berbagai macam hidangan, seperti tempe goreng, tumis tempe, sate tempe, hingga burger tempe.
Manfaat Kesehatan Tempe sebagai pengganti Daging
- Menurunkan Risiko Penyakit
Konsumsi tempe dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker tertentu yang sering dikaitkan dengan konsumsi daging merah berlebihan. - Mendukung Diet Penurunan Berat Badan
Tempe rendah kalori dan tinggi serat, membantu menjaga rasa kenyang lebih lama tanpa menambah berat badan. - Mengurangi Kolesterol
Tempe tidak mengandung kolesterol, sementara daging merah dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Kesimpulan:
Tempe, pangan tradisional dari Indonesia adalah pilihan pengganti daging yang sehat, ramah lingkungan, dan fleksibel dalam untuk diolah menjadi beberapa menu masakan. Dengan segala manfaatnya, tempe bisa menjadi bagian sebagai pangan untuk mendukung pola makan yang lebih sehat dari daging.
Dengan didukungnya beberapa penelitian yang terkini, seharusnya membuat kita menjadi lebih bangga untuk mengonsumsi Tempe dan menghapus stigma bahwa tempe adalah makanan yang murahan.
Baca juga: Sumber Probiotik Selain Yoghurt, Apa Saja?
Editor: Rheinhard,S.Gz., RD
Reference:
- Manfaat Tempe bagi Kesehatan – yankes.kemkes.go.id.
- Potensi Tempe Sebagai Pangan Fungsional dalam Meningkatkan Kadar Hemoglobin Remaja Penderita Anemia. 2020. Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, Mei 2020(5)1:19-26