Tahukah Kamu bahwa Indonesia memegang predikat sebagai negara dengan masyarakat paling malas berjalan kaki di dunia? Penelitian Stanford University mengungkapkan bahwa rata-rata orang Indonesia hanya melangkah 3.513 langkah per hari—jauh di bawah rata-rata global sebesar 4.961 langkah. Bahkan, data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa 33,5% masyarakat Indonesia tergolong malas bergerak, meningkat signifikan dari 26,1% pada 2013.
Fakta ini memunculkan kekhawatiran yang tidak bisa diabaikan. Kebiasaan malas gerak atau gaya hidup sedentari bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga menjadi pintu masuk berbagai penyakit serius.
Mengapa Orang Indonesia Malas Bergerak?
Ada beberapa alasan yang membuat orang Indonesia cenderung menghindari aktivitas fisik:
1. Infrastruktur yang Buruk
Trotoar yang tidak memadai dan fasilitas pejalan kaki yang minim membuat berjalan kaki menjadi tantangan, terutama di daerah perkotaan.
2. Cuaca Panas
Kondisi iklim tropis dengan suhu tinggi sering kali membuat masyarakat lebih memilih beraktivitas di dalam ruangan.
3. Ketergantungan pada Kendaraan Pribadi
Banyak orang lebih memilih kendaraan bermotor untuk perjalanan singkat, meski jaraknya hanya beberapa ratus meter.
4. Rasa Aman yang Rendah
Kurangnya rasa aman, terutama bagi wanita, turut menjadi faktor pembatas aktivitas fisik di luar rumah.
Dampak Malas Gerak Terhadap Kesehatan
Gaya hidup sedentari memiliki dampak yang jauh lebih serius daripada yang terlihat. Beberapa risiko kesehatan yang mungkin timbul antara lain:
1. Obesitas dan Penyakit Metabolik
Kurangnya aktivitas fisik mengurangi pembakaran kalori, yang pada akhirnya berkontribusi pada penumpukan lemak. Data Kementerian Kesehatan mencatat peningkatan prevalensi obesitas di Indonesia dari 35,4% pada 2018 menjadi 37,8% pada 2023.
2. Penyakit Kardiovaskular
Malas bergerak meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan HDL (kolesterol baik), yang dapat menyebabkan aterosklerosis, serangan jantung, dan stroke.
3. Diabetes Tipe 2
Aktivitas fisik membantu tubuh mengatur kadar gula darah. Kurangnya gerak dapat menurunkan sensitivitas insulin, memicu resistensi insulin, dan meningkatkan risiko diabetes.
4. Kesehatan Mental
Tidak hanya fisik, gaya hidup sedentari juga berdampak pada kesehatan mental. Kurangnya aktivitas fisik dapat menurunkan produksi hormon endorfin yang meningkatkan suasana hati, membuat individu rentan terhadap stres dan depresi.
Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan?
Untuk menjaga kesehatan tubuh, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan:
1. Jumlah Langkah Harian
Idealnya, orang dewasa berjalan minimal 10.000 langkah per hari. Namun, penelitian menunjukkan bahwa bahkan 4.400 langkah per hari sudah cukup untuk mengurangi risiko kematian bagi wanita lanjut usia.
2. Durasi Aktivitas Fisik
Setidaknya 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang per minggu, atau sekitar 30 menit per hari selama lima hari.
3. Jenis Aktivitas
Berjalan kaki adalah pilihan sederhana dan efektif. Selain itu, aktivitas seperti bersepeda, berenang, atau bahkan berkebun dapat menjadi alternatif menyenangkan untuk tetap aktif.
4 Tips Agar Lebih Aktif dalam Kehidupan Sehari-Hari
Tidak perlu perubahan drastis untuk mulai bergerak. Berikut beberapa cara sederhana untuk meningkatkan aktivitas fisik:
- Gunakan Tangga: Gantilah lift atau eskalator dengan tangga untuk membakar lebih banyak kalori.
- Parkir Lebih Jauh: Parkirlah kendaraan Kamu sedikit lebih jauh dari tujuan untuk memberi ruang berjalan.
- Nikmati Musik saat Berjalan: Mendengarkan lagu favorit dapat membuat aktivitas berjalan lebih menyenangkan.
- Libatkan Teman atau Keluarga: Ajak orang terdekat untuk berjalan bersama. Ini bukan hanya meningkatkan kesehatan, tetapi juga mempererat hubungan sosial.
Mengubah Kebiasaan untuk Masa Depan Lebih Sehat
Kebiasaan malas gerak mungkin telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia, tetapi dampaknya terhadap kesehatan terlalu besar untuk diabaikan. Dengan langkah sederhana seperti berjalan kaki setiap hari dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya aktivitas fisik, kita dapat mencegah berbagai penyakit tidak menular sekaligus meningkatkan kualitas hidup.
Saatnya kita berinvestasi pada kesehatan melalui gerakan sederhana. Mari mulai bergerak, satu langkah kecil untuk kehidupan yang lebih sehat!
Optimalkan Kesehatan Kamu, Mulai Hari Ini!
Jadikan kebiasaan bergerak sebagai bagian dari gaya hidup Kamu. Tidak ada kata terlambat untuk berubah dan memulai perjalanan menuju kesehatan yang lebih baik.
Baca juga: Cara Memulai Jalan Kaki sebagai Olahraga yang Tepat
Source:
- 1 dari 3 Orang Indonesia ‘Mageran’ Alias Kaum Rebahan – CNN Indonesia
- Malas Gerak Sebagai Faktor Risiko Penyakit Jantung – yankes.kemkes.go
- Orang Indonesia Paling Malas Bergerak, Begini Datanya – Suara.com
- 5 Hal Ini Bikin Orang Indonesia Malas Jalan Kaki – Liputan6.com
- Ilmuwan Standfod: Orang Indonesia Paling Malas jalan Kaki, Hanya 3 Ribu langkah Setiap Hari – Tempo
- Daily Walking Accompanied with Intermittent Resistance Exercise Prevents Osteosarcopenia: A Large Cohort Study (2022), Journal of Bone Metabolism
- One step closer – the impact of daily step count on health and how many steps should be taken per day (2023), journal of Education, Health and Sport
- Sedentary lifestyle among office workers and coronary heart disease risk factors due to the COVID-19 quarantine (2020), Work